Kadar Hara Tanah dan Peranannya sebagai Nutrisi Mikrob

melakukan fotosintesis, sehingga fungi memperoleh energi dan berbagai nutrisi dengan cara mendegradasi tanaman maupun bahan lainnya. Di alam, fungi tidak tumbuh terpisah dengan organisme lainnya. Beberapa jenis fungi menyerang tanaman, serangga dan mamalia sebagai patogen, sedangkan yang lainnya termasuk saprofit dan hidup pada bahan tanaman mati Hanson 2008. Bakteri merupakan organisme prokaryotik yang dapat hidup secara bebas, bersimbiosis dengan organisme lebih tinggi, bahkan dapat ditemukan pada lingkungan yang tidak mendukung kehidupan bagi organisme lain. Sebagaian besar bakteri heterotrof merupakan saprofit yang memperoleh nutrisi melalui bahan organik. Bakteri tanah bertanggungjawab dalam proses biodegradasi bahan organik. Beberapa jenis bakteri bersifat patogen bagi tanaman maupun hewan Pelczar dan Chan 1986. Komunitas dalam rhizosfer secara umum terdiri dari mikrob nonpatogen. Namun akibat kepadatan dan peningkatan interaksi mikrobial, baik yang berbahaya maupun berguna, dapat menjadi penyebab timbulnya soilborne patogens. Kondisi pada rhizosfer tanaman melibatkan interaksi berbagai koloni mikrob di dalam dan sekitar akar yang dapat mengakibatkan simbiosis relasi, asosiatif, naturalistik atau parasit dalam tanaman, tergantung pada jenis mikrob, status hara tanah, tanaman sistem pertahanan dan lingkungan tanah Mishra et al. 2011. Sumber inokula patogen dapat berasal dari tanah atau jaringan sakit yang terletak pada satu pohon maupun pohon tetangga, kemudian adanya spora yang disebarkan oleh angin, air, atau serangga. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa spesies fungi seperti Aspergillus spp., Botryodiplodia spp. Lasiodiplodia spp., Diplodia spp., Fusarium bulbiferum, Fusarium laterium, Fusarium oxysporum, Penicillium spp., Pythium spp. dan Trichoderma spp. adalah fungi umum yang dapat menginfeksi Aquilaria spp. Wiriadinata 1995; Soehartono dan Mardiastuti 1997 dalam Mohamed et al. 2010.

2.5. Kadar Hara Tanah dan Peranannya sebagai Nutrisi Mikrob

Mikrob memerlukan nutrisi sebagai aspek fisiologi yang berhubungan dengan suplay monomer-monomer atau monomer-monomer prekursor yang dibutuhkan sel-sel untuk tumbuh. Beberapa nutrisi yang diperlukan dalam jumlah banyak dinamakan hara makro, sedangkan nutrisi yang diperlukan dalam jumlah sedikit disebut hara mikro. Madigan et al. 2009 menyebutkan nutrisi yang diperlukan mikrob dapat diketahui melalui komposisi unsur dalam sel-selnya yang terdiri dari C, H, O, N, S, P, K, Mg, Fe, Ca, Mn, Zn, Co, Cu, dan Mo. Unsur- unsur tersebut ditemukan dalam bentuk air, ion-ion anorganik, molekul-molekul kecil, dan makromolekul yang digunakan baik dalam peranan struktural maupun fungsional oleh sel. Organisme kemoorganoheterotrof berbagai macam bakteri, seluruh jenis fungi dan hewan, merupakan organisme yang menggunakan senyawa organik sebagai sumber karbon dan energi Gobat et al. 2004. Seluruh sel memerlukan karbon, dan sebagian besar makhluk prokariot membutuhkan senyawa organik sebagai sumber karbon. Karbon merupakan unsur utama dari semua jenis makromolekul. Bakteri dapat mencerna senyawa organik dan menggunakannya dalam pembentukan material sel baru. Nitrogen N berperan sebagai elemen utama dalam protein, asam nukleat dan beberapa unsur pokok sel lainnya. Di alam, nitrogen tersedia baik dalam bentuk organik maupun anorganik. Namun, sebagian besar nitrogen tersedia adalah dalam bentuk anorganik, di antaranya amoniak NH 3 , nitrat NO 3 - , dan senyawa nitrogen N 2 . Fosfor P di alam terdapat dalam bentuk fosfat organik dan anorganik yang dibutuhkan oleh sel terutama untuk sintesis asam nukleat dan fosfolipid. Magnesium Mg berfungsi untuk menstabilkan ribosom, membran dan asam nukleat, serta diperlukan untuk aktivitas berbagai enzim. Kalsium Ca membantu menstabilkan dinding sel dalam berbagai mikrob Madigan et al. 2009. Mikrob memerlukan berbagai macam unsur logam untuk pertumbuhannya dalam jumlah relatif sedikit, sehingga disebut hara-hara mikro trace elements. Menurut Rutherford 2011 unsur-unsur logam merupakan kofaktor berbagai protein esensial sehingga secara tidak langsung sensor yang peka terhadap logam mempengaruhi proses selular lebih luas. Unsur logam yang paling utama dan diperlukan mikrob dalam jumlah lebih banyak daripada hara-hara mikro lainnya adalah besi Fe. Besi yang memegang peranan penting dalam respirasi sel, komponen kunci pada cytochrom, dan protein Fe-S terlibat dalam reaksi transport elektron. Berbagai unsur logam lainnya pun diperlukan, hara-hara mikro secara khas memegang peranan sebagai komponen enzim dan katalis sel. Tembaga Cu berfungsi dalam respirasi sel, komponen dalam plastosianin dan beberapa dismutase superoksida. Mangan Mn berperan sebagai aktivator berbagai macam enzim, serta terdapat dalam dismutase superoksida tertentu dan enzim pemecah H 2 O dalam fotosistem II. Seng Zn berfungsi sebagai karbonik anhidrase, alkohol dehidrogenase, RNA dan DNA polymerase, serta berbagai protein pengikat DNA.

III. BAHAN DAN METODE