Analisis daya dukung Analisis dampak kegiatan

suatu kawasan memiliki faktor pembatas yang serius sebagai kawasan wisata pantai, sehingga diperlukan perlakuan tertentu untuk mengatasinya. Kategori terakhir merupakan kategori tidak sesuai N, jika suatu kawasan memiliki faktor pembatas yang permanen sebagai kawasan wisata pantai, sehingga tidak bisa diatasi, atau dengan kata lain daerah tersebut tidak dapat digunakan untuk kegiatan wisata pantai. Hasil yang diperoleh untuk kawasan wisata Pantai Ancol dapat dikategorikan dalam kisaran interval nilai kelas sangat sesuai S1 sebagai kawasan wisata pantai.

5.2. Analisis daya dukung

Analisis daya dukung kawasan terbagi dua kategori, yaitu kategori transportasi dan kegiatan. Daya dukung transportasi khusus di Pantai Marina, dimana diperuntukkan sebagai pelabuhan kapal. Daya dukung kawasan yang kedua berdasarkan aktivitas atau kegiatan yang terdapat di masing-masing pantai. • Daya dukung kawasan DDK menurut Yulianda, 2007 : K x Keterangan : DDK = daya dukung kawasan K = potensi ekologis pengunjung atau kapal per satuan unit area Lp = luas area atau panjang area yang dapat dimanfaatkan Lt = luas unit area untuk kategori tertentu Wt = waktu yang disediakan oleh kawasan untuk kegiatan wisata dalam satu hari Wp = waktu yang dihabiskan pengunjung atau kapal untuk tiap kegiatan tertentu

5.3. Analisis dampak kegiatan

Analisis dampak kegiatan melihat seberapa besar dampak dan objek yang terkena yang diakibatkan oleh kegiatan atau aktivitas yang terdapat di Pantai Ancol. Kegiatan-kegiatan yang terdapat di Pantai Ancol dapat menimbulkan dampak negatif yang mengancam kelestarian Pantai Ancol. Didalam analisis ini, akan dikaji kegiatan-kegiatan yang menimbulkan dampak negatif, objek yang terkena akibat kegiatan tersebut, dan seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut. Besarnya dampak dihitung berdasarkan skala angka, yaitu 1-4. Angka 1-4 menunjukkan besaran dampak yang terkecil sampai yang terbesar. Masing-masing kategori objek yang terkena dampak memiliki besaran dampak yang berbeda. Terdapat tiga objek yang terkena dampak dari kegiatan di Pantai Ancol. Pertama adalah kualitas air laut, kedua adalah pasir, dan ketiga adalah kualitas lingkungan Pantai Ancol. Skala untuk besaran dampak yang terkena terhadap kualitas air laut adalah menurunnya sejumlah parameter kualitas air akibat kegiatan wisata. Jika kawasan wisata Pantai Ancol, terutama yang menjadi tolok ukurnya adalah wilayah perairannya maka terdapat beberapa parameter kualitas air laut yang melebihi baku mutu dapat menimbulkan dampak lingkungan sehingga mempengaruhi kegiatan wisata dan menurunkan kelestarian Pantai Ancol. Jika di dalam parameter baik fisika, kimia, maupun biologi tidak melebihi baku mutu yang sesuai dengan peruntukkan sebuah kawasan wisata, maka dampak yang ditimbulkan masih bisa diatasi. Apabila terdapat beberapa parameter yang melebihi baku mutu maka perlu dikaji lebih lanjut apakah parameter yang melebihi baku mutu tersebut masih bisa ditolerir atau dapat menjadi suatu rangkaian kejadian timbulnya dampak yang dapat menurunkan kelestarian pantai maupun kegiatan wisata. Jika nilai total suspended solid suatu perairan pantai melebihi baku mutu maka besaran dampaknya adalah satu, karena nilai total suspended solid memberikan pengaruh pada warna dan kecerahan perairan. Jika nilai amonia, nitrat, dan nitrit suatu perairan pantai melebihi baku mutu maka nilai besaran dampaknya adalah dua, karena apabila amonia melebihi baku mutu dapat menimbulkan bau. Proses denitrifikasi, yaitu reduksi nitrat menjadi nitrit, dinitrogen oksida, dan molekul nitrogen. Proses reduksi ini berjalan optimal pada kondisi anoksik, sehingga bakteri anaerob yang berperan dalam proses ini, kemudian menimbulkan gas H 2 S, yang menimbulkan bau tak sedap pada perairan pantai Effendi, 2003. Jika nilai bakteri E.Coliform melebihi baku mutu maka nilai besaran dampaknya adalah tiga. Apabila suatu perairan tercemar limbah b3 seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn, maka konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia. Apabila hasil dari kandungan limbah b3 tersebut melebihi baku mutu maka nilai besaran dampaknya adalah 4. Skala untuk objek pasir yang terkena dampak adalah dilihat dari seberapa besar panjang pantai berpasir yang terhempas akibat adanya kegiatan wisata. Jika kurang dari 25 panjang pantai berpasir rusak atau terhempas gelombang, maka nilai besaran dampaknya adalah 1. Jika 25-50 dari panjang pantai berpasir rusak, maka nilai besaran dampaknya adalah 2. Jika 50-75 dari panjang pantai rusak, maka nilai besaran dampaknya adalah 3. Jika lebih dari 75 panjang pantai berpasir rusak, maka besaran dampaknya adalah 4. Skala untuk objek kualitas lingkungan yang terkena dampak kegiatan dilihat dari seberapa besar jumlah volume sampah yang dihasilkan dari jumlah pengunjung yang datang. Jika sampah yang menumpuk tidak segera dibuang maka akan menyebabkan penurunan kualitas lingkungan pantai yang menimbulkan bau tidak sedap, sekaligus pemandangan yang tidak indah. Tabel 8. Kategori objek yang terkena dampak dengan besar dampak No. Objek yang Terkena Besar Dampak Keterangan 1 Merubah warna perairan 2 Menimbulkan bau tak sedap 3 Terdapat bakteri E.Coli

1. Kualitas