b = slope Vasp = Volume akhir contoh
Wsp = bobot contoh Vi st = volume inject standar
Vi sp = volume injek contoh
1.2 Analisis warna Metode Hunter Hutching 1999
Pengukuran dilakukan dengan chromameter CR-200 Minolta. Sampel yang sudah diparut diletakkan pada wadah kaca berbentuk plate. Sebelum dilakukan
pengukuran terhadap zat warna, chromameter CR-200 dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan calibration plate yang berwarna jingga dengan Y = 40,7 x = 0,426
dan y = 0,373. Setelah dikalibrasi zat warna diukur tingkat kecerahannya serta intensitas warna merah dan kuning.
Pengukuran menghasilkan nilai L, a,b, dan Hue. a dan b adalah koordinat – koordinat kromatis. Nilai a menunjukan warna hijau a negatif ke merah a positif, dan
b untuk warna biru b negatiif ke kuning b positif. Derajat Hue menunjukan warna yang terlihat. Nilai Hue dikelompokkan sebagai berikut :
Hue 18-54 : Red; Hue 54-90 :
Yellow Red; Hue 90-126 : Yellow;
Hue 126-162 : Yellow Green; Hue 162-198 :
Green ; Hue 198-234 : Blue Green;
Hue 234-270 : Blue ; Hue 270-306 : Blue Purple;
Hue 306-342 : Purple; dan Hue 342-18 : Red Purple.
1.3 Analisis Tekstur
Pada pengukuran tekstur atau kekerasan menggunakan alat Penetrometer Controller.
Pada prinsipnya pengukuran ini mengukur panjang jarum yang dapat menembus kulit wortel selama beberapa waktu tertentu. Semakin panjang pengukuran
menunjukan semakin mudah permukaan untuk ditembus jarum yang berarti semakin lunak permukaan wortel. Sebelumnya ditentukan terlebih dahulu waktu yaitu 10 detik.
Kemudian beban 100 g diletakkan pada alat penembak. Lalu wortel diletakkan pada precision
untuk diukur, posisi jarum diatur agar turun tepat pada permukaan wortel. Lalu tombol run ditekan untuk mengukur sampai 10 detik. Lalu kunci clutch dibuka untuk
melepaskan wortel, kemudian dikunci lagi dengan menekan clutch lagi. Selanjutnya hasil dapat dibaca pada monitor . Wortel yang sudah diukur diambil, dan wortel lain yang
akan diukur diletakan.
1.4 Analisis Kadar Air Metode Oven SNI 01-2891-1992