I. PENDAHULUAN
Mikoriza adalah mikroorganisme tanah yang berasosiasi dengan akar tanaman. Fungi Mikoriza Arbuskula FMA merupakan salah satu jenis mikoriza
yang bersifat obligat dan paling banyak berasosiasi dengan tanaman inang. FMA menerima hasil fotosintesis tanaman, yaitu karbon sebesar 15-25 dan paling
banyak menyediakan nitrogen dan posfor untuk tanaman inang Springer dan Heidelberg 2008.
Keberadaan FMA sangat penting dalam kaitannya dengan kesuburan tanah dari suatu ekosistem, terutama dalam ekosistem hutan. Beberapa penelitian
menunjukkan adanya keterkaitan antara keberadaan mikoriza di suatu tempat dengan kondisi lahan dan pertumbuhan suatu jenis pohon Giri et al. 2004,
Rydlova dan Vosatka 2001, Wang et al. 2005, Nandakwang et al. 2008, Osorio dan Habte 2001. Sebagai organisme yang bersifat simbiotik, keberadaan inang
sangat menguntungkan bagi mikoriza dan keberadaan mikoriza sangat menguntungkan bagi inang.
Keberadaan mikoriza sangat bergantung pada vegetasi yang ada di sekitarnya. Potensi dari simbiosis FMA dengan tumbuhan sangat penting untuk
dimanfaatkan bagi kepentingan budidaya tumbuhan tersebut terutama pada lahan marginal. Hal tersebut mengingat besarnya manfaat FMA bagi tanaman di
antaranya: meningkatkan penyerapan unsur hara untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman Jia et al. 2004, meningkatkan ketahanan tanaman
terhadap serangan patogen akar Sikes 2009, mengurangi logam berat di areal bekas tambang Turnau 2008, dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap
kekeringan Quilambo 2005. Penggalian potensi keragaman mikoriza dalam suatu tipe ekosistem sangat
diperlukan karena peranan mikoriza dalam kestabilan ekosistem. Sebagai contoh ialah penggalian potensi keragaman FMA di bawah tegakan Dipterocarpaceae
yang ada di areal IUPHHK-HA PT Sari Bumi Kusuma. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis keanekaragaman FMA di ekosistem hutan Dipterocarpaceae di
PT Sari Bumi Kusuma.
II. TINJAUAN PUSTAKA