21 Peranan CD Worker dalam Pendampingan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk

55 melaksanakan kegiatan pasif. Begitu pula dengan Bapak UHH yang aktif dalam kegiatan perencaan namun memiliki kemandirian yang rendah dalam manajemen yaitu jarang mengikuti kumpul rutin bulanan dan tidak pernah mengarahkan anggota yang lainnya dalam kegiatan bersama. Hubungan antara Tingkat Partisipasi pada Tahap Pelaksanaan dengan Kemandirian Anggota KUB Rancage Pada bagian ini memaparkan analisis hubungan antara tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan dengan kemandirian material, kemandirian intelektual dan kemandirian manajemen. Berdasarkan uji analisis Rank Spearman pada tabel diatas menunjukkan tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan berhubungan positif yang mantap atau sangat nyata pada p0.01 dengan kemandirian intelektual yang ditunjukkan dengan nilai correlation coefficient γ s =0.552. Tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan juga berhubungan dengan kemandirian manajemen namun tidak signifikan, ditunjukkan dengan nilai signifikansinya p0.2 dengan selang kepercayaan 80 persen. Tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan tidak memiliki hubungan dengan kemandirian material. Partisipasi anggota KUB Rancage pada tahap pelaksanaan yaitu peranan dalam kepengurusan KUB Rancage, menyumbangkan makanan, uang, tenaga dan minuman, melakukan investasi, dan peranan dalam memutuskan siapa yang berhak ikut pelatihan. Sumbangan berupa makanan, uang, tenaga dan minuman serta melakukan investasi sangat erat kaitannya dengan kemampuan material dari anggota. Menurut hasil penelitian, justru tidak ada hubungan antara tahap pelaksanaan dengan kemandirian material. Hal ini juga dibuktikan dengan rendahnya nilai correlation coefficient yaitu 0.181. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan semakin tinggi tingkat partisipasi dalam pelaksanaan semakin tinggi pula tingkat kemandirian intelektual. Namun, menurut hasil lapang ditemukan satu responden yang memiliki tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan yang tinggi namun memiliki tingkat kemandirian intelektual yang rendah yaitu MMI. MMI yang memproduksi briket onderdil, aksesoris mobil aktif terlibat dalam menyumbangkan materi dalam kegiatan Rancage namun hal ini belum cukup untuk meningkatkan kemandirian ditunjukkan dengan jarangnya beliau dalam memberikan masukan untuk pengembangan KUB Rancage dan menciptakan lapangan usaha baru bagi warga sekitar karena pekerjanya merupakan keluarganya sendiri tetangga sekitarnya. Hubungan antara Tingkat Partisipasi pada Tahap Menikmati Hasil dengan Kemandirian Anggota KUB Rancage Pada bagian ini memaparkan analisis hubungan antara tingkat partisipasi pada tahap menikmati hasil dengan kemandirian material, kemandirian intelektual dan kemandirian manajemen. Berdasarkan uji analisis Rank Spearman pada tabel diatas menunjukkan tingkat partisipasi pada tahap menikmati hasil berhubungan nyata atau positif yang sedang pada p0.01 dengan kemandirian intelektual dan manajemen yang ditunjukkan dengan nilai correlation coefficient γ s =0.496 dan γ s =0.393. Tingkat partisipasi pada tahap menikmati hasil tidak memiliki hubungan dengan kemandirian material. Keikutsertaan anggota KUB Rancage tahap menikmati hasil antara lain memanfaatkan mesin yang ada di Bengkel, memperoleh pesanan melalui Rancage 56 dan memperoleh keuntungan dari setiap pesanan melalui KUB Rancage bagi hasil 10 persen dari keuntungan. Keikutsertaan anggota dalam menikmati hasil berhubungan nyata dengan kemandirian intelektual karena dari setiap kegiatan menggunakan kemampuan dalam berpikir. Keikutsertaan anggota dalam memanfaatkan mesin dilandasi oleh kemampuan berpikir dan manajemen bukan pada kemampuan material. Dari hasil tabulasi silang dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat partisipasi maka semakin tinggi pula tingkat kemandirian intelektual. Hubungan nyata yang terjadi antara tingkat partisipasi pada tahap menikmati hasil dengan kemandirian intelektual juga diperkuat dengan hasil tabulasi silang bahwa tidak ada responden yang memiliki partisipasi tinggi pada tahap menikmati hasil dan memiliki tingkat kemandirian intelektual yang rendah. Hubungan antara Tingkat Partisipasi pada Evaluasi dengan Kemandirian Anggota KUB Rancage Pada bagian ini memaparkan analisis hubungan antara tingkat partisipasi pada tahap evaluasi dengan kemandirian material, kemandirian intelektual dan kemandirian manajemen. Berdasarkan uji analisis Rank Spearman pada tabel diatas menunjukkan tingkat partisipasi pada tahap evaluasi memiliki hubungan dengan tingkat kemandirian intetektual dan manajemen. Keikutseraan anggota KUB Rancage dalam evaluasi dilihat melalui kehadiran dalam forum evaluasi bulanan, menyampaikan kendala yang dihadapi sebagai anggota, menyampaikan kritik dan saran untuk masukkan perbaikan program kedepannya. Dari kehadiran dalam forum evaluasi bulanan memiliki hubungan dengan kemandirian manajemen yakni kemampuan dalam mengikuti kumpul rutinan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan manajemen. Sedangkan untuk keaktifitan menyampaikan kendala yang dihadapi sebagai anggota, menyampaikan kritik dan saran untuk masukkan perbaikan program kedepannya memiliki hubungan dengan kemandirian intelektual anggota yaitu kemampuan dalam memberikan masukan untuk pengembangan KUB Rancage kedepannya. Ikhtisar Dari hasil korelasi Rank Spearman dan pengolahan data pada tabel tabulasi silang digunakan untuk menguji hubungan antara variabel tingkat peranan CD worker dengan tingkat partisipasi dan hubungan antara variabel tingkat partisipasi dengan tingkat kemandirian. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tingkat peranan CD worker tidak memiliki hubungan dengan semua tahapan partisipasi sedangkan antara tingkat partisipasi dengan tingkat kemandirian memiliki hubungan yang signifikan. Ketika dilakukan pengujian pada masing- masing peranan CD worker dalam memfasilitasi memiliki hubungan dengan tingkat partisipasi daalam perencanaan dan menikmati hasil. Pada tingkat partisipasi pada tahap perencanaan memiliki hubungan nyata sangat signifikan dengan kemandirian intelektual dan memiliki hubungan nyata dengan kemandirian manajemen dan material kurang signifikan. Pada tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan dan menikmati hasil memiliki hubungan nyata dengan kemandirian intelektual dan manajemen kurang signifikan. Pada tingkat partisipasi pada tahap evaluasi memiliki hubungan dengan kemandirian 57 intelektual dan manajemen kurang signifikan. Semua tahapan partisipasi memiliki hubungan nyata dan signifikan dengan kemandirian intelektual, namun hanya tahap evaluasi yang tidak signifikan p0.1. Semua tahapan partisipasi juga memiliki hubungan dengan kemandirian manajemen, namun hanya tahap perencanaan yang memiliki hubungan nyata p0.05. Semua tahapan partisipasi hanya tahap perencanaan yang memiliki hubungan dengan kemandirian material namun tidak signifikan p0.2. 58 59

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Dan Pencitraan PT. Pertamina

2 42 68

Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Pertumbuhan Pendapatan Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) Binaan P.T. Telekomunikasi Indonesia-TBK. CDC Area Medan

4 53 101

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Arun NGL Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe

3 65 100

Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Toba Samosir (Studi Kasus: Kecamatan Porsea)

17 118 108

Dampak Program Corporate Social Responsibility PT. Telkom tbk Terhadap Akses Mata Pencaharian Masyarakat Peri - Urban Di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 41 151

Pemberdayaan masyarakat melalui corporate social responsibility PT Indocement Tunggal Parakarsa TBK

5 31 104

Implementasi Corporate Social Responsibility (Csr) Melalui Program Pusat Pelatihan Dan Pemberdayaan Masyarakat PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Di Kabupaten Bogor

2 50 176

Analisis Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam Upaya Pengembangan Masyarakat (Studi Kasus: Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 16 212

Partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan sampah (Kasus implementasi Corporate Social Responsibility PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. di Desa Gunung Sari, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor)

5 70 122

PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk

2 3 23