Sebab- sebab dikabulkannya do’a

Dari Abdullah bin as- Sa’ib Radhiyallahu’anhu “Bahwasannya Rasulullah melaksanakan shalat empat rakaat setelah tergelincir matahari sebelum dzuhur, kemudian beliau bersabda, “Sesungguhnya ini adalah waktu di mana pintu-pintu langit dibuka, dan aku suka ada amal baikku yang naik padanya.” 28 26. Do’a orang yang benar-benar dalam keadaan terjepit. QS. Al-Anfaal: 9, QS. An-Naml: 62 27. Do’a pemimpin yang adil. 28. Do’a anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya untuk kedua orang tuanya. 29. Do’a pada hari ‘Arafah, ketika di ‘Arafah. 30. Do’a ketika di Shafa. 31. Do’a ketika di Marwa. 32. Do’a ketika berada di Masy’arilharam Muzdalifah. 33. Do’a setelah pelemparan jumrah ash-Shugra kecil. 34. Do’a setelah pelemparan jumrah al-Wustha pertengahan.

2.8 Sebab- sebab dikabulkannya do’a

1 Ketika berdo’a, ikhlas karena Allah Ta’ala. Karena keikhlasan adalah faktor utama diterimanya do’a seseorang. Seiring dengan semakin kuat dan teguhnya keikhlasan, maka semakin besar peluang do’a tersebut untuk dikabulkan dan sangat pantas do’a tersebut dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Seperti pada kisah Nabi Yunus yang berdo’a, ketika berada dalam perut ikan dan do’a para penghuni gua yang tertutupi batu besar. 2 Rasa optimis keyakinan yang tinggi akan dikabulkan Allah dan memiliki kemauan untuk menunggu kelapangan. 29 Ketika seseorang mempunyai harapan yang kuat, keperluan mendesak, keinginan yang tinggi untuk diterimanya do’a dan menunggu kelapangan. Maka, 28 Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, Agar Do’a Dikabulkan, Jakarta, Darul Haq, Cet. Keempat, 2012, hal. 96. 29 Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd, Berdo’a Sesuai Sunnah, Jakarta, Pustaka At-Tazkia, 2004, hal. 153. setiap kali itu pula datang kelapangan, tiba kemudahan, hilang kekalutan, dan lenyaplah kesusahan. Ingatlah, firman Allah Ta’ala, ف ۴رسي رسعل۴ عم ڰ݌إ “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” QS. Alam Nasyroh: 5 Ayat ini pun diulang setelah itu, ۴رسي رسعل۴ عم ڰ݌إ “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” QS. Alam Nasyroh: 6. Dari sini, para ulama seringkali mengatakan, “Satu kesulitan tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan.” 3 Meninggalkan maksiat dan bertaubat. Sepe rti firman Allah Ta’ala: “Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Rabbmu. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan pula di dalamnya untukmu sungai- sungai’.” QS. Nuh: 10-12. 4 Sungguh-sungguh dan tidak lalai. Dengan menghadirkan hati saat berdo’a, penuh kekhusyuan, dan menjiwai setiap makna dari untaian do’a yang diucapkan. Dan ini termasuk diantara penyebab utama diterimanya do’a. Yahya bin Mu’adz Rahimahullah berkata: “Barangsiapa yang hatinya disatukan oleh Allah saat ia berdo’a, maka do’anya tidak mungkin ditolak.” 30 Ibnu Al- Qayyim Rahimahullah berkata: “Apabila hati sudah menyatu dalam do’a diiringi oleh keadaan darurat dan harapan yang kuat untuk diterima, maka do’a tidak akan ditolak.” 31 5 Menggunakan kesempatan, dengan memilih waktu, kondisi, dan tempat- tempat diterimanya do’a. 6 Mengerjakan ketaatan dan bertawasul dengan nama-nama Allah, dan lain-lain. 30 Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd, Berdo’a Sesuai Sunnah, Jakarta, Pustaka At-Tazkia, 2004, hal. 156. 31 Ibid, hal. 157 7 Memperbanyak amal shalih. Karena amal shalih merupakan diantara penyebab utama bagi terangkat dan diterimanya do’a. Doa adalah perkataan yang baik, sedangkan perkataan yang baik diangkat kehadapan Allah Ta’ala, untuk mengangkatnya diperlukan amal shalih. Seperti kisah penghuni gua yang ditolong oleh amal shalih mereka masing- masing. Amal shalih tersebut merupakan penyebab diterimanya do’a mereka. Wahb bin Manbah Rahimahullah berkata: “Perumpamaan orang yang berdo’a tanpa memiliki amal shalih adalah seperi orang yang memanah namun tidak memiliki tali busur.” Ia menambahkan: “Amal shalih berfungsi sebagai penghantar do’a,” kemudian ia membaca: “Kepada-Nyalah naik perkataan- perkataan yang baik dan amal shalih dinaikkan- Nya.” QS. Fathir: 10 32 8 Mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan-amalan sunnah Ini termasuk diantara penyebab- penyebab dikabulkannya do’a, seperti: shalat sunnah setelah shalat-shalat wajib fardhu. Al-Hadits: “Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil amalan- amalan sunnah sehingga Aku mencintainya, apabila Aku mecintainya maka Aku menjadi pendengaran yang dengannya ia mendengar, Aku menjadi penglihatan yang dengannya ia melihat, Aku menjadi tangan yang digunakannya untuk memegang dan Aku menjadi kakinya yang digunakan untuk melangkah. Jika ia meminta kepada-Ku niscaya Aku akan memberikannya dan apabila ia meminta perlindungan kepada- Ku niscaya Aku akan melindunginya.” 33 { H.R Al-Bukhari 6902; Abu Nu’aim dalam al-Hilyah 14; al-Baihaqi dalam az-Zuhd 690 } 9 Amar ma’ruf nahi munkar Termasuk diantara amal shalih yang utama dan agung, juga termasuk dari penyebab utama diperkenankannya do’a. Dan meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar merupakan penyebab tidak dijawab dan ditolaknya do’a 10 Berbuat baik kepada kedua orangtua 11 Meninggalkan makanan, minuman, dan pakaian yang haram 32 Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd, Berdo’a Sesuai Sunnah, Jakarta, Pustaka At-Tazkia, 2004, hal. 158. 33 Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd, Berdo’a Sesuai Sunnah, Jakarta, Pustaka At-Tazkia, 2004, hal. 158. KEINDAHAN KETIKA MEMOHON KEPADA ALLAH

2.9 Definisi kata “Indah”