Efrotomisin Penggunaan Antibiotika dalam Pakan

16 seleksi resistensi coliform dan streptococci ditemukan pada ayam. Antibiotika ini menghambat Clostridium perfringens tipe A dan C pada ayam dan kalkun, sehingga diperkirakan antibiotika dapat digunakan untuk mencegah enteritis nekrotik. Narasin juga efektif dalam pengobatan dan pencegahan infeksi Clostridium perfringens pada ayam. Pada babi salinomisin mengurangi lesio dan keberadaan Lawsonia intracellularis yang menyebabkan proliferasi enteropati pada usus babi Butaye et al., 2003.

2.4.6. Quinoksalin

Karbadoks dan olakuidoks merupakan antibakteri sintetik yang bekerja dengan menghambat sintesa DNA, antibiotika ini terutama aktif terhadap bakteri gram negatif. Meskipun quinoksalin dianggap sebagai pemacu pertumbuhan, antibiotika ini juga terutama digunakan dalam pencegahan disentri pada babi yang disebabkan Brachyspira hyodysenteriae Adam, 2002.

2.4.7. Efrotomisin

Merupakan sebagai antibiotika eflamisin, digunakan hanya sebagai pemacu pertumbuhan, namun demikian penggunaannya sangat terbatas sampai sekarang. Dengan alasan yang tidak diketahui produk ini belum dijual secara luas di Eropa. Efrotomisin diproduksi oleh Nokardia laktamdurans, produk ini tidak aktif terhadap bakteri gram negatif karena tidak dapat menembus sel. Spesies streptococci relatif tidak sensitif. Efrotomisin tidak aktif terhadap staphylococci, beberapa spesies lactobacillus, spesies enterococci tertentu dan beberapa spesies bakteri tertentu Prescott dan Baggot, 1997. Efrotomisin diabsorpsi secara cepat melalui oral, tidak ada pengaruh terhadap prevalensi tiphimurium serotipe Salmonella enteritica, sheding dan resistensi pada babi. Antibiotika ini menurunkan jumlah organisme Clostridium perfringens pada ileum ayam Butaye et al., 2003. Pakan memegang peranan penting dalam keamanan pangan asal hewan karena mutu pakan akan tercermin dalam produk yang dihasilkan. Keamanan pangan hewani berkaitan erat dengan pengawasan pakan atau bahan pakan. Sehubungan dengan itu pemerintah menerbitkan berbagai kebijakan atau 17 peraturan yang berkaitan dengan pengawasan mutu pakan, seperti SK. Mentan No.241KptsOT.21042003 dan SNI tentang pakan nomor 01-3930-1995. Menurut Butaye et al. 2003, penggunaan antibiotika dalam pakan dapat meningkatkan konversi pakan, pertumbuhan hewan, menurunkan angka sakit dan kematian pada penyakit klinis dan subklinis. Rata-rata peningkatan pertumbuhan berkisar antara 4 – 8 dan manfaat di pakan meningkat 2 – 5. Mekanisme bagaimana antibiotika sebagai pemacu pertumbuhan belum secara pasti diketahui, penelitian menggunakan germ- free chicken terlihat bahwa aksi growth promoter dipengaruhi oleh antibiotika. Ada beberapa hipotesa yang dikemukakan untuk menjelaskan hal tersebut yaitu; antibiotika dapat mengamankan nutrisi, antibiotika secara selektif menghambat organisme yang menggunakan nutrisi, penyerapan nutrisi meningkat disebabkan menipisnya barrier usus kecil, antibiotika menurunkan produksi toksin oleh bakteri yang berada dalam usus dan antibiotika menurunkan kejadian infeksi usus subklinis.

2.5. Penggunaan Antibiotika dalam Air Minum