mengoperasikannya. Pengoperasian dari jenis ini, ada yang dioperasikan dipermukaan, kolom perairan dengan cara diset atau dihanyutkan Martasuganda,
2008. Menurut Ayodhyoa 1981 jaring insang adalah jaring yang berbentuk
empat persegi panjang dengan ukuran mata yang sama pada seluruh tubuh jaring. Pada sisi atas jaring diletakkan pelampung float dan pemberat sinker pada sisi
bawah. Jaring akan terentang akibat dua gaya yang berlawanan arah, yaitu bouyancy
force dari float yang mengarah ke atas dan sinking force dari sinker- ditambah dengan berat jaring yang mengarah ke bawah.
Sadhori 1985 menyebutkan bahwa gillnet bila diartikan secara harfiah berarti jaring insang. Gillnet disebut jaring insang karena ikan yang tertangkap
oleh gillnet umumnya tersangkut pada tutup insangnya. Cara tertangkap ikan-ikan yang berukuran besar biasanya tergulung. Sementara jenis organisme air lainnya,
seperti udang, kepiting dan lobster, tertangkap secara tersangkut pada bagian capit atau sungutnya.
Penamaan gillnet di Indonesia beraneka ragam. Ada yang menyebutnya berdasarkan jenis ikan yang tertangkap. Ada pula yang menyebutnya sesuai
dengan posisi pemasangannya di dalam laut Ayodhyoa, 1981. Jaring rampus merupakan salah satu nama lokal untuk gillnet di Palabuhanratu Firmansyah,
1988; Ditjen Perikanan, 1994; Zarochman et al., 1996. Menurut Subani dan Barus 1989, jaring rampus dikelompokkan ke dalam jaring insang hanyut dasar
atau bottom gillnet. Cara pengoperasiannya dengan cara dihanyutkan di dasar perairan.
2.2.2 Konstruksi jaring rampus
Bahan dan bagian jaring rampus, menurut Sainsbury, 1971, terdiri dari badan jaring, tali ris atas, pelampung, tali ris bawah, pemberat dan tali selambar.
1 Badan jaring Badan jaring merupakan susunan dari mata jaring yang memiliki ukuran yang
homogen. Badan jaring umumnya dibuat dari bahan sintetis seperti nylon, amilon
. Bahan sintetis sengaja digunakan karena bersifat fleksibel dan kekuatan putus yang cukup tinggi, sehingga menyulitkan ikan yang sudah
terjerat untuk melepaskan diri. Warna benang disesuaikan dengan perairan untuk mengaburkan penglihatan ikan terhadap jaring rampus. Warna jaring
yang biasa digunakan adalah transparan, coklat dan biru Nomura dan Yamazaki, 1976. Pemakaian benang yang lebih lembut akan meningkatkan
daya tangkap jaring rampus; 2 Tali ris atas
Tali ris atas terbagi 2, yaitu tali pelampung untuk menggantungkan pelampung dan tali jaring untuk menggantungkan jaring bagian atas. Arah
pintalan kedua tali ini harus berbeda, yaitu arah S dan Z. Hal ini dimaksudkan agar tali ris atas tidak terbelit sewaktu jaring rampus dioperasikan. Bahan tali
ris atas yang digunakan adalah nilon polyethylene multifilamen; 3 Pelampung
Pelampung biasanya terbuat dari berbagai bahan, seperti styrofoam, polyvinyl choloride,
plastik atau karet. Jumlah pelampung yang digunakan tergantung pada panjang jaring yang dioperasikan. Pelampung berguna untuk
kesempurnaan rentangan tubuh dan bentuk jaring selama operasi. Banyaknya pelampung erat hubungannya dengan daya apung bouyancy, sedangkan
daya apung sendiri dipengaruhi oleh bentuk pelampung dan jenis bahan yang digunakan. Adapun untuk menjaga kesempurnaan daya apung maka
pelampung yang digunakan harus sejenis atau seragam, mempunyai specific gravity
yang kecil dan mempunyai tahanan yang cukup terhadap air Atmadja, 1980. Nukundan dan Narayanan 1975 diacu dalam Paryono,
1980 , mengemukakan bahwa pelampung yang biasa digunakan untuk alat penangkapan ikan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1 Low density material, misalnya kayu, bambu, cork, sponge plastik, dan thermocol
; dan 2 High density material, misalnya glass spheres, steel spheres, aluminium
spheres dan polyethelene spheres.
4 Tali ris bawah Tali ris bawah berjumlah 2 buah, yaitu tali pemberat untuk menggantungkan
pemberat dan tali jaring untuk menggantungkan jaring bagian atas. Arah
pilinan kedua tali ini juga harus berlawanan untuk menghindari jaring terbelit sewaktu dioperasikan. Pilinannya adalah S dan Z;
5 Pemberat Pemberat pada jaring rampus berfungsi untuk memberi gaya berat pada
jaring. Jumlah pemberat akan mempengaruhi kekenduran badan jaring. Bahan pemberat umumnya timah. Bahan lain yang terkadang digunakan adalah batu
atau baja; dan 6 Tali selambar
Tali selambar adalah tali yang dipasang pada kedua ujung alat tangkap jaring rampus. Pada saat jaring dioperasikan, salah satu ujung tali selambar
diikatkan pelampung tanda, sedangkan ujung lainnya diikatkan ke perahu. Panjang tali selambar sekitar 25-50 m, atau tergantung pada panjang jaring
dan ukuran perahu yang yang digunakan.
2.2.3 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan penangkapan