1 Sebanyak-banyaknya ikan hasil tangkapan sampingan pukat udang dari
Laut Arafura dapat didaratkan di Provinsi Papua untuk dimanfaatkan untuk konsumsi pangan dan pakan.
2 Dapat mengembangkan potensi sumberdaya ikan di Provinsi Papua,
meningkatkan produksi hasil perikanan, membangun dan mengembangkan industri pengolahan ikan termasuk yang berbasis masyarakat.
3 Dapat mengurangi buangan hasil tangkapan sampingan pukat udang,
sehingga mewujudkan suatu kegiatan perikanan yang bertanggung jawab. 4
Mengurangi interaksi negatif antar kegiatan perikanan, karena pada beberapa kasus, hasil tangkapan sampingan dari suatu kegiatan perikanan
merupakan hasil tangkapan utama bagi kegiatan perikanan yang lain. Dalam aktivitas penangkapan dengan menggunakan pukat udang akan
mempengaruhi hasil tangkapan bagi nelayan tradisional. Dari seluruh uraian di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan
yaitu; bagaimana melakukan pengelolaan hasil tangkapan sampingan di Laut Arafura yang sesuai dengan kebijakan pemerintah Provinsi Papua dan keinginan
stakeholders, dengan: 1
Mendaratkan ikan hasil tangkapan sampingan sebanyak-banyaknya untuk dimanfaatkan sebagai konsumsi pangan ataupun pakan.
2 Memanfaatkan ikan hasil tangkapan sampingan melalui pengembangan
industri pengolahan ikan termasuk industri yang berbasis masyarakat sehingga memberi peluang masuknya investasi, transfer teknologi, peluang
bekerja dan berusaha yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan pendapatan daerah.
3 Menjaga kelestarian sumberdaya dan kelangsungan usaha perikanan
tangkap.
1.3 Tujuan Penelitian
Mendaratkan dan memanfaatkan ikan hasil tangkapan sampingan secara optimal dari Laut Arafura memerlukan konsep dan strategi pengelolaan. Konsep
dapat divisualisasikan dalam bentuk pola dan model. Tujuan penelitian ini adalah :
1 Merancang pola kebijakan pendaratan hasil tangkapan sampingan
2 Membuat model pemanfaatan hasil tangkapan sampingan
3 Menyusun strategi pengelolaan hasil tangkapan sampingan
1.4 Manfaat Penelitian
Keluaran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah konsep dan strategi pengelolaan hasil tangkapan sampingan pukat udang yang paling optimal,
berupa alternatif teknis penanganannya. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu rujukan bagi:
1 Pengusaha penangkapan udang yang menggunakan alat pukat udang di
Laut Arafura dan pengusaha pengolahan ikan yang memanfaatkan ikan hasil tangkapan sampingan pukat udang sebagai bahan bakunya.
2 Pemerintah Provinsi Papua dalam pengelolaan sumberdaya ikan,
khususnya sebagai solusi atas permasalahan hasil tangkapan sampingan pukat udang, yang sekaligus merupakan bagian dari pengelolaan perikanan
yang bertanggung jawab. 3
Pemerintah pusat untuk meninjau kembali dan merevisi kebijakan dan peraturan yang ada saat ini sehingga hasil tangkapan sampingan yang
dihasilkan oleh perikanan pukat udang dapat dimanfaatkan dengan optimal. 4
Masyarakat lokal dalam upaya peningkatan ekonomi dan bahan pangan bergizi, melalui kerjasama dengan pengusaha perikanan pukat udang dan
pemerintah.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
By-catch diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti hasil tangkap sampingan HTS. Beberapa orang peneliti dan penulis di dalam tulisannya
menggunakan definisi yang berbeda-beda terhadap by-catch. Dalam tesis ini penulis menggunakan definisi by-catch, discards dan insidental catch mengacu
pada FAO Fisheries Technical Paper 339, 1996 dan untuk lebih memperjelas, penulis juga mengutip dari Marine Fisheries By-catch and Discards, Published by
Marine Work Group and Friend of the Irish Environment, Ireland 2002 berikut:
1
Dalam FAO Fisheries Technical Paper 339 1996, didefinisikan:
1 Target Catch adalah hasil tangkapan yang terdiri dari satu atau
sejumlah spesies yang merupakan sasaran tangkapan utama kegiatan
penangkapan ikan. 2 Incidental Catch adalah tangkapan sampingan yang dimanfaatkan
3 Discarded Catch adalah tangkapan sampingan yang dikembalikan ke
laut karena pertimbangan ekonomi, peraturan, atau pertimbangan
pribadi. 4 By-catch, adalah discarded catch ditambah incidental catch.
2
Dalam Marine Work Group and Friend of the Irish Environment, Ireland 2002,
didefinisikan: 1 By-catch, adalah bagian dari hasil tangkapan yang terdiri dari
organisme laut yang bukan merupakan target penangkapan utama. Termasuk di dalamnya organisme yang mati akibat interaksi dengan
alat tangkap, meskipun tidak terangkat dari dalam laut. Hasil tangkapan sampingan yang terangkat ke atas kapal terdiri dari ikan-ikan
yang disimpan atau dapat dimanfaatkan atau laku dijual dan ikan-ikan yang dibuang discarded. Hasil tangkapan sampingan dapat terdiri
dari satu jenis atau beberapa jenis spesies yang berukuran kecil atau yang berukuran besar tapi bukan merupakan target tangkapan, maupun
binatang atau organisme lainnya seperti burung laut, kura-kura, mamalia laut dan lain-lain.
2 Discards, adalah bagian dari hasil tangkapan yang tidak diinginkan
karena berbagai alasan dan tidak dimanfaatkan, kemudian dibuang disebut “Buangan” kembali ke laut baik dalam keadaan hidup atau
mati. Buangan ini tidak termasuk bagian dari sisa hasil pengolahan terhadap hasil tangkapan yang dibuang ke laut, misalnya kepala ikan
yang dipotong sebelum dimasukkan ke dalam kamar pendingin.
2.2 Dampak Negatif Hasil Tangkapan Sampingan