2.3. Biopolimer pada Serat Kayu
Kayu terbentuk dari berbagai senyawa kimia kompleks. Interaksi antara struktur polimer, di antaranya yaitu selulosa, hemiselulosa, lignin, serta pada
beberapa bagian pektin dan protein, sangat menentukan pengelompokan struktur pada serat kayu yang lebih jauh lagi akan menentukan sifat mekanik dan sifat fisik
kayu. Serat kayu terbentuk oleh beberapa lapisan dinding sel, seperti dinding sel primer dan dinding sel sekunder. Biopolimer utama pada serat kayu adalah
selulosa, hemiselulosa dan lignin. Pektin, protein dan beberapa senyawa ekstraktif dan anorganik juga terdapat pada serat kayu, meskipun dalam jumlah kecil.
Adanya interaksi yang kuat antar polimer, khususnya kandungan pektin dan protein yang relatif tinggi pada dinding sel primer, menunjukkan kemungkinan
yang sangat baik untuk secara selektif memecah polimer pada dinding sel primer Srndovic 2011. Pembentukan dinding sel sekunder dikendalikan oleh berbagai
ekspresi gen terkoordinasi terutama yang berperan dalam biosintesis dan kumpulan dari empat senyawa utama, yaitu polisakarida selulosa, hemiselulosa,
lignin, protein dinding sel, dan berbagai senyawa terlarut stilbene, flavonoid, tannin, dan terpenoid dan senyawa tak larut pektin dan protein dinding sel
dalam jumlah kecil pada pelarut netral Plomion et al. 2001. Dinding sel berperan sebagai penghalang fisik dan kimia untuk memperlambat invasi bakteri, fungi,
dan hama tanaman lainnya, dan juga mengambil bagian dalam pemberian sinyal rumit dan sistem pertahanan yang membantu tanaman mengetahui adanya invasi
patogen melalui kerusakan pada dinding polisakarida Cziple dan Marques 2008. Selulosa merupakan senyawa berjumlah paling melimpah di Bumi dan
berfungsi sebagai komponen utama penguat dinding sel semua jenis tanaman. Terdapat sekitar 40 hingga 50 selulosa dari bobot serat kayu, dan sebagian
besar terletak pada dinding sel sekunder ~50 dan juga pada dinding sel primer ~20. Selulosa merupakan polisakarida linear yang terdiri unit-unit
β-D-glucopyranose β-D-Glcp berhubungan dengan β-1,4-glycosidic membentuk ikatan kovalen. Molekul-molekul selulosa kemudian membentuk untaianrantai
memanjang, contohnya mikrofibril, tersusun atas beberapa bagian kristalin panjang 60 nm yang terpotong oleh area nonkristalin atau parakristalin
sepanjang untaian. Lebar, panjang, kristalinitas, dan derajat polimerisasi selulosa
bergantun kecenderu
intramolek membentu
memanjan Pekt
kompleks Dinding s
dari 30 lignin Sr
seperti fa polisakarid
galakturon terdekat y
dari pertuk panjang t
Hemiselul pada dindi
Selu berbagai o
unit-unit f ng pada sum
ungan kuat kul. Struktu
uk mikrofib ng serat kay
tin merupa yang tersu
el primer xi pektin. Pol
rndovic 201 ase gellike
da sederhan nik, dapat s
yang berikat karan residu
tepi terdiri losa dan pe
ing sel Gam
Gambar 1 ulosa dan h
organisme. fenilpropan
mber dan um t untuk m
ur ikatan h bril. Strukt
yu Srndovic akan polisa
usun dari ja ilem yang m
isakarida pe 11. Menuru
di antara m na, misalnya
segera mem tan. Polisak
u gula sep i dari gula
ektin secara mbar 1.
. Matriks po hemiselulosa
Lignin mer na terkonden
mur jaringa membentuk
idrogen par tur selulos
c 2011. akarida yan
aring-jaring masih berke
ektik dapat ut Cziple d
mikrofibril a asam poli
mbentuk gel karida pektin
erti asam g a-gula lain
a bersama-s
olisakarida a merupaka
rupakan het nsasi dan s
n. Molekul ikatan hi
ralel pada a ini berp
ng sangat polisakarid
embang pad berikatan k
dan Marque selulosa. P
igalakturoni di mana te
n yang lebi alakturonik
seperti a sama memb
Cziple dan an karbohid
teropolimer senyawa rek
-molekul se idrogen in
rantai mole peran pada
hidrofilik da pada din
da kayu luna kovalen den
es 2008 p Pektin term
ik rantai pa rdapat ion-i
ih kompleks k dan rhamn
arabinosa bentuk matr
n Marques 2 drat yang si
r aromatik y kalsitran ya
elulosa mem ntermolekul
ekul selulos kekuatan
dan berstr nding sel pr
ak tersusun ngan protein
pektin berb masuk ke d
anjang dari ion kalsium
s lainnya be nosa serta r
atau galak riks polisak
2008 iap dicerna
yang terdir ang hanya
miliki dan
sa ini tarik
ruktur rimer.
lebih n dan
entuk dalam
asam m Ca
erasal rantai
ktosa. karida
a oleh i dari
dapat
didegradasi oleh sedikit kelompok fungi perusak kayu atau bakteri, serta seringkali membutuhkan waktu lama Zabel dan Morrell 1992. Proses masuknya
mikrob ke dalam jaringan tanaman sedikitnya terjadi melalui tiga cara, yaitu mencerna dinding sel, masuk melalui bagian yang terluka dan menyerang melalui
bukaan alami seperti stomata. Pektin merupakan salah satu dari target pertama yang dicerna oleh serangan mikrob Ridley et al. 2001.
2.4. Bakteri dan Fungi Tanah