Tujuan penulisan Definisi do’a

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka permasalahan penulisan karya tulis ilmiah ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Apa definisi dari do’a? 2. Apa saja macam- macam do’a? 3. Apa perbedaan antara istighatsah dan do’a? 4. Apa saja keutamaan berdo’a? 5. Seperti apakah syarat- syarat terkabulnya do’a? 6. Apa saja adab- adab berdo’a? 7. Kapan waktu, kondisi dan dimana saja tempat terkabulnya do’a? 8. Apa saja sebab- sebab diterimanya do’a? 9. Apa definisi dari kata “Indah”? 10. Apa maksud dari keindahan ketika berdo’a kepadaNya? 11. Dari segi apa, keindahan ketika memohon kepadaNya?

1.3 Tujuan penulisan

Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini, selain untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Pesantren Islam Hidayatunnajah, juga untuk: 1. Mengetahui maksud keindahan ketika berdo’a kepadaNya 2. Mengetahui manfaat dari berdo’a 3. Mengetahui kriteria-kriteria dalam ber do’a BAB II SEPUTAR DIKABULKANNYA DO’A

2.1 Definisi do’a

Do’a dari segi bahasa berarti meminta dan memohon. 1 Berdo’a kepada Allah berarti meminta dariNya kebaikan dan mengharapkan kebaikan tersebut. ݌افل ۵عܐ dengan menggunakan kata bantu ݄ berarti berdoa untuk si Fulan, yakni memohon kebaikan untuknya. ݌اف ݗ݇ع ۵عܐ dengan menggunakan kata bantu ݗ݇ع berarti berdo’a atas si Fulan, yakni memohon agar keburukan ditimpakan atasnya. 2 Jadi, do’a adalah permohonan seorang hamba kepada Rabbnya dengan cara memohon dan meminta. Sedangkan, definisi do’a menurut istilah syar’i ada beberapa pendapat, antara lain: 1 Permohonan dengan sungguh-sungguh kepada Allah ݗل۵عتݔ هن۵ح۹س. 3 2 Al-Khatthabi ه ه݋حܔ berkata: “Do’a ialah seorang hamba memohon pertolongan dan meminta bantuan kepada- Nya. Sedangkan hakikat do’a ialah menampakan kefakiran kepada-Nya, membebaskan dan membersihkan diri dari daya dan kekuatan, ini merupakan ciri- ciri ‘ubudiyah ibadah seseorang, merasakan kelezatan manusiawi yang mana di dalamnya terkandung makna pujian 1 Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, Agar Do’a Dikabulkan, Jakarta, Darul Haq, Cet. Keempat, 2012,hal. 3. 2 Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, Agar Do’a Dikabulkan, Jakarta, Darul Haq, Cet. Keempat, 2012,hal. 3. 3 Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd, Berdo’a Sesuai Sunnah, Jakarta, Pustaka At-Tazkia, 2004, hal. 7. kepada Allah serta pengakuan terhadap sifat kedermawanan Allah ݗل۵عتݔ هن۵ح۹س”. 4 3 Ibnu Al-Qayyim ه ه݋حܔ berkata: “Do’a ialah permohonan untuk segala sesuatu yang bermanfaat dan tuntutan untuk menjauhkan segala sesuatu yang mendatangkan kemudharatan”. 5 4 Berdo’a ialah ibadah dengan sepenuh hati kepada Allah ݗل۵عتݔ هن۵ح۹س seraya merindukan kebaikan yang ada di sisi-Nya dibarengi rasa tunduk, patuh serta merendahkan diri dalam mengharap terwujudnya atau terjawabnya do’a yang disampaikan. 6

2.2 Macam- macam do’a