jauh lebih buram. Spora berbentuk bulat dengan ukuran rata-rata 121 μm. Dinding
spora terdiri dari dua lapisan INVAM 2008.
2.2. Ekologi Fungi Mikoriza Arbuskula
L ebih dari 80 tanaman dapat bersimbiosis dengan FMA. FMA telah
diidentifikasi di berbagai jenis tanaman, termasuk beberapa jenis tanaman gimnospermae dan mayoritas angiospermae Peterson et al. 2004. Beberapa
angiospermae yang tidak bersimbiosis dengan FMA, di antaranya yaitu Brassicaceae kanola, sawi, kubis, dan lain-lain dan Chenopodiaceae bayam dan
genus Chenopodium Peterson et al. 2004. Beberapa famili tanaman air mungkin memiliki tingkat kolonisasi yang rendah dengan FMA. FMA telah dipelajari
dengan sangat intensif di banyak ekosistem di dunia dan ditemukan di banyak jenis tegakan yang penting antara lain: gandum, kedelai, padi, jagung, anggur,
pohon buah-buahan, dan kapas Peterson et al. 2004. FMA yang banyak ditemukan berasal dari genus Acaulospora dan
Glomus. Hutan alami dengan beragam umur tanaman dan jenisnya sangat mendukung pertumbuhan FMA. Konservasi hutan untuk pertanian akan
mengurangi keragaman jenis dan jumlah FMA karena jenis tanaman, unsur hara yang tersedia, dan kandungan bahan organik tanah telah berubah. Praktik
pertanian seperti pengolahan tanah, perbaikan bahan organik, pemupukan, dan penggunaan pestisida sangat berpengaruh terhadap keberadaan FMA Joner
2000. Pengolahan tanah yang intensif akan merusak jaringan hifa eksternal, sebaliknya pengolahan tanah minimal akan meningkatkan populasi FMA. Sistem
tumpang sari atau pengiliran tanaman juga dapat meningkatkan populasi FMA McGonigle et al. 1999.
2.3. Manfaat Mikoriza
Manfaat asosiasi FMA dengan tanaman antara lain: meningkatkan pengangkutan nutrisi, meningkatkan penyerapan mikronutrisi, meningkatkan
aktivitas mikroorganisme, meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan, dan memperbaiki struktur tanah. Kontribusi FMA terhadap pengangkutan nutrisi
untuk tanaman terutama ialah penyerapan nutrisi khususnya P dari dalam tanah melalui hifa ekstraradikal Peterson et al. 2004. Mayoritas mikoriza mendapatkan
karbohidrat dari tanaman inang yang merupakan hasil fotosintesis dari tanaman inang. Mekanisme translokasi nutrisi oleh fungi ke tanaman inang memberikan
pengaruh yang signifikan dalam pertumbuhan tanaman Springer dan Heidelberg 2008. Hifa fungi memiliki fungsi yang sama seperti rambut akar yaitu sebagai
organ penyerapan nutrisi. Ukuran diameter rambut akar yaitu 5
–
20 μm Wulfshon dan Nyengaard 1999, sedangkan diameter hifa FMA yaitu 3
–
7 μm Dodd et al. 2000, sehingga jangkauan hifa FMA lebih jauh dibandingkan dengan rambut
akar Dodd et al. 2000. Selain itu, FMA memiliki enzim posfatase yang dapat merubah P yang tidak tersedia menjadi tersedia bagi tanaman Joner et al. 2000.
Mikronutrisi sangat diperlukan oleh tanaman walaupun dalam jumlah yang sedikit. Mikronutrisi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Elemen mikronutrisi antara lain yaitu besi, zink, magnesium, mangan, dan kobalt. FMA membantu tanaman melalui dua cara, yang pertama FMA
membantu dalam penyerapan elemen mikronutrisi yang relatif immobile, dan yang kedua FMA menyerap elemen mikronutrisi dan menyimpannya untuk
mencegah elemen tersebut mencapai tingkat beracun Springer dan Heidelberg 2008.
Asosiasi mikoriza dapat meningkatkan penyerapan nutrisi dan produksi biomasa total Jia et al. 2004. Kolonisasi FMA terbanyak dijumpai pada tanah
dengan kandungan N yang rendah Jia et al. 2004, oleh karena itu keberadaan FMA akan meningkatkan mikroorganisme lain yang dapat memfiksasi N dari
udara, seperti Rhizobium. Adanya Rhizobium pada tanah ditandai dengan adanya nodul pada akar yang akan meningkatkan penyerapan N tanaman.
Banyak penelitian melaporkan bahwa tanaman bermikoriza lebih tahan terhadap kekeringan dibandingkan dengan tanaman yang tidak bermikoriza
Musfal 2010. Mekanisme translokasi dan penyerapan langsung air melalui jaringan hifa sama dengan cara penyerapan nutrisi. Kemungkinan pengaruh
kolonisasi mikoriza pada tanaman tahan kekeringan, terkait dengan penyerapan nutrisi Smith dan Read 2008. Pada tanah kering, ketersedian nutrisi menjadi
berkurang karena adanya peningkatan proses difusi Peterson et al. 2004. Struktur tanah menentukan karakteristik laju penyerapan, siklus
biogeokimia, ketahanan erosi, dan penyimpanan C Rilig 2004. Bahan organik
tanah memiliki peranan utama dalam agregasi tanah. Akumulasi bahan organik berfungsi untuk aktivitas biotik Six et al. 2000. Hifa FMA melibatkan partikel
tanah untuk membentuk tanah menjadi agregat, dengan agregat yang lebih kecil dan kuat dibandingkan dengan agregat yang lebih besar Musfal 2010.
2.4. Famili Dipterocarpaceae