Latosol Sifat dan Ciri Umum Tanah Latosol, Regosol, dan Andisol

10

2.6. Sifat dan Ciri Umum Tanah Latosol, Regosol, dan Andisol

Produktivitas tanaman singkong sangat dipengaruhi oleh tempat tumbuhnya, karena untuk pertumbuhan optimum singkong memerlukan berbagai unsur hara yang tersedia di dalam tanah. Berikut adalah sifat dan ciri umum dari ketiga tanah tesebut.

2.6.1. Latosol

Latosol adalah tanah yang penyebarannya luas di Indonesia. Tanah ini diantaranya dijumpai di daerah Darmaga Kabupaten Bogor. Latosol coklat kemerahan Darmaga Bogor termasuk ke dalam order Inceptisols menurut sistem klasifikasi USDA dan terletak pada zona fisiografi Bogor bagian Barat, dengan bahan induk vulkanik kuarter berasal dari Gunung Salak Yogaswara, 1977. Soepardi 1983 menyebutkan bahwa Latosol terbentuk di bawah kondisi iklim dengan curah hujan dan suhu yang tinggi di daerah tropik dan semi tropik, gaya-gaya hancuran bekerja lebih cepat dan berpengaruh lebih ekstrem dari pada di daerah sedang. Di banyak tempat di daerah tropik, musim basah dan kering yang silih berganti sangat mengintensifkan kegiatan kimia, terutama dari bahan organik. Proses yang berperan dalam pembentukan tanah demikian disebut latosolisasi. Latosol banyak dimanfaatkan untuk perladangan berpindah, pertanian lahan kering, tegalan dan kebun campuran serta tanaman perkebunan seperti karet, kelapa sawit bahkan bila iklim memungkinkan dapat dipergunakan untuk perkebunan tebu. Apabila kandungan kerikil tidak terlalu banyak, tanah ini mudah untuk ditanami. Latosol relatif stabil dan tahan terhadap erosi karena dominasi liat aktivitas rendah low activity clay dan bersifat mudah melewatkan air. Latosol pada umumnya mempunyai potensi kesuburan tergolong sangat rendah sampai rendah, dimana kandungan bahan organik lapisan atas sebagian rendah dan sebagian lagi sedang sampai tinggi dan berangsur menurun menjadi sangat rendah sampai rendah dengan kedalaman. Rasio CN tergolong rendah 6-10. Kandungan P dan K di lapisan atas dan bawah hampir semuanya rendah. Rata-rata kandungan K 2 O pada bagian pedon lebih besar dari pada P 2 O 5 . Jumlah basa-basa dapat ditukar dan KTK termasuk rendah demikian juga KB-nya tergolong sangat rendah Subagyo et al., 2004. Beberapa 11 latosol bereaksi sedang bahkan hingga sangat masam. Tanah-tanah itu biasanya memberikan respon baik terhadap pemupukan dan pengapuran. Soepardi, 1983.

2.6.2. Regosol