Analisis SWOT Waktu dan Tempat Penelitian

2.8 Analisis SWOT

Analisis SWOT strength, weakness, opportunity and threat adalah identifikasi secara sistematik atas kekuatan dan kelemahan dari faktor internal serta kesempatan dan ancaman dari faktor eksternal yang dihadapkan suatu sektor Rangkuti, 2000. Analisis SWOT digunakan untuk menentukan prioritas strategi alternatif yang paling tepat dilaksanakan pada pelaksanaan suatu kebijakan seperti kebijakan dalam pengelolaan hasil tangkapan sampingan pukat udang di Laut Arafura. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strength dan peluang opportunity namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weakness dan ancaman threat. Berdasarkan pengaruhnya terhadap pencapaian suatu tujuan, strength dan opportunity merupakan faktor pendorong positif sedangkan weakness dan threat adalah faktor penghambat negatif. Analisis SWOT diawali dengan mengidentifikasi faktor-faktor kekuatan dan kelemahan internal sistem, serta faktor-faktor peluang dan ancaman eksternal sistem. Selanjutnya faktor-faktor tersebut dikombinasikan dalam sebuah matriks SWOT. Analisis matrik akan menghasilkan prioritas strategi berdasarkan kekuatan, kelamahan, peluang dan ancaman yang ada. Tabel 2. Matriks SWOT Internal Eksternal Strength kekuatan Weakness kelemahan Opportunity kesempatan Strategi SO Strategi WO Threat ancaman Strategi ST Strategi WT Sumber: Rangkuti 2000 Matriks SWOT dapat menghasilkan 4 kemungkinan strategi, yaitu: 1. Strategi SO Strength- Opportunity yaitu menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil peluang yang ada. 2. Strategi ST Strength-Threat yaitu menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang dihadapi. 3. Strategi WO Weakness-Opportunity yaitu berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari peluang yang ada dengan mengatasi kelemahan yang ada 4. Strategi WT Weakness-Threat yaitu berusaha meminimumkan kelamahan dan menghindari ancaman yang ada 3 M E T O D O L O G I

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Kegiatan penelitian dimulai pada bulan Juni 2006 yaitu mulai dari studi literatur serta persiapan pelaksanaan penelitian lapangan. Pengumpulan data lapangan dilaksanakan selama empat bulan, mulai Agustus 2004 sampai dengan November 2004. Penelitian lapangan dilakukan di Laut Arafura yang menjadi wewenang Pemerintah Provinsi Papua berdasarkan Undang-undang Otonomi Daerah, Nomor 21, tahun 1999, di perairan sepanjang pantai sebelah selatan Papua, serta sentra-sentra perikanan yang berada di sekitar Laut Arafura, meliputi Merauke, Mimika, Kaimana dan Sorong.

3.2 Ruang Lingkup Penelitian