Antibiotika Glikopeptida Antibiotika Tetrasiklin Antibiotika Aminoglikosida

7 Adakalanya, jika bakteri pada tekanan osmosis yang tinggi dalam tubuh ginjal atau jika pH lingkungan mencegah aktifitas enzim autolitik, bakteri terhindar dari pengaruh antibiotika bheta-laktam. Antibiotika ini berpengaruh terhadap bakteri gram positif dan gram negatif Adam, 2002. Pemberian secara oral hanya 5-30 dari dosis yang diserap, tergantung pada stabilitas asam dan ikatan pada makanan. Setelah penyerapan, penisillin tersebar luas dalam jaringan dan cairan tubuh.

2.2.2. Antibiotika Glikopeptida

Kelompok lain yang menghambat sintesa peptidoglikan adalah glikopeptida, ditunjukkan oleh vankomisin dan teikhoplanin. Antibiotika glikopeptida menghambat dua tahap akhir sintesa peptidoglikan yaitu, transglikosilasi dan transpeptidasi. Vankomisin terutama digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram positif dan vankomisin sangat tidak efektif untuk bakteri gram negatif karena tidak mampu menembus bagian luar membran bakteri gram negatif Adam, 2002 dan Focosi, 2005. Menurut Salyers dan Whitt 2005, meskipun vankomisin mempunyai spektrum yang sempit, antibiotika ini diperlukan di klinik. Vankomisin penting untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh strain Staphylococcus aureus yang resisten dengan antibiotika lain.

2.2.3. Antibiotika Tetrasiklin

Klortetrasiklin, oksitetrasiklin, tetrasiklin, doksisiklin, minosiklin, adalah senyawa kristal yang sedikit larut dalam air pada PH 7. Tetrasiklin seperti aminoglikosida, target pada ribosom bakteri dan terikat pada 30S subunit. Meskipun sebagian besar tetrasiklin tidak diragukan lagi kerjanya mengganggu sintesa protein, beberapa kelompok baru yang ditemukan selokardin bekerja dengan cara mengganggu membran bakteri bukan dengan menghentikan sintesa protein. Tetrasiklin yang digunakan sebagai feed aditif untuk pemacu pertumbuhan pada ternak telah menyebabkan terjadinya resistensi antibiotika sehinggga penggunaan kelompok tetrasiklin dikurangi Focosi, 2005. 8

2.2.4. Antibiotika Aminoglikosida

Menurut Jawetz 1996, aminoglikosida merupakan kelompok antibiotika dengan sifat kimia, antimikrobial, farmakologi dan toksisitas yang sama serta mempunyai polar basa organik. Kelompok ini terdiri dari streptomisin, kanamisin, gentamisin, tobramisin, apramisin, amikasin, dihidrosterptomisin dan neomisin. Target antibiotika ini pada ribosom bakteri, aksi aminoglikosida dengan mengikat 30S subunit dari ribosom bakteri. Aminoglikosida bersifat bakterisid menyebabkan akumulasi 30S subunit toksik pada sel, efektif untuk sejumlah bakteri patogen. Penggunaan antibiotika ini dapat menghilangkan pendengaran dan merusak fungsi ginjal Salyers dan Whitt, 2005. Menurut Adam 2002 Aminoglikosida sedikit sekali diserap di saluran pencernaan, berikatan sangat rendah sampai ke protein plasma 25 dan mempunyai batas kapasitas masuk ke dalam sel dan menembus barrir sel.

2.2.5. Antibiotika Makrolida dan Linkosamida