Syarat-syarat terkabulnya do’a

4. Do’a mampu menolak murka Allah Ta’ala Rasulullah bersabda: هي݇ع بضغي ه ݄أسي مل نم “Barangsiapa yang tidak berdo’a kepada Allah, niscaya Allah akan murka kepadanya”. 12 Dari hadits di atas maka, dapat dipahami bahwa do’a mampu menjauhkan seseorang dari murka Allah. 5. Do’a merupakan sebab kelapangan Hanya dengan berdo’a, semua kesulitan dan kesempitan akan terelai, serta semua kesusahan akan menjadi mudah.

2.5 Syarat-syarat terkabulnya do’a

1 Ikhlas. Yaitu membersihkan do’a dan amal dari segala yang mencampurinya dan menjadikannya hanya untuk Allah semata, tidak bercampur riya’, melainkan mengharap pahala dari Allah dan takut kepada azabNya, serta mengharap keridhaanNya. 13 Allah Ta’ala berfirman: ݌ݔرف۵݃ل۴ ݐركݕلݔ نيܑل۴ هل نيص݇܏م ه ۴ݕعܐ۵ف “Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepadaNya, meskipun orang- orang kafir tidak menyukainya”. {QS Ghafir: 14{ 2 Mengikuti Rasulullah di dalam tata cara berdo’a. Allah Ta’ala berfirman: ميح ڰܔ ܔݕفغ هݔ م݃بݕنܒ م݃ل رفغيݔ ه م݃۹۹حي ينݕع۹ڰت۵ف ه ݌ݕڱ۹حت متݏك ݌إ لق “Katakanlah, ‘Jika kamu benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa- dosamu.’ Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS Ali Imron: 31 3 Percaya dan yakin akan dikabulkan Allah. Allah Ta’ala berfirman: أ ۵۳يش ܐ۴ܔأ ۴ܒإ ݐرمأ ۵݋ڰنإ ݌ݕ݃يف نك هل ݄ݕقي ݌ ٨ 12 Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd, Berdo’a Sesuai Sunnah, Jakarta, Pustaka At-Tazkia, 2004, hal. 31. 13 Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, Agar Do’a Dikabulkan, Jakarta, Darul Haq, Cet. Keempat, 2012, hal. 26. “Sesungguhnya perintahNya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, ‘Jadilah’ Maka terjadilah ia.” QS Yasin: 82 4 Menghadirkan hati sewaktu berdo’a dan khusyu’, penuh keinginan akan ganjaran pahala dari Allah dan disertai rasa takut kepada azabNya. Dalam Musnad Imam At-Tirmidzi, Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: نم ء۵عܐ بيجتسي ا ه ڰ݌أ ۴ݕ݋݇ع۴ݔ ،ۻب۵جإ۵ب ݌ݕݏقݕم متنأݔ ه ۴ݕعܐأ ݐا لف۵غ ب݇ق “Berdo’alah kamu kepada Allah sedang kamu yakin akan terkabul do’amu tersebut, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan do’a orang yang hatinya lalai dan tidak serius.” 14 5 Adanya keinginan yang kuat, tekad, dan kesungguhan dalam berdo’a. Apabila seseorang memohon kepada Allah Ta’ala hendaklah ia pastikan permohonan tersebut diiringi dengan keinginan yang kuat. Dan Rasulullah melarang istitsna’ mengecualikan dengan mengatakan “jika Engkau menghendaki”. Dari Anas Radhi yallahu‘anhu, beliau berkata, Rasulullah bersabda: ل ݐر݃تسم ا ه ڰ݌إف ،يݏܫعأف ت۳ش ݌إ ڰمݓڰ݇ل۴ : لقياݔ ،ء۵عڱܑل۴ يف ݈زعي݇ف مكܑحأ ۵عܐ ۴ܒإ ه “Apabila salah seorang dari kalian berdo’a, maka hendaklah ia memiliki keinginan yang kuat dalam berdo’a, janganlah ia berdo’a, ‘Ya Allah, jika Engkau kehendaki, berikanlah kepadaku’, sesungguhnya Allah tidak ada yang dapat menuntut paksa terhadapNya.” 15

2.6 Adab-adab berdo’a