pengukuran dari alat ukur. Rumus yang digunakan untuk menentukan simpangan baku dan kesalahan baku rata-rata dari suatu data berjumlah n adalah:
1
2 1
1 2
− ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
=
∑ ∑
= =
n n
x x
n s
n i
i n
i i
...................................... 3.3
1
1 2
− =
∑
=
n n
x g
n i
i
dimana, s
= simpangan baku g
= galat pengukuran x
i
= nilai data ke-i n
= banyak data
3.7.3. Uji kesesuaian komponen harmonik utama
Uji kesesuaian komponen harmonik utama pasang surut pada proses pengolahan data dapat dilakukan dengan menggunakan tabel Admiralty, yang
dihitung dengan bantuan tabel. Untuk waktu pengamatan yang tidak ditabelkan harus dilakukan pendekatan dan interpolasi. Analisa harmonik dengan tabel
Admiralty ini akan menghasilkan beberapa nilai konstanta pasang surut yang ditabelkan sehingga perhitungan pada metode ini akan menjadi efisien dan
memiliki keakuratan yang tinggi serta fleksibel untuk waktu kapanpun. Dari nilai konstanta pasang surut yang diperoleh ini, dapat diketahui tipe pasang surut yang
terjadi dengan formula bilangan Formzahl Sjachulie, 1999. 3.7.4. Penentuan elevasi penting kondisi muka air
Elevasi penting muka air yang ditentukan dalam melihat perbedaan hasil pengukuran ketiga alat ukur yang digunakan adalah tinggi muka laut rata-rata atau
Mean Sea Level MSL, tinggi muka laut pasang maksimum, tinggi muka laut
surut minimum, tinggi muka laut pasang primer, tinggi muka laut pasang sekunder, tinggi muka laut surut primer, dan tinggi muka laut surut sekunder.
Tinggi muka laut rata-rata MSL adalah nilai rata-rata perhitungan perubahan paras laut yang terekam pada suatu periode waktu tertentu. Tinggi
muka laut pasang primer adalah muka air tertinggi dari dua tinggi muka laut pasang harian pada suatu periode waktu tertentu. Artinya akan ditentukan semua
nilai tinggi muka laut pasang yang diperoleh selama pengukuran. Jika hanya satu muka laut pasang terjadi pada satu hari, maka air pasang tersebut diambil sebagai
air pasang primer. Tinggi muka laut pasang sekunder adalah muka air terendah dari dua tinggi muka laut pasang harian, yang mana nilainya lebih rendah dari air
pasang primer dalam satu hari. Hal ini tidak akan terjadi untuk pasang surut harian tunggal. Tinggi muka laut surut primer adalah muka air terendah dari dua
muka laut surut harian pada suatu periode waktu tertentu. Jika hanya satu air surut terjadi pada satu hari, maka nilai air surut tersebut diambil sebagai air surut
primer. Serta, tinggi muka laut surut sekunder adalah muka air tertinggi dari dua muka air surut harian, yang mana nilainya lebih tinggi dari air surut primer dalam
satu hari.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil analisis kualitas data
Analisis kualitas data hasil pengukuran tinggi muka laut oleh alat ukur sensor tekanan OTT PS 1, pelampung OWK, dan radar Kalesto dapat dilihat dari
grafik hasil pengolahannya pada Gambar 10-13 data per-menit, Gambar 14-17 data per-jam, dan Gambar 18-21 hasil prediksi pasang surut. Berikut adalah
hasil pengolahan data pengukuran oleh alat ukur yang digunakan. Hasil pengolahan data pengukuran dengan alat OTT PS 1 data per-menit
adalah:
20 40
60 80
100 120
140 160
180
1 2088
4175 6262
8349 10436 12523 14610 16697 18784 20871
Menit ke-
T ing
i m u
ka a
ir c
m
Gambar 10. Grafik pasang surut di Muara Binuangeun Provinsi Banten pengukuran dengan alat OTT PS 1, tanggal 17 Juli 2008
jam 00.00 WIB sampai dengan 31 Juli 2008 jam 23.59 WIB data
per-menit
Hasil pengolahan data pengukuran dengan alat OWK data per-menit adalah:
31