METODE PENELITIAN Pembentukan Modal: Sumber Pertumbuhan Sektor Pertanian di Indonesia

di Indonesia 340 Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011 3.3. Metode Analisis Data Data yang telah dikumpulkan dianalisis berdasarkan kerangka analisis yang telah diuraikan pada Bab II. Menurut teori pertumbuhan endogen, model pertumbuhan endogen dapat dituliskan pada persamaan berikut: Y = AfK,L ……………………………………………………………….10 = ∝ + 1−∝ + ………………………….………….…....11 dimana : A = produktivitas total faktor sebagai ukuran tingkat teknologi terbaru = pertumbuhan output ∝ = kontribusi modal 1−∝ = kontribusi tenaga kerja = pertumbuhan produktivitas faktor total Berdasarkan kerangka analisis tersebut dibuat model pendugaan dengan menggunakan model fungsi produksi Cobb Douglas sebagai berikut: Y = A ƒ K α L 1- α ………………………..………………………….. 12 Ln Y = a + ɞ 1 LnK + ɞ 2 LnL + ɞ 3 LnA + u …………………………………13 dimana : Y = Pertumbuhan PDB sektor pertanian K = Pertumbuhan Pembentukan Modal Stok Kapital L = Pertumbuhan Kontribusi Tenaga Kerja A = Pertumbuhan Produktivitas faktor total TFP A = konstanta ɞ = koefisien parameter dugaan Tanda dan besaran parameter dugaan adalah :a o , a 1 , a 2 , a 3 3.4. Tahapan Analisis Data Berdasarkan persamaan 13 terdapat tiga sumber pertumbuhan PDB sektor pertanian, yaitu kapital pembentukan modal, tenaga kerja, dan produktivitas faktor total atau total factor productivity TFP. Oleh karena itu sebelum mengolah persamaan 13, maka terlebih dahulu harus dicari besaran TFP pada masing-masing deret waktu tahun 1980-2008. Untuk mencari besaran TFP terdapat beberapa metode atau teknik. Dalam penelitian ini digunakan growth accounting method karena pertimbangan bahwa metode ini relatif sederhana. Tahapan dalam pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut: 1. Semua data nominal dibuat berdasarkan harga konstan tahun 2000. Data stok kapital sudah berdasarkan harga konstan tahun dasar 2000. Sementara data PDB di Indonesia Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011 341 berdasarkan harga berlaku sehingga harus diubah menjadi PDB Riil tahun dasar 2000 dengan membagi PDB harga berlaku dengan deflator PDB pada masing- masing tahun. Data deflator PDB diperoleh dari data yang dipublikasi bank dunia world bank. 2. Tahap penghitungan TFP Tahap menghitung TFP dengan metode akuntansi sbb: a. Menghitung kontribusi kapital tahun t KS t yaitu KS t = K t PDB t b. Menghitung rata-rata kontribusi kapital tahun t KSA t yaitu KSA t =½ [KS t - KS t-1 ] c. Menghitung kontribusi tenaga kerja tahun t LS t yaitu LS t = 1- KS t d. Menghitung rata-rata kontribusi tenaga kerja tahun t LSA t yaitu LSA t = ½ [LS t - LS t-1 ] e. Menghitung tingkat pertumbuhan sektor pertanian tahun t PG t yaitu PG t = ln PDB t – ln PDB t-1 x 100 f. Menghitung tingkat pertumbuhan stok kapital pada tahun t KG t yaitu KG t = ln K t – ln K t-1 x 100 g. Menghitung rata-rata tertimbang tingkat pertumbuhan stok kapital pada tahun t KGA t yaitu KGA t = ½ KS t + KS t-1 x ln K t – ln K t-1 x 100 atauKSA t KG t h. Menghitung tingkat pertumbuhan tenaga kerja pada tahun t LG t yaitu LG t = ln L t – ln L t-1 x 100 i. Menghitung rata-rata tertimbang tingkat pertumbuhan tenaga kerja pada tahun t LGA t yaitu LGA t = ½ LS t + LS t-1 x ln L t – ln L t-1 x 100 atauLSA t LG t j. Menghitung tingkat pertumbuhan TFP pada tahun t TFPG t yaitu TFPG t = PG t - KGA t - LGA t k. Pangsa pertumbuhan kapital tahun t = KGA t PG t 100 l. Pangsa pertumbuhan tenaga kerja tahun t = LGA t PG t 100 m. Pangsa pertumbuhan TFP tahun t = TFPG t PG t 100 3. Tahap Pengolahan Model Setelah komponen TFP dapat dihitung, selanjutnya model persamaan 13 disesuaikan notasinya menjadi : PG t = a + ɞ 1 KGA t + ɞ 2 LGA t + ɞ 3 TFPG t + u ………………………13 Pengolahan data menggunakan program SAS 9.2. Pengolahan dilakukan secara total periode 1980-2008, dan dibagi dua berdasarkan periode sebelum krisis tahun 1980-1996 dan sesudah krisis 1997-2008. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbedaan pertumbuhan dan sumber-sumber pertumbuhannya pada periode sebelum dan sesudah krisis ekonomi dan moneter tahun 1997. di Indonesia 342 Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Perkembangan Sektor Pertanian

Pada periode tahun 1980-2008, Produk Domestik Bruto PDB sektor pertanian di Indonesia berdasarkan harga konstan tahun 2000 terus mengalami peningkatan Gambar 4a. Pertumbuhan PDB pertanian berfluktuasi dengan kisaran antara -7,67 persen sampai 10,75 persen Gambar 4b. Gambar 4 a. Perkembangan Produk Domestik Bruto Sektor Pertanian Berdasarkan Harga Konstan 2000 Gambar 4 b. Perkembangan Produk Domestik Bruto Sektor Pertanian Berdasarkan Harga Konstan 2000 4a 4b di Indonesia Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011 343 Rata-rata PDB riil sektor pertanian pada periode setelah krisis ekonomi relatif lebih besar dari periode sebelum krisis ekonomi. Namun demikian, laju pertumbuhan PDB pertanian pada periode sebelum krisis relatif lebih tinggi 4,33 per tahun dibandingkan periode sesudah krisis 2,25 per tahun, seperti terlihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rata-rata Nilai dan Pertumbuhan PDB, Stok Kapital, Tenaga Kerja, dan TFP pada Sektor Pertanian di Indonesia, Tahun 1980-2008 Uraian Satuan Sebelum krisis 1980-1996 Sesudah Krisis 1997-2008 Total PDB Pertanian Harga Konstan Milyar Rp 160.413,10 241.642,35 194.025,20 Stok Kapital Harga Konstan Milyar Rp 12.900,29 32.521,10 21.019,25 Tenaga Kerja Pertanian Orang 38.654.765 46.684.417 41.977.379 Upah Pertanian Milyar Rp 106.327,18 213.351,65 150.613,17 Pertumbuhan PDB 4,33 2,25 3,44 Pertumbuhan Kapital 12,02 2,66 8,01 Pertumbuhan Tenaga Kerja 2,37 2,77 2,54 Pertumbuhan TFP 1,28 0,00 0,73 Sumber: Trading Economy diolah Fluktuasi pertumbuhan PDB pertanian berhubungan dengan pertumbuhan kapital atau modal, tenaga kerja, dan produktivitas total faktor TFP. Stok kapital terus meningkat dengan laju pertumbuhan 8,01 persen per tahun Tabel 2. Stok kapital mengalami penurunan yang cukup tajam pada saat krisis Gambar 5a, setelah itu mulai meningkat kembali. Pertumbuhan kapital berfluktuasi dan mencapai angka terendah, bahkan negatif, pada saat krisis Gambar 5b. Setelah krisis, mulai tahun 2000 kapital mengalami pertumbuhan yang terus meningkat walaupun relatif kecil. 5a 5b Gambar 5. Perkembangan Stok Kapital Sektor Pertanian Berdasarkan Harga Konstan 2000 pada Tahun 1980-2008