Isolasi Mikrob Tanah HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Isolasi Mikrob Tanah

Tanah merupakan komposisi kompleks yang terdiri dari hasil pelapukan batuan mineral dan bahan organik yang berasal dari tanaman dan hewan mati, beserta makhluk hidup seperti bakteri, aktinomisetes, fungi, protozoa, nematoda, mikroartropoda tanah, dan hewan kecil lain yang tinggal di dalamnya Dighton 2003. Kegiatan isolasi pada penelitian ini dikhususkan hanya kelompok fungi dan bakteri. Media yang digunakan pada proses isolasi kelompok fungi adalah PDA potato dextrose agar yang umum digunakan untuk menumbuhkan fungi. Media yang digunakan pada proses isolasi kelompok bakteri adalah SEA soil extract agar yang biasa digunakan untuk mengisolasi dan menumbuhkan mikrob tanah karena nutrisi yang terkandung dalam media SEA berasal dari tanah. Tanah merupakan media alami bagi berbagai organisme yang dapat secara terus-menerus menyediakan sumber bahan organik, karbon, nitrogen, mineral dan vitamin yang menunjang kebutuhan hidupnya. Penggunaan SEA dalam isolasi bakteri tanah bertujuan untuk menekan pertumbuhan mikrob oportunis sehingga keragaman mikrob yang tumbuh dalam media lebih banyak. Gambar 4. Beragam fungi tumbuh dalam cawan berisi PDA pada proses isolasi Fungi yang tumbuh ketika proses isolasi seringkali membentuk koloni yang tumpang tindih satu sama lain Gambar 4. Oleh karena itu, diperlukan tahap a b c d pemurnian yang berfungsi memisahkan masing-masing koloni sesuai dengan perbedaan kenampakan morfologi secara makroskopis. Setelah melewati tahap pemurnian, diperoleh 26 isolat fungi yang memiliki ciri-ciri morfologi yang khas, baik dari segi warna, elevasi, bentuk permukaan koloni, kenampakan pada sebalik koloni reverse side, garis-garis radial, lingkaran-lingkaran konsentris, serta tetes eksudat. Kenampakan warna permukaan koloni fungi yang tumbuh pada tahap isolasi didominasi oleh putih Gambar 4c dan 4d, meskipun demikian kita dapat membedakan jenis-jenis fungi melalui ciri morfologi lain, salah satunya melalui kenampakan pada reverse side yang ditunjukkan Gambar 4a dan 4b. Penggunaan SEA sebagai media pada tahap isolasi kelompok bakteri membutuhkan waktu inkubasi cukup lama ±7 hari hingga nampak koloni yang tumbuh Gambar 5a. Hal ini dapat disebabkan oleh ketersediaan nutrisi pada media hanya diperoleh dari zat-zat terlarut dalam tanah yang digunakan sebagai sumber pembuatan media SEA. Pada tahap pemurnian media diganti menjadi NA agar waktu inkubasi menjadi lebih efisien karena pemurnian dilakukan sebanyak 2-3 tahap hingga diperoleh isolat murni Gambar 5c dan 5d. Bakteri yang diperoleh setelah melewati tahap pemurnian yaitu 29 isolat. Gambar 5. Tahap a isolasi, b-c pemurnian, dan d isolat bakteri murni a b c d

4.2. Uji Kemampuan Mikrob Pendegradasi Selulosa dan Pektin