Persiapan Wadah Pakan Uji .1 Persiapan Ragi Bir dan Bioyeast

4

II. BAHAN DAN METODE

2.1 Persiapan Wadah

Prosedur penelitian melalui tahapan persiapan. Wadah budidaya ikan yang digunakan adalah akuarium berukuran 50x40x35 cm sebanyak 15 buah dan satu buah bak fiber berukuran 1.200 ℓ sebagai tandon. Akuarium dicuci hingga bersih lalu diisi dengan air hingga volume 60 ℓ dan tandon diisi air hingga volume 1.000 ℓ. Selanjutnya dilakukan instalasi aerator pada setiap akuarium dan sistem resirkulasi. Pada sistem resirkulasi digunakan filter berupa kapas filter, batu zeolit dan karbon aktif. Sebelum digunakan untuk penelitian, dilakukan sterilisasi pada media pemeliharaan berupa pemberian klorin sebanyak 30 ppm dan disterilisasi dengan tiosulfat sebanyak 15 ppm. Setelah disterilisasi, air siap digunakan sebagai media budidaya. Pada tandon diberikan heater untuk menjaga suhu air. Skema dan tata letak akuarium dapat dilihat pada Lampiran 1. 2.2 Pakan Uji 2.2.1 Persiapan Ragi Bir dan Bioyeast Ragi bir yang baru didapat dari industri dikeringkan di bawah sinar matahari hingga terbentuk lapisan memadat, lalu dioven pada suhu 60 o C hingga kering. Setelah kering, ragi bir dihaluskan hingga menjadi tepung dan siap dicampur dalam formulasi pakan uji. Bioyeast merupakan ragi komersial yang telah banyak dipasarkan sebagai produk suplemen untuk pakan ikan. Bioyeast diperoleh dari pabrik pakan dalam bentuk serbuk siap pakai. Penggunaan bioyeast dalam penelitian ini sebagai pembanding dari ragi bir. Hasil analisis proksimat ragi bir dan bioyeast pada penelitian ini disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil proksimat ragi bir dan bioyeast Bahan Kadar Air Kadar Abu Protein Lemak Serat Kasar BETN Ragi bir 5,49 5,89 56,37 1,29 0,44 36,23 Bioyeast 4,20 15,30 52,71 7,94 18,44 1,41 Keterangan: dalam bobot kering BETN = Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen Pakan uji dibuat dengan mencampurkan seluruh bahan pakan sesuai dengan komposisi pakan pada Tabel 2. Setelah itu, bahan dicetak dan dikeringkan 5 dengan oven. Kemudian pakan yang telah dibuat, dianalisis proksimat untuk mengetahui pemenuhan target protein, rasio energi protein, dan jumlah energi pakan. Hasil proksimat pakan perlakuan pada penelitian ini disajikan pada Tabel 3. Tabel 2. Komposisi pakan uji Bahan Baku Pakan Perlakuan 0 Ragi Bir 3 Ragi bir 6 Ragi bir 3 Bioyeast Jagung 1,94 1,94 1,94 1,94 Dedak 8,52 8,52 8,52 8,52 Tepung Gandum 11,48 11,48 11,48 11,48 Tapioka 20,00 20,00 20,00 20,00 Tepung Kedelai 31,76 28,86 25,98 28,86 Animal Pro 20,60 20,60 20,60 20,60 Minyak Ikan 1,06 1,00 0,92 1,00 Lisin 0,56 0,52 0,48 0,52 Metionin 0,22 0,22 0,22 0,22 Mineral Mix 2,62 2,62 2,62 2,62 Vitamin 0,02 0,02 0,02 0,02 Minyak Soya 1,22 1,22 1,22 1,22 Ragi Bir 0,00 3,00 6,00 0,00 Bioyeast 0,00 0,00 0,00 3,00 Total 100 100 100 100 Tabel 3. Hasil proksimat pakan perlakuan Parameter Pakan Perlakuan 0 Ragi Bir 3 Ragi bir 6 Ragi bir 3 Bioyeast Kadar air 10,38 6,98 6,75 9,11 Lemak 8,10 6,58 8,30 8,27 Protein 28,23 28,97 29,40 28,64 Serat kasar 3,33 3,56 3,44 3,50 Kadar abu 11,43 10,91 11,28 11,03 BETN 38,53 43,00 40,83 39,45 GE kkal100g 1 392,20 400,38 410,06 399,87 cp 2 13,89 13,82 13,95 13,96 Keterangan : 1 GE = Gross Energy Watanabe, 1988 1 g protein = 5,6 kkal GE 1 g karbohidratBETN = 4,1 kkal GE 1 g lemak = 9,4 kkal GE 2 cp = rasio energiprotein 6

2.2.2 Analisis Kimia

Analisis proksimat dilakukan terhadap bahan, pakan dan ikan perlakuan. Analisis proksimat yang dilakukan meliputi kadar protein, lemak, serat kasar, abu, air, dan bahan ekstrak tanpa nitrogen BETN. Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Analisis proksimat untuk protein dilakukan dengan metode Kjeldahl, lemak dengan metode Soxchlet dan metode Folch, abu dengan pemanasan sampel dalam tanur bersuhu 600 o C, serat kasar menggunakan metode pelarutan sampel dengan asam dan basa kuat serta pemanasan, dan kadar air dengan metode pemanasan dalam oven bersuhu 105-110 o C Watanabe, 1988. Prosedur analisis proksimat pakan dan ikan dapat dilihat pada Lampiran 3. 2.3 Ikan Uji 2.3.1 Persiapan Ikan Uji