di Indonesia
Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011 345
rendah bahkan paling rendah jika dibandingkan dengan beberapa negara lain, seperti China, Australia, Vietnam, India, Thailand, dan Philipina. Demikian halnya seperti
dikemukakan oleh Fuglie 2010 bahwa pertumbuhan TFP pertanian Indonesia pada periode 1961-2006 berfluktuasi tetapi cenderung menurun. Produktivitas total faktor
juga dipengaruhi oleh ketersediaan infrastruktur yang merupakan salah satu komponen modal atau kapital. Infrastruktur merupakan salah satu faktor penting dalam
meningkatkan produktivitas Hagiwara dan Matsubayashi, 2010; van der Eng, 2008; Kumar et al, 2008; Fuglie, 2004; Limam dan Miller, 2004; Kalyvitis, 2002.
Hasil estimasi faktor-faktor yang mempengaruhi PDB riil sektor pertanian Tabel 4 juga menunjukkan bahwa kapital, tenaga kerja, dan TFP secara signifikan
berpengaruh terhadap PDB riil.
Tabel 4. Hasil Estimasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi PDB Riil Sektor Pertanian di Indonesia Periode 1980-2008
Variabel Parameter
Estimate Standard
Error t Value
Pr [t] VIF
Periode 1980-2008 Adj R-Sq = 0,9905; F
hit
= 0.0001
Intercept 6,38563 0,22261
28,69 0,0001
Ln Kapital 0,19229
0,01915 10,04
0,0001 7,32632
Ln Labor 0,32809
0,03246 10,11
0,0001 7,62161
TFP 0,00241 0,00187
1,29 0,1049
1,34183
Periode Sebelum Krisis 1980 – 1996 Adj R-Sq = 0,9928; F
hit
= 0.0001
Intercept 5,12774 0,26355
19,46 0,0001 0
Ln Kapital 0,16005
0,01520 10,53
0,0001 4,10192
Ln Labor 0,46352
0,03237 14,32
0,0001 3,76265
TFP 0,00145 0,00140
1,04 0,15875
1,20408
Periode Setelah Krisis 1997-2008 Adj R-Sq = 0,9661 ; F
hit
= 0.0001
Intercept 6,73964 0,48085
14,02 0,0001 0
Ln Kapital 0,24070
0,02657 9,06
0,0001 1,33132
Ln Labor 0,25748
0,04524 5,69
0,0005 2, 25285
TFP 0,00796 0,00272
2,92 0,0096
1,88994 Adj R-Sq = 0,9661 F
hit
= 0.0001 Jika dilihat dari nilai PDB pertanian riil, terlihat bahwa pengaruh tenaga kerja
terhadap nilai PDB pertanian lebih besar dibandingkan kapital dan TFP Tabel 4. Namun karena pertumbuhan tenaga kerja relatif kecil dibandingkan pertumbuhan
kapital, sehingga pengaruh pertumbuhan tenaga kerja terhadap pertumbuhan PDB
di Indonesia
346 Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011
pertanian relatif lebih rendah dibandingkan kapital Tabel 2 dan Tabel 3. Pengaruh TFP juga masih belum kuat karena teknologi pada sektor pertanian secara umum masih
rendah.
4.3. Peranan Pembentukan Modal dalam Pengembangan Sektor Pertanian
Pertumbuhan PDB pertanian dipengaruhi oleh pertumbuhan kapital, tenaga kerja, dan TFP. Pertumbuhan kapital relatif lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan
tenaga kerja dan TFP. Dengan demikian, pembentukan kapital memiliki peranan relatif besar dalam pengembangan sektor pertanian. Hal ini terlihat dari pangsa pembentukan
kapital yang jauh lebih tinggi dibandingkan tenaga kerja dan TFP. Pangsa kapital terhadap pertumbuhan PDB adalah yang tertinggi mencapai 125,22 persen Tabel 5.
Pangsa kapital terhadap pertumbuhan PDB pertanian pada periode krisis lebih tinggi 153,85 dibandingkan pada periode setelah krisis 87,04. Sementara pangsa
tenaga kerja hanya sebesar 22,12 persen dan pangsa TFP justru negatif -47,34. Pangsa kapital pertanian pada periode 1980-2008 sebesar 5,98 persen terhadap total
kapital di Indonesia. Pangsa kapital pertanian pada periode setelah krisis lebih besar, sebesar 9,20 persen, dibandingkan dengan periode sebelum krisis, yaitu mencapai
5,21persen.
Tabel 5.
Rata-rata Pangsa Kapital, Tenaga Kerja, dan TFP terhadap Pertumbuhan PDB di Indonesia Sebelum dan Sesudah Krisis
Uraian Satuan
Sebelum krisis 1980-1996
Sesudah Krisis 1997-2008
Total
Pangsa Kapital 153,85
87,04 125,22
Pangsa Tenaga Kerja 28,40
13,75 22,12
Pangsa TFP 82,25
0,79 47,34
Pangsa tenaga kerja pada periode 1980-2008 relatif stabil dibandingkan pangsa kapital dan pangsa TFP Gambar 7. Berdasarkan Gambar 7, terlihat bahwa pangsa
kapital sangat dominan pada periode tahun 1988-1996. Pada saat yang sama, pangsa TFP justru berada pada posisi terendah dan bahkan negatif. Rendahnya pangsa TFP
tersebut menunjukkan bahwa produktivitas total faktor.
di Indonesia
Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011 347
Gambar 7. Perkembangan Pangsa Stok Kapital, Tenaga Kerja, dan Total Factor
Productivity TFP Sektor Pertanian di Indonesia Tahun 1980-2008 V.
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.
Kesimpulan
1. Produk domestik bruto PDB riil pertanian mengalami pertumbuhan fluktuatif
dengan kecenderungan meningkat secara lambat dengan laju pertumbuhan sebesar 3,44 persen per tahun.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan PDB Pertanian yaitu kapital,
tenaga kerja, dan produktivitas total faktor TFP. PDB pertanian cukup responsif terhadap pertumbuhan kapital dan tenaga kerja tetapi kurang responsif terhadap
pertumbuhan TFP. Pertumbuhan kapital relatif lebih tinggi dari pertumbuhan PDB pertanian dan tenaga kerja. Sementara TFP masih relatif rendah dan cenderung
mengalami penurunan.
3. Peranan atau share pembentukan modal terhadap pertumbuhan PDB pertanian
paling tinggi yaitu mencapai 125 persen dibandingkan dengan faktor tenaga kerja dan TFP. Pertumbuhan kapital cukup tinggi mencapai 8 persen per tahun.
5.2. Saran
1. Pengaruh faktor tenaga kerja terhadap PDB pertanian lebih besar dibandingkan faktor
kapital dan TFP, namun pertumbuhan tenaga kerja masih rendah sehingga perlu peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui peningkatan investasi SDM.
2. Pengaruh pertumbuhan kapital dan sharenya terhadap pertumbuhan PDB pertanian
paling tinggi. Namun pengaruh stok kapital terhadap PDB pertanian riil masih rendah, yang menunjukkan marjinal produktivitas kapital masih rendah. Oleh karena
itu diperlukan upaya peningkatan stok kapital atau upaya pembentukan kapital sektor pertanian.