Pertumbuhan Modal Per kapita

ini disebabkan karena adanya kenaikan kecenderungan menabung menjadi 50 persen. Gambar 4 Modal per kapita total dengan λ = 0.50. Dari Gambar 4 terlihat bahwa perubahan modal per kapita total mengalami kenaikan secara eksponensial dari waktu ke waktu. Kenaikan tajam modal per kapita terjadi pada sekitar t ≤ 5, namun saat t 5 kenaikanya sudah tidak signifikan bahkan cenderung konstan. Kenaikan ini akibat adanya penambahan pada kecenderungan menabung menjadi 50 persen. Kasus 3: Kecenderungan menabung λ = 0.80 Jika kecenderungan menabung berubah naik menjadi 0.80 yang berarti kecenderungan mengkonsumsi turun menjadi 20 persen ternyata grafik laju perubahan modal per kapita pada masing-masing sektor juga mengalami perubahan sebagaimana diberikan Gambar 5. Sedangkan laju perubahan modal totalnya dapat dilihat pada Gambar 6. 5 10 15 20 t 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 n s k s k n i k i t k Gambar 5 Modal per kapita masing-masing sektor dengan λ = 0.80. Dari Gambar 5 terlihat bahwa perubahan modal per kapita pada semua sektor mengalami kenaikan secara eksponensial dari waktu ke waktu. Kenaikan tajam modal per kapita pada masing-masing sektor terjadi pada pada setiap waktu bahkan sampai t = 20. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan kecenderungan menabung menjadi 80 persen. Gambar 6 Modal per kapita total dengan λ = 0.80. 5 10 15 20 2 4 6 8 k i k s t k 5 10 15 20 t 1 2 3 4 5 6 7 k n s k s n i k i t k Dari Gambar 6 terlihat bahwa laju perubahan modal per kapita total mengalami kenaikan secara eksponensial dari waktu ke waktu. Kenaikan tajam modal per kapita total terjadi pada pada setiap waktu bahkan sampai t = 20. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan kecenderungan menabung menjadi 80 persen. Berdasarkan dari ketiga kasus di atas dapat disimpulkan bahwa jika kecenderungan untuk menabung semakin tinggi akan mempengaruhi laju perubahan modal per kapita menjadi semakin tinggi. Sehingga untuk mendapatkan modal yang lebih besar sebaiknya dengan meningkatkan kecenderungan menabung.

4.2 Output Produksi Per kapita .

Grafik banyaknya output produksi per kapita dari masing-masing sektor dapat disimulasikan dengan persamaan 3.2. Di sini diperkenalkan bahwa output produksi total dihitung dengan i i s s f n f n pf = + , dinotasikan i i i n f e = dan s s s n pf e = . Dengan besaran parameter masih sama seperti pada Tabel 4.1. Kasus 1: Kecenderungan menabung λ = 0.20 Dengan kecenderungan untuk menabung adalah 0.20, ini menunjukkan bahwa kecenderungan mengkonsumsi adalah 80 persen. Untuk melihat grafiknya dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 Output produksi per kapita dengan λ = 0.20. Berdasarkan pada Gambar 7 terlihat bahwa output produksi per kapita mengalami penurunan secara eksponensial dari waktu ke waktu. Penurunan tajam terjadi pada t ≤ 5, namun pada saat t 5 penurunan sudah tidak signifikan bahkan akan menjadi konstan. Hal ini disebabkan karena kecenderungan menabung yang kecil yaitu 20 persen sedangkan kecenderungan mengkonsumsi lebih besar yakni 80 persen. 5 10 15 20 0.70 0.75 0.80 0.85 0.90 f s f i t f t 5 10 15 20 t 0.0 0.5 1.0 1.5 e i e s f f t Kasus 2: Kecenderungan menabung λ = 0.50 Jika kecenderungan menabung berubah naik menjadi 0.50 yang berarti kecenderungan mengkonsumsi turun menjadi 50 persen ternyata grafik output per kapita juga mengalami perubahan sebagaimana Gambar 8. Gambar 8 Output produksi per kapita dengan λ = 0.50. Berdasarkan pada Gambar 8 terlihat bahwa output produksi per kapita mengalami kenaikan secara eksponensial dari waktu ke waktu. Kenaikan tajam output produksi per kapita pada masing-masing sektor terjadi pada sekitar t ≤ 5, namun pada sekitar t 5 kenaikan sudah tidak signifikan bahkan akan menjadi konstan. Kenaikan ini akibat adanya penambahan pada kecenderungan menabung menjadi 50 persen. 5 10 15 20 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 f i f s t f 5 10 15 20 t 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 f e s e i t f Kasus 3: Kecenderungan menabung λ = 0.80 Jika kecenderungan menabung berubah naik menjadi 0.80 yang berarti kecenderungan mengkonsumsi turun menjadi 20 persen ternyata grafik laju perubahan output produksi per kapita juga mengalami perubahan sebagaimana Gambar 9. Gambar 9 Output produksi per kapita dengan λ = 0.80. Berdasarkan Gambar 9 terlihat bahwa output produksi per kapita total mengalami kenaikan secara eksponensial dari waktu ke waktu. Kenaikan tajam output produksi per kapita terjadi pada setiap waktu bahkan sampai t = 20. Hal ini 5 10 15 20 1.0 1.5 2.0 2.5 f i f s t f 5 10 15 20 t 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 f e i e s t f