Pertumbuhan Ekonomi TINJAUAN PUSTAKA
adalah bagian dalam jumlah tertentu s dari pendapatan nasional Y. Oleh karena itu dapat dituliskan hubungan tersebut dalam bentuk persamaan:
S sY
= ;
1 s
2.1 Investasi neto I didefinisikan sebagai perubahan stok modal K yang dapat
diwakili oleh
K Δ
, sehingga dapat dituliskan persamaan yang kedua sebagai berikut:
I K
= Δ
. 2.2
Karena jumlah stok modal K, mempunyai hubungan langsung dengan jumlah pendapatan nasional atau output Y dan ditetapkan bahwa rasio modal-output
adalah k maka:
K k
Y =
atau
K k
Y Δ
= Δ
, sehingga
K k Y
Δ = Δ . 2.3
Mengingat tabungan nasional neto S harus sama dengan investasi neto I, maka persamaan berikutnya dapat dituliskan sebagai berikut:
S I
= . 2.4
Dari persamaan 2.1 telah diketahui bahwa S sY
= dan dari persamaan 2.2 serta
persamaan 2.3 dapat diketahui juga bahwa I
K k Y
= Δ = Δ Dengan demikian dapat dituliskan bahwa tabungan sama dengan investasi dalam
persamaan 2.4 sebagai berikut: S
sY k Y
K I
= = Δ = Δ =
2.5 atau bisa diringkas menjadi
sY k Y
= Δ . 2.6
Selanjutnya apabila kedua sisi persamaan 2.6 dibagi mula-mula dengan Y dan kemudian dengan k, maka didapat:
Y s
Y k
Δ =
. 2.7
Persamaan 2.7 menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan GDP
Y Y Δ
ditentukan secara bersama-sama oleh rasio tabungan s serta rasio modal-output k. Secara sepesifik persamaan ini menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan
pendapatan nasional akan berbanding lurus dengan rasio tabungan yakni semakin banyak bagian GDP yang ditabung dan diinvestasikan maka akan lebih besar lagi
pertumbuhan GDP yang dihasilkannya. Namun berbanding terbalik terhadap rasio modal-output dari suatu perekonomian yakni semakin besar rasio modal-output
atau k maka tingkat pertumbuhan GDP akan semakin rendah. Hal ini dapat dikatakan bahwa agar bisa tumbuh dengan pesat maka setiap perekonomian harus
menabung dan menginvestasikan sebanyak mungkin bagian dari GDPnya. Semakin banyak yang ditabung maka laju pertumbuhan perekonomian akan
semakin cepat.
Model Pertumbuhan Ekonomi Solow
Dalam model pertumbuhan neoklasik Solow Chiang Wainwright 2006, tenaga kerja dimasukkan sebagai salah satu variabel dari fungsi produksi,
sehingga modal dan tenaga kerja dapat dikombinasikan dalam berbagai proporsi. Fungsi produksi model pertumbuhan ekonomi Solow ditunjukkan dengan
persamaan berikut:
, L
K F
Y =
, L
K
2.8 dengan Y adalah output setelah penyusutan, K adalah modal, dan L adalah
tenaga kerja, yang semuanya digunakan dalam pengertian makro. Diasumsikan bahwa
K
F dan
L
F adalah positif produk marjinal yang positif, serta
KK
F dan
LL
F adalah negatif. Sedangkan fungsi produksi F yang digunakan adalah homogen
secara linear, sehingga dapat ditulis:
1 ,
k o
L L
K LF
Y =
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
=
2.9 dengan
L K
k ≡
. Karena Y bergantung pada K dan L, maka untuk menentukan kedua variabel, Solow berasumsi bahwa:
sY dt
dK K
= ≡
2.10 n
L dt
dL L
L =
≡ .
2.11