Penentuan kadar air kesetimbangan Me
selama 24 jam dalam ruang uji. Kemasan contoh kemudian ditempel pada tempat uji. Nilai ketebalan kemasan, luas kemasan, suhu uji, lamanya uji, laju alir udara,
dan kelembaban udara yang digunakan dimasukan pada program komputer yang telah disediakan. Gas nitrogen kering dilewatkan pada sebuah chamber dimana
terdapat contoh uji plastik yang memisahkan aliran gas nitrogen kering dari aliran nitrogen basah. Adanya perbedaan tekanan menyebabkan uap air berdifusi
menuju daerah dengan tekanan lebih rendah. Uap air yang berdifusi melalui plastik dibawa oleh gas pembawa nitrogen
kering menuju sensor inframerah untuk selanjutnya terdeteksi sebagai jumlah uap air yang dilewatkan melalui plastik. Pengujian dianggap selesai bila kondisi
kesetimbangan telah tercapai steady state. Kondisi dianggap setimbang bila laju uap air yang terdeteksi sensor inframerah telah menunjukan nilai yang konstan.
Pada akhir pengujian, alat menunjukan nilai Water Vapour Transmission Rate WVTR, gm
2
harimmHg. Nilai permeabilitas kemasan kx dihitung dengan membagi nilai WVTR dengan hasil perkalian tekanan uap air murni Po pada
suhu pengujian 37.8
o
C dengan nilai RH. b.
Penentuan bobot padatan per kemasan Ws dan luas kemasan A Bobot produk awal Wo dalam satu kemasan ditimbang dan dikoreksi kadar
air awalnya Mo yang merupakan berat padatan per kemasan Ws. Luas kemasan A yang digunakan dihitung dengan mengalikan panjang dengan lebar
kemasan dalam satuan m
2
. Ws
= Wo x solid100 ……………………………..…………………21 solid = 1- Mo1 + Mo x 100 …………………………...……………….22
A = P panjang x L lebar ……………………………….……………23
Keterangan : Wo
= Bobot produk awal g Mo
= Kadar air produk awal solid
= Persentase padatan dalam kemasan A
= Luas kemasan m
2
HASIL DAN PEMBAHASAN