Macam- macam do’a

kepada Allah serta pengakuan terhadap sifat kedermawanan Allah ݗل۵عتݔ هن۵ح۹س”. 4 3 Ibnu Al-Qayyim ه ه݋حܔ berkata: “Do’a ialah permohonan untuk segala sesuatu yang bermanfaat dan tuntutan untuk menjauhkan segala sesuatu yang mendatangkan kemudharatan”. 5 4 Berdo’a ialah ibadah dengan sepenuh hati kepada Allah ݗل۵عتݔ هن۵ح۹س seraya merindukan kebaikan yang ada di sisi-Nya dibarengi rasa tunduk, patuh serta merendahkan diri dalam mengharap terwujudnya atau terjawabnya do’a yang disampaikan. 6

2.2 Macam- macam do’a

Do’a terbagi menjadi dua macam: do’a ibadah, dan do’a permohonan. Yang mana antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan. 1. Do’a ibadah Do’a ibadah adalah seseorang menggunakan do’a tersebut untuk beribadah kepada yang dimohonnya, dalam rangka memohon pahalaNya dan karena takut terhadap hukumanNya. 7 Seperti: shalat, puasa, zakat, haji, menyembelih sembelihan dan bernadzar karena Allah. Kesimpulannya, bahwa ia beribadah kepada Allah karena mengharap pahala dan takut akan adzabNya. Da n jenis do’a seperti ini tidak boleh untuk selain Allah. Maka barangsiapa yang melakukan sebagian dari ibadah ini untuk selain Allah, sungguh ia telah menjadi kafir, yaitu telah keluar dari agama Allah dan termasuk golongan yang disebutkan Allah dalam firmanNya: 8 } ۴ܐ مڰݏݓج ݌ݕ݇خܑيس يتܐ۵۹ع نع ݌ݔر۹݃تسي نيܓڰل۴ ڰ݌إ م݃ل بجتسأ ينݕعܐ۴ م݃ڱبܔ ݄۵قݔ نيرخ ٦ { 4 Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd, Berdo’a Sesuai Sunnah, Jakarta, Pustaka At-Tazkia, 2004, hal. 7. 5 Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd, Berdo’a Sesuai Sunnah, Jakarta, Pustaka At-Tazkia, 2004, hal. 7. 6 Ibid, hal. 8. 7 Muhammad bin Shalih Al- ‘Utsaimin, Syarah Tsalatsatul Ushul terjemah, Solo, Al-Qowam, 2000, hal. 75. 8 Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, Agar Do’a Dikabulkan, Jakarta, Darul Haq, Cet. Keempat,2012, hal. 8. “Dan Rabbmu berfirman, ‘Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina’.” QS.Ghafir: 60 Dan firman Allah Ta’ala, ني݋ل۵عل۴ ۶ܔ ڰّ يت۵݋مݔ ݘ۵يحمݔ ي݃سنݔ يتاص ڰ݌إ لق ٦ هل كيرش ا , ني݋݇س݋ل۴ ݄ ڰݔأ ۵نأݔ ۼرمأ كل۴ܓب ݔ ٦ “Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagiNya, dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah’ ”. QS. Al-An’am: 162-163. 2. Do’a permohonan Do’a untuk memohon sesuatu yang bermanfaat, yakni yang memberi manfaat bagi pemohon, atau yang menghindarkannya dari bahaya, atau meminta permohonan yang lainnya. Do’a permohonan terdiri dari beberapa macam, diantaranya: 1 Memohon kepada selain Allah manusia dalam hal-hal yang bisa dilakukan oleh mereka, yang masih hidup, mampu, dan ada di hadapannya, maka tidak termasuk kemusyrikan. Seperti, “Berilah saya air minum” atau, “Wahai Fulan, berilah saya makanan”, atau yang semisalnya, maka tidak mengapa. 9 Rasulullah م݇س ݔ هي݇ع ه ݗ݇ص bersabda, م عݏص نمݔ ،ݐݕ۹يجأف مك۵عܐ نمݔ ،ݐݔܓيعأف ڰّ۵ب ܒ۵عتس۴ نمݔ ،ݐݕܫعأف ڰّ۵ب ݄أس ن ،ݐݕ۳ف۵݃ف ۵فݔرعم م݃يلإ ݌إف ف۵ك ܑق م݃ڰنأ ۴ݔرت ݗڰتح هل ۴ݕعܐ۵ف هنݕ۳ف۵݃ت ۵م ۴ݔܑجت مل ݐݕ݋تأ “Barangsiapa meminta kepada kalian dengan menyebut Nama Allah, maka berilah ia, dan barangsiapa memohon perlindungan kepada kalian dengan menyebut Nama Allah, maka berikanlah perlindungan kepadanya, dan barangsiapa mengundang kamu untuk menghadiri walimah dan lain-lain maka penuhilah, dan barangsiapa berbuat baik kepadamu, maka hendaklah kamu balas, seandainya tidak ada sesuatu yang kamu miliki untuk membalasnya, maka do’akanlah ia sehingga kamu merasa bahwa kamu telah membalas kebaikannya.” {Diriwayatkan oleh Abu Dawud, no. 1672; an- Nasa’i, 582; Ahmad dalam al- Musnad, 268 99. Lihat at- Ta’liq al-Mufid ala Kitab at-Tauhid, Syaikh bin Baz, hal. 91 dan 245.} 2 Berdo’a kepada makhluk dan meminta darinya sesuatu yang tidak dapat 9 Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, Agar Do’a Dikabulkan, Jakarta, Darul Haq, Cet. Keempat, 2012, hal. 9. dilakukan oleh selain Allah, maka hal ini menjadikan orang tersebut musyrik dan kafir, baik yang diminta itu masih hidup ataupun sudah mati, berada di hadapannya ataupun tidak, seperti perkataan, “Wahai kyai Fulan, sembuhkan penyakit saya, kembalikan barang saya yang hilang, panjangkan umur saya, beri saya anak, dan lain- lain”. Semua ini adalah syirik besar, yang mengeluarkan pelakunya dari agama. Allah Ta’ala berfirman: } هل فش۵ك اف رضب ه كسس݋ي ݌إݔ ݔ ݓف ري܏ب كسس݋ي ݌إݔ ݕه ڰاإ ريܑق ءيش لك ݗ݇ع ݕ ٧ { “Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya selain Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Mahakuasa atas tiap- tiap sesuatu”. QS. Al-An’am: 17 3 Berupa permintaan dan permohonan kepada Allah. Seperti do’a yang berbunyi: “Ya Allah... kasihanilah aku dan ampunilah dosa-dosaku...” Do’a semacam ini termasuk ibadah. Do’a permohonan itu mengandung do’a ibadah. Dan do’a ibadah mengharuskan untuk do’a permohonan. 10 Adapun, do’a yang dimaksud dalam Al-Qur’an, terkadang bermakna do’a ibadah, terkadang bermakna do’a permohonan, dan terkadang bermakna keduanya. 11

2.3 Perbedaan antara istighatsah dan do’a