Menghitung tinggi jaring menggunakan rumus : ;
Keterangan   : H
:  Tinggi jaring; dan tm
:  Tinggi jaring dalam keadaan tegang Perhitungan jumlah mata
1  Vertikal ;
2  Horizontal .
Keterangan   : M
:  Mesh size; H
m
:  Tinggi jaring terpasang; L
:  Panjang foatline; dan E
:  Shortening.
2.2.4 Metode pengoperasian
Nomura  dan  Yamazaki  1976  mengemukakan  bahwa  umumnya  gillnet dioperasikan  dalam  rangkaian  yang  panjang  hingga  mencapai  ribuan  meter.
Kadang  kala  dioperasikan  secara  terhanyut  bersama-sama  kapal  atau  ditetapkan kedudukan  jaring dengan  bantuan  jangkar  membentang  sepanjang dasar perairan
maupun  pada  kedalaman  tertentu.  Ikan  yang  menjadi  tujuan  penangkapannya ialah  jenis-jenis  yang  bermigrasi  horizontal  dan  vertikal  Ayodhyoa  1981.
Menurut Miranti 2007 secara umum  metode pengoperasian alat tangkap gillnet terdiri atas beberapa tahap, yaitu :
1  Persiapan  yang  dilakukan  nelayan  meliputi  pemerikasaan  alat  tangkap, kondisi  mesin,  bahan  bakar  kapal,  perbekalan,  es  dan  tempat  untuk
menyimpan hasil tangkapan; 2  Pencarian  daerah  penangkapan  ikan  DPI,  hal  ini  dilakukan  nelayan
berdasarkan  pengalaman-pengalaman  melaut  yaitu  dengan  mengamati
kondisi perairan
seperti banyaknya
gelembung-gelembung udara
dipermukaan  perairan,  warna  perairan,  serta  adanya  burung-burung  di  atas perairan yang mengindikasikan adanya schooling ikan;
3  Pengoperasian  alat  tangkap  yang  terdiri  atas  pemasangan  jaring  setting, perendaman jaring soaking dan pengangkatan jaring hauling; dan
4  Tahap  penanganan  hasil  tangkapan  adalah  pelepasan  ikan  hasil  tangkapan dari jaring untuk kemudian disimpan pada suatu wadah atau tempat.
Pengoperasian  jaring  rampus  pada  umumnya  sama  dengan  jaring  insang lainnya  yaitu  terbagi  atas  setting  dan  hauling.  Pada  waktu  setting  dilakukan
penurunan jangkar, tali pemberat, jaring, tali ris atas dan tali pelampung. Adapun ketika  hauling  dilakukan  pengangkatan  jangkar,  tali  ris  atas,  tali  pemberat  dan
hasil  tangkapan.  Direktorat  Jendral  Perikanan  1994  mengungkapkan  hal  yang sama dengan urutan sebagai berikut:
1  Jaring diturunkan  lembar demi  lembar dengan  memperhatikan arah arus dan angin;
2  Ujung  tali  pelampung  lembar  jaring  pertama  yang  diturunkan  kedalam  air diberi  tali  berpelampung  tanda  dan  ujung  tali  pemberatnya  diberi  pemberat
batu; 3  Ujung  tali  pelampung  lembar  jaring  terakhir  diberi  tali  selambar
berpelampung tanda dan ujung tali pemberatnya diberi pemberat batu; 4  Kapal labuh jangkar didekat lokasi penawuran atau mencari tempat lain yang
aman; 5  Pengangkatan  jaring  dilakukan  lembar  demi  lembar  yang  dimulai  dengan
lembar jaring yang paling dekat ke kapal sampai dengan lembar pertama yang diturunkan;
6  Pengambilan ikan yang terjerat pada mata jaring dilakukan bersamaan dengan pengangkatan jaring; dan
7  Jaring  disusun  kembali  secara  teratur  untuk  penawuran  berikutnya  setelah semua ikan yang terjerat pada mata jaring dilepas.
2.2.5 Musim dan daerah penangkapan jaring rampus