Gambar 6 . Pengomposan di dalam terpal
Jerami
Kotoran kambing
Campuran bahan kompos
disiram Pengomposan
1. Di dalam tong
2. Di atas tanah menggunakan
terpal Kompos matang
Penyaringan
Kompos halus
Gambar 7 . Skema pengomposan anaerobik
3.3.2 Analisis Unsur Hara dan Mutu Kompos
Analisis kompos yang sudah matang dilakukan untuk mendapatkan kandungan unsur hara makro dan mikro dari pupuk kompos tersebut. Pemberian
pupuk bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman padi pada persawahan organik. Dengan adanya analisis tersebut, didapatkan nilai kandungan
unsur hara yang terkandung dari pupuk kompos yang dihasilkan. Hasil analisis kandungan unsur hara kompos dibandingkan dengan kriteria
pupuk organik yang dikeluarkan oleh pemerintah, yaitu Standar Nasional Indonesia tentang Spesifikasi Kompos dari Sampah Organik Domestik SNI 19-
7030-2004. Hasil analisis kandungan unsur hara dari kompos yang dihasilkan harus memenuhi nilai yang dipersyaratkan oleh SNI 19-7030-2004 Lampiran 1.
Secara skematis analisis kandungan unsur hara makro dan mikro kompos serta justifikasi kualitas kompos disajikan pada Gambar 8.
Analisis pupuk kompos
Kandungan unsur hara
pupuk
Perbandingan dengan standar
kualitas kompos
Kualitas kompos memenuhi SNI?
Pupuk sesuai SNI
ya tidak
Pengomposan
Gambar 8 . Skema analisis kompos dan justifikasi kualitas kompos
3.3.3 Analisis Kualitas Air Irigasi dan Lumpur
Pemberian pupuk pada petakan sawah berpengaruh terhadap kualitas air irigasi dan lumpur. Pengamatan unsur hara yang terkandung di sawah dilakukan
dengan sampling air dan lumpur pada tiga titik pengamatan, yaitu inlet, center, dan outlet. Hal ini untuk melihat jumlah zat yang terkandung di air irigasi dan
lumpur. Pengukuran sampel air irigasi dan lumpur dilakukan 3 kali dalam satu masa budidaya, yaitu pertama pada waktu lahan akan ditanam sebelum diberi
pupuk, kedua pada pertengahan masa budidaya ± 50 hst dan ketiga pada akhir masa budidaya padi ± 100 hst.
Setelah dilakukan pengujian di laboratorium didapatkan data jumlah unsur hara yang terkandung pada air irigasi dan lumpur tersebut. Dari data-data ini
dilakukan analisis antara kandungan unsur hara kompos yang dihasilkan dengan data kualitas air irigasi dan lumpur.
3.3.4 Penyusunan Neraca Massa Limbah-Kompos
Neraca massa limbah-kompos dilakukan untuk mengevaluasi jumlah jerami yang digunakan untuk memproduksi kompos dan banyaknya kompos yang
dihasilkan serta pemanfaatannya. Kompos yang dihasilkan akan diaplikasikan kembali ke sawah dan sisanya untuk peruntukan yang lain. Proses penyusunan
neraca massa limbah-kompos disajikan secara skematis pada Gambar 9. Pengomposan jerami dilakukan dengan menambahkan kotoran kambing atau
kotoran ayam dengan kadar air yang sama sebagai dekomposernya dengan perbandingan 1:1.
Massa jerami basis kering
Pengomposan Kompos
Sistem Budidaya Padi
organik Peruntukan lain
Gambar 9 . Skema penyusunan neraca massa limbah-kompos