bening yang terbentuk di sekeliling koloni Gambar 6b dan 6d dapat terlihat setelah digenangi larutan iodine-potassium iodide iodine Gram. Penggunaan
larutan iodine Gram merupakan substitusi larutan hexadecyltrimethyl ammonium bromide yang digunakan sebagai pewarna pada penelitian Molina et al. 2001.
Kasana et al. 2008 menunjukkan bahwa penggenangan cawan dengan larutan iodine Gram dapat menggantikan hexadecyltrimethyl ammonium bromide
maupun Congo Red memberikan hasil yang dapat terlihat lebih cepat dan jelas. Penggenangan dengan masing-masing larutan pewarna dilakukan setelah koloni
diinkubasi pada suhu ruangan selama tiga hari untuk isolat fungi dan dua hari untuk isolat bakteri. Meskipun metode pengujian tersebut cukup sensitif untuk
isolasi dan seleksi primer mikrob pendegradasi selulosa dan pektin, namun lebar zona bening yang terbentuk tidak dapat dinyatakan sebagai kuantitas dari aktivitas
enzim yang disekresi mikrob.
4.2.1. Uji Kemampuan Bakteri
Pengujian 29 isolat bakteri yang diperoleh dari contoh tanah pada penelitian ini menunjukkan enam isolat Gambar 7 memiliki indeks pelarutanhidrolisis
terhadap selulosa maupun pektin yang cukup tinggi. Media selektif CMC digunakan pada uji kemampuan bakteri pendegradasi selulosa dengan zat pewarna
Congo Red sebagai penunjuk ada atau tidaknya zona bening di sekeliling koloni Gambar 6c. Media selektif yang digunakan pada uji kemampuan bakteri
pendegradasi pektin yaitu CPAB dengan zat pewarna iodine Gram Gambar 6d. Isolat bakteri 1 menunjukan indeks pelarutan pektin paling tinggi yaitu 7,20.
Namun, hal ini tidak berbanding lurus dengan kemampuannya dalam mendegradasi selulosa. Isolat bakteri 3 memiliki indeks pelarutan selulosa paling
tinggi dibandingkan isolat bakteri lainnya dengan indeks pelarutan pektin yang juga cukup tinggi, kedua tertinggi setelah isolat bakteri 1. Indeks pelarutan ini
diperoleh dari perhitungan diameter zona bening yang terbentuk di sekeliling koloni keterangan lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 2. Selanjutnya isolat
bakteri 3 akan melalui tahap identifikasi dan pengujian lanjutan sehingga dapat diketahui jenisnya. Hal ini ditentukan atas dasar indeks pelarutan selulosa maupun
pektin yang ditunjukan isolat bakteri 3 sama-sama tinggi.
G
4.2.2. Uji
Med selulosa d
bening di kemampua
Gram Ga Pada
selulosa d 7 memilik
dibanding mendegrad
karena itu identifikas
Gambar 7. In
Kemampu
dia selektif dengan zat p
sekeliling k an fungi pe
ambar 6b. a pengujian
dan pektin cu ki indeks pe
gkan isolat f dasi selulo
u, isolat fu si melalui k
1 2
3 4
5 6
7 8
Indeks Pelarutan
ndeks pelaru
uan Fungi
CMC digu pewarna Co
koloni Gam endegradasi
n 26 isolat fu ukup tinggi
elarutan pek fungi lainny
sa dengan fungi 7 me
kenampakan
0.00 3.25
7.20
1.
Indeks Pe
utan selulos
unakan pad ngo Red seb
mbar 6a. M i pektin ya
ungi, terdap i Gambar 8
ktin yang ja ya. Hal ini
indeks pel enjadi kand
n mikroskop
4.00
0.00 54
6.33 5.11
Isolat
elarutan ole
a dan pektin
da uji kema bagai penun
Media selekt aitu CPAF d
pat tujuh iso 8. Gambar
auh lebih tin senada den
arutan cuku didat terba
piknya.
2.78
0.00 1
5.22 4.7
eh Isolat Ba
n oleh isola
ampuan fun njuk ada ata
tif yang dig dengan zat
olat dengan 8 menunjuk
nggi lebih ngan kemam
up tinggi y aik untuk m
75
akteri
Selu Pekt
at bakteri
ngi pendegr au tidaknya
gunakan pad pewarna i
indeks pela kkan isolat
dari 2 kali mpuannya d
yaitu 1,56. menjalani
ulosa tin
radasi a zona
da uji odine
arutan fungi
lipat dalam
Oleh tahap
G
4.3. Ident 4.3.1. Iden