Alternatif Strategi Strategi pengelolaan

4.4.5. Alternatif Strategi

Untuk menetukan prioritas alternatif strategi yang akan dijadikan sebagai kebijakan dalam pengelolaan dampak pengunjung kawasan wisata terhadap kelestarian Pantai Ancol, maka dilakukan penjumlahan nilai dari faktor-faktor SWOT yang terkait, kemudian ditentukan rangking prioritas. Prioritas pertama adalah alternatif strategi dengan jumlah skor tertinggi pertama, prioritas kedua adalah alternatif strategi dengan jumlah skor tertinggi kedua, dan seterusnya. Tabel 33. Rangking alternatif strategi No. Unsur SWOT Keterkaitan Jumlah Skor Rangking Strategi S-O 1. Membuat kebijakan untuk tidak memperbolehkan limbah yang tidak sesuai dengan baku mutu masuk ke dalam aliran Kali Ancol, dari berbagai restoran. S1, S2, S4, S5, O1,O2,O3 2,8637 I 2. Pemantauan rutin secara khusus di kawasan Pantai Ancol S1, S3,O2,O3 1,5794 V 3. Pengelola menginformasikan pengunjung mengenai pentingnya menjaga Pantai Ancol S5, S6, O3 0,8634 X Strategi W-O 1. Membuat kegiatan yang dapat menambah minat pengunjung untuk mencintai lingkungan W3, O3, O1 1,1815 VII 2. Dibuatnya suatu pengolahan limbah untuk kegiatan restoran dan kafe-kafe W2, O1, O2 1,2503 VI 3. Adanya peningkatan motivasi bekerja untuk petugas kebersihan Taman dan Pantai Ancol. W1, W3, O2 1,0876 VIII Strategi S-T 1. Melakukan forum khusus mengenai pembuangan limbah yang melibatkan setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan Kali Ancol S1, S2, T1, T2, T3 2,8203 II 2. Melakukan pemantauan rutin terhadap kualitas air limbah yang dikeluarkan dari kegiatan kawasan wisata Pantai Ancol agar sesuai dengan baku mutu. S1, S2, S3, T1, T3, T4 2,7478 III 3. Membuat sebuah promosi yang menarik untuk pengunjung agar lebih menyukai kegiatan yang bernuansa alami S4, S5, S6, T4, T5 1,0859 IX Strategi W-T 1. Pembuatan lahan hijau untuk meningkatkan daya dukung kawasan Pantai Ancol W1, W3, T2, T5 1,6449 IV 2. Membuat aturan mengenai pembatasan pengunjung pada beberapa waktu tertentu agar terjaga kelestarian Pantai Ancol T4, W3 0,5832 XI Berdasarkan perangkingan jumlah dari nilai setiap alternatif strategi pada tabel 33, maka urutan yang dapat dijadikan sebagai rencana strategis dalam pengelolaan dampak pengunjung kawasan wisata terhadap kelestarian Pantai Ancol adalah sebagai berikut : 1. Membuat kebijakan untuk tidak memperbolehkan limbah yang tidak sesuai dengan baku mutu masuk ke dalam aliran Kali Ancol, dari berbagai restoran. 2. Melakukan forum khusus mengenai pembuangan limbah yang melibatkan setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan Kali Ancol. 3. Melakukan pemantauan rutin terhadap kualitas air limbah yang dikeluarkan dari kegiatan kawasan wisata Pantai Ancol agar sesuai dengan baku mutu. 4. Pembuatan lahan hijau untuk meningkatkan daya dukung kawasan Pantai Ancol. 5. Pemantauan rutin secara khusus di kawasan Pantai Ancol 6. Dibuatnya suatu pengolahan limbah untuk kegiatan restoran dan kafe-kafe 7. Membuat kegiatan yang dapat menambah minat pengunjung untuk mencintai lingkungan 8. Adanya peningkatan motivasi bekerja untuk petugas kebersihan Taman dan Pantai Ancol 9. Membuat sebuah promosi yang menarik untuk pengunjung agar lebih menyukai kegiatan yang bernuansa alami 10. Pengelola menginformasikan pengunjung mengenai pentingnya menjaga Pantai Ancol 11. Membuat aturan mengenai pembatasan pengunjung pada beberapa waktu tertentu agar terjaga kelestarian Pantai Ancol Dari alternatif strategi yang dihasilkan, yang mendapat prioritas utama untuk dipilih sebagai rencana strategi utama dalam pengelolaan dampak pengunjung kawasan wisata terhadap kelestarian Pantai Ancol adalah membuat kebijakan untuk tidak memperbolehkan limbah yang tidak sesuai dengan baku mutu masuk ke dalam aliran Kali Ancol dari berbagai restoran, melakukan forum khusus mengenai pembuangan limbah yang melibatkan setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan Kali Ancol, melakukan pemantauan rutin terhadap kualitas air limbah yang dikeluarkan dari kegiatan kawasan wisata Pantai Ancol agar sesuai dengan baku mutu. Ketiga strategi tersebut merupakan satu kesatuan yang saling mendukung dan melengkapi satu dengan yang lain. Strategi pertama, membuat kebijakan untuk tidak memperbolehkan limbah yang tidak sesuai dengan baku mutu masuk ke dalam aliran Kali Ancol, dari berbagai restoran. Alternatif strategi ini merupakan strategi strenghts- oppurtunities S-O. Adanya kebijakan untuk pengolahan limbah dapat meminimalisir buangan limbah yang bermuara ke Kali Ancol akibat adanya kawasan wisata. Instalasi pengolahan limbah yang ada saat ini di kawasan wisata Pantai Ancol sudah cukup baik, namun sayangnya instalasi ini hanya diperuntukkan untuk restoran-restoran yang terkenal, seperti Bandar Djakarta, Mc Donald, AW, Pizza Hut. Sedangkan keberadaan kafe maupun restoran-restoran yang relatif kecil tidak memiliki pengolahan air limbah. Diharapkan dari pihak pengelola kedepannya dapat membangun suatu pengolahan khusus untuk cafe dan restoran-restoran kecil, sehingga buangan air limbah dari restoran tersebut dapat sesuai dengan baku mutu ketika memasuki saluran umum. Pihak pengelola dapat meminta bayaran berupa retribusi ataupun pajak kepada para pedagang makanan karena telah ada pengolahan limbah untuk usaha kecil sesuai dengan kemampuan mereka dalam membayar hasil limbah yang dihasilkan. Strategi kedua, melakukan forum khusus mengenai pembuangan limbah yang melibatkan setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan Kali Ancol. Kali Ancol merupakan tempat pembuangan limbah dari berbagai industri yang berada di sekitar utara Jakarta, sehingga kualitas air di Kali Ancol telah mengalami titik jenuh. Perlu adanya forum khusus dari berbagai pemangku kepentingan untuk mengatasi atau setidaknya meminimalisir dampak negatif dari adanya limbah suatu industri maupun kegiatan wisata. Sehingga kualitas air Kali Ancol akan mengalami perubahan ke arah yang positif, dan kelestarian lingkungan dapat terjaga. Strategi ketiga, melakukan pemantauan rutin terhadap kualitas air limbah yang dikeluarkan dari kegiatan kawasan wisata Pantai Ancol agar sesuai dengan baku mutu. Terdapatnya pengolahan air limbah di lokasi Pantai Timur sudah cukup bagus, maka perlu di lakukan pemantauan secara rutin, apakah buangan limbah tersebut sudah sesuai dengan baku mutu yang diterapkan, sehingga limbah dari kegiatan kawasan wisata Pantai Ancol dapat dipertanggungjawabkan sebelum diteruskan ke Kali Ancol.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan, dapat disimpulkan : 1. Luas dari Pantai Ancol adalah 2 ha, Pantai Festival adadalah 4,3 ha, Pantai Indah adalah 1,7 ha, Pantai Timur adalah 7,4 ha, dan Pantai Carnaval adalah 5,5 ha. 2. Sistem pengolahan limbah di Pantai Ancol telah diterapkan di Pantai Timur dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL yang mengolah air limbah restoran kegiatan Pantai Timur terdapat di lokasi dekat Pantai Timur dengan menggunakan sistem rotor disk. 3. Sistem pembuangan sampah adalah dengan membuang sampah yang dikumpulkan oleh petugas kebersihan, kemudian dibawa oleh truk pengangkut sampah menuju Lokasi Pembuangan Akhir. 4. Terdapat empat kegiatan yang terkait dengan dampak yang ditimbulkan pengunjung, yaitu Pelabuhan Kapal Marina, berenang, duduk santai, dan kegiatan-kegiatan temporer pada waktu libur. 5. Di dalam Pelabuhan Kapal Marina terdapat limbah b3, kegiatan berenang menimbulkan abrasi pantai, serta nitrit yang melebihi baku mutu, kegiatan duduk santai memiliki dampak terhadap adanya penumpukan sampah, serta kegiatan-kegiatan pada waktu libur juga menyebabkan adanya penumpukan sampah. 6. Dari pendekatan analisa SWOT dihasilkan 9 strategi dalam pengelolaan dampak pengunjung kawasan wisata terhadap kelestarian Pantai Ancol, dengan tiga alternatif strategi utama yang dapat dilakukan : a. Membuat kebijakan untuk tidak memperbolehkan limbah yang tidak sesuai dengan baku mutu masuk ke dalam aliran Kali Ancol, dari berbagai restoran. b. Melakukan forum khusus mengenai pembuangan limbah yang melibatkan setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan Kali Ancol.