16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Lahan Pertanaman Singkong di Lokasi Penelitian
Pemilihan lokasi contoh pertanaman dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan jenis tanah yang ditanami singkong yaitu di daerah Cikarawang Darmaga
Latosol, Sindang Barang Regosol, dan Sukamantri Andisol. Tanah dari ketiga daerah pertanaman, ditanami singkong secara monokultur tanpa adanya pemupukan.
Namun dikarenakan lahan untuk pertanaman singkong tersebut pada waktu-waktu sebelumnya secara bergilir atau tumpang sari ditanami juga dengan tanaman lain
seperti: jagung, ubi jalar, atau tanaman hortikultura, maka dimungkinkan adanya residu pupuk anorganik dan pupuk kandang. Keterangan tersebut diperoleh melalui
wawancara langsung dengan petani. Penggunaan lahan mayoritas di Cikarawang Darmaga, adalah kebun
campuran. Komoditas yang sering diusahakan antara lain singkong, jagung, pepaya, dan ubi jalar yang ditanam secara bergilir maupun tumpang sari. Lahan lokasi
pengamatan memiliki luas 700 m
2
dengan topografi lahan memiliki kemiringan lereng landai yaitu sekitar 0 - 2. Jarak tanam singkong yang diterapkan adalah 80 ×
80 cm dengan produktivitas berkisar 2 ton umbi kotor700 m
2
. Lokasi ini mempunyai ketinggian 240 mdpl
Penggunaan lahan mayoritas ditemukan di Sindang Barang, adalah pemukiman dan sebagian kecil kebun. Komoditas yang sering diusahakan antara lain
singkong dan pisang. Lokasi yang dijadikan contoh merupakan kebun singkong dengan luas 300 m
2
. Topografi tempat tergolong landai dengan lereng yaitu sekitar 2 - 8. Jarak tanam singkong yang diterapkan adalah 50 × 50 cm dengan produktivitas
sesuai informasi petani sekitar 3-5 kwintal umbi kotor300 m
2
. Lokasi ini mempunyai ketinggian 300 mdpl.
Penggunaan lahan yang umum di daerah Sukamantri, adalah kebun campuran dan komoditi yang sering ditanami adalah hortikultura dan sebagian kecil ditanami
17
singkong dan jagung. Lahan tersebut memiliki luasan 330 m
2
. Topografi tempat
pengambilan sampel di tanah tersebut adalah bergelombang yaitu sekitar 15 - 25 . Jarak tanam yang diterapkan adalah 50 × 50 cm dengan produktivitas sesuai
informasi petani sekitar 5 kwintal umbi kotor330 m
2
. Lokasi ini mempunyai ketinggian 540 dpl.
4.2. Sifat Kimia Tanah Latosol, Regosol, dan Andisol