Wanprestasi Nasabah Bank Debitur Deposito Berjangka

a. Mendapatkan layanan jasa yang diberikan oleh bank, seperti fasilitas ATM, dsb. b. Mendapatkan laporan atas transaksi yang dilakukan melalui bank. c. Menuntut bank dalam hal pembocoran rahasia nasabah. d. Mendapat agunan kembali setelah agunan lunas. e. Mendapat sisa uang pelelangan dalam hal agunan dijual untuk melunasi kredit yang tak terbayar. Kewajiban-kewajiban nasabah adalah : a. Mengisi dan menandatangani formulir yang disediakan oleh bank, sesuai dengan layanan jasa yang diinginkan oleh nasabah. b. Melengkapi persyaratan yang telah ditentukan oleh bank. c. Membayar provisi yang telah ditentukan oleh bank. d. Menyetor dana awal yang telah ditentukan oleh bank. e. Menyerahkan buku cek atau giro bilyet tabungan 66 Ini merupakan hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pihak bank dan nasabah bank dalam menjalankan transaksi perbankan. .

D. Wanprestasi Nasabah Bank Debitur Deposito Berjangka

Berbicara tentang kredit dalam hal ini tidak luput dari wanprestasi, seperti yang telah diketahui bahwa kredit yang diberikan oleh pihak bank dilakukan tindakan pengamanan preventif, yaitu bank meminta bilyet deposito disimpan oleh bank sebagai jaminan kredit dan meminta debitur untuk mengisi permohonan pemblokiran dan bunga deposito langsung masuk ke rekening bank sebagai bunga atas pinjaman kredit tersebut oleh pihak bank atas pinjaman kredit tersebut. Karena tanpa adanya pengamanan, bank sulit untuk menghindari dari resiko yang akan datang, sebagai akibat debitur tidak melunasi utangnya. Hal ini akan menyulitkan bank, karena kredit yang sudah diberikan harus dikembalikan lagi 66 Ibid. Hermansyah, halaman 54 Universitas Sumatera Utara oleh debitur. Agar bank terlepas dari resiko yang akan datang dengan kata lain menghindari resiko sekecil-kecilnya. Pihak Bank selalu menginginkan kreditur melakukan prestasi, prestasi atau yang dalam hukum kontrak dimaksudkan sebagai suatu pelaksanaan hal-hal yang tertulis dalam suatu kontrak oleh pihak yang telah mengingatkan diri untuk itu, pelaksanaan mana sesuai dengan term dan condition, sebagaimana disebutkan dalam kontrak yang bersangkutan. Sementara itu, dengan wanprestasi default atau non fulfillment, ataupun yang disebutkan juga dengan istilah breach of contract, yang dimaksudkan adalah tidak dilaksanakan prestasi atau kewajiban sebagaimana mestinya yang dibebankan oleh kontrak terhadap pihak-pihak tertentu, seperti yang dimaksudkan dalam kontrak yang bersangkutan 67 1. Wanprestasi berupa tidak memenuhi prestasi . Ada berbagai model bagi para pihak yang tidak memenuhi prestasinya, walaupun sebelumnya sudah setuju untuk dilaksanakan. Model-model wanprestasi tersebut adalah sebagai berikut: 2. Wanprestasi berupa terlambat memenuhi prestasi 3. Wanprestasi berupa tidak sempurna memenuhi prestasi 4. Wanprestasi melakukan sesuatu yang oleh perjanjian tidak boleh dilakukan 68 . Ada empat akibat adanya wanprestasi, yaitu sebagai berikut: 67 Ibid, Munir Fuady, halaman 87. 68 Soebekti, Aneka Perjanjian,Internusa, jakarta, 1999. halaman 45. Universitas Sumatera Utara 1. Perikatan tetap ada dan kreditur masih dapat memenuhi kepada debitur pelaksanaan prestasi, apabila ia terlambat memenuhi prestasi. Di samping itu kreditur berhak menuntut ganti kerugian akibat keterlambatan melaksanakan prestasinya. Hal ini disebabkan kreditur akan mendapat keuntungan apabila debitur melaksanakan prestasi tepat pada waktunya. 2. Debitur harus membayar ganti kerugian kepada kreditur Pasal 1243 KUH Perdata 3. Beban risiko beralih untuk kerugian debitur, jika halangan itu timbul setelah debitur wanprestasi, kecuali bila ada kesengajaan atau kesalahan besar dari pihak kreditur. Oleh karena itu, debitur tidak dibenarkan untuk berpegang pada keadaan memaksa. 4. Jika perikatan lahir dari perjanjian timbal balik, kreditur dapat membebaskan diri dari kewajibannya memberikan kontra prestasi dengan menggunakan Pasal 1266 KUH Perdata.

E. Mengatasi Kredit Bermasalah

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Faktor Penghambat Eksekusi Jaminan Fidusia Dalam Melindungi Kreditur (Studi Pada Pt. Bank Mandiri (Persero), Tbk Balai Kota Medan)

5 101 136

Aspek Hukum Deposito Sebagai Jaminan Kredit Pada Bank (Studi Pada Pt Bank Danamon Indonesia Tbk)

3 45 85

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Dalam Perjanjian Kredit Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sentra Kredit Kecil Polonia

9 153 127

Kajian Hukum terhadap Pelunasan Kredit dengan Menyerahkan Jaminan kepada Bank dalam Menyelesaikan Kredit Bermasalah (Penelitian pada PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. Kantor Wilayah VI Medan)

2 76 132

Analisis Hukum Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Kreditur Dalam Pemberian Kredit Tanpa Agunan Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Cabang Usu Medan

9 90 90

Tanggungjawab Kreditur (Bank) Dalam Mengembalikan Piutang Dengan Jaminan Fidusia (Studi Pada Bank Perkreditan Rakyat Mitra Dana Madani Medan)

2 73 113

Deposito berjangka sebagai jaminan pelaksanaan perjanjian kredit di PT.Bank Rakyat Indonesia (persero) Cabng Jember

0 4 81

BAB II DEPOSITO BERJANGKA SEBAGAI JAMINAN GADAI DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK A. Gadai 1. Pengertian Gadai dan Dasar Hukumnya. - Perlindungan Hukum Terhadap Kreditur (Bank) sebagai Pemegang Jaminan Gadai Deposito Berjangka pada Perjanjian Kredit Bank (Stud

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perlindungan Hukum Terhadap Kreditur (Bank) sebagai Pemegang Jaminan Gadai Deposito Berjangka pada Perjanjian Kredit Bank (Studi pada PT. Bank Panin (Persero) Tbk. Kcu Pemuda)

0 0 13

Perlindungan Hukum Terhadap Kreditur (Bank) sebagai Pemegang Jaminan Gadai Deposito Berjangka pada Perjanjian Kredit Bank (Studi pada PT. Bank Panin (Persero) Tbk. Kcu Pemuda)

0 0 10