Deskripsi Perkembangan Sektor Pertanian

di Indonesia Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011 343 Rata-rata PDB riil sektor pertanian pada periode setelah krisis ekonomi relatif lebih besar dari periode sebelum krisis ekonomi. Namun demikian, laju pertumbuhan PDB pertanian pada periode sebelum krisis relatif lebih tinggi 4,33 per tahun dibandingkan periode sesudah krisis 2,25 per tahun, seperti terlihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rata-rata Nilai dan Pertumbuhan PDB, Stok Kapital, Tenaga Kerja, dan TFP pada Sektor Pertanian di Indonesia, Tahun 1980-2008 Uraian Satuan Sebelum krisis 1980-1996 Sesudah Krisis 1997-2008 Total PDB Pertanian Harga Konstan Milyar Rp 160.413,10 241.642,35 194.025,20 Stok Kapital Harga Konstan Milyar Rp 12.900,29 32.521,10 21.019,25 Tenaga Kerja Pertanian Orang 38.654.765 46.684.417 41.977.379 Upah Pertanian Milyar Rp 106.327,18 213.351,65 150.613,17 Pertumbuhan PDB 4,33 2,25 3,44 Pertumbuhan Kapital 12,02 2,66 8,01 Pertumbuhan Tenaga Kerja 2,37 2,77 2,54 Pertumbuhan TFP 1,28 0,00 0,73 Sumber: Trading Economy diolah Fluktuasi pertumbuhan PDB pertanian berhubungan dengan pertumbuhan kapital atau modal, tenaga kerja, dan produktivitas total faktor TFP. Stok kapital terus meningkat dengan laju pertumbuhan 8,01 persen per tahun Tabel 2. Stok kapital mengalami penurunan yang cukup tajam pada saat krisis Gambar 5a, setelah itu mulai meningkat kembali. Pertumbuhan kapital berfluktuasi dan mencapai angka terendah, bahkan negatif, pada saat krisis Gambar 5b. Setelah krisis, mulai tahun 2000 kapital mengalami pertumbuhan yang terus meningkat walaupun relatif kecil. 5a 5b Gambar 5. Perkembangan Stok Kapital Sektor Pertanian Berdasarkan Harga Konstan 2000 pada Tahun 1980-2008 di Indonesia 344 Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011 Jumlah dan upah tenaga kerja sektor pertanian juga cenderung meningkat dengan laju sekitar 2,54 persen per tahun Tabel 2. Namun pertumbuhannya berfluktuasi tetapi tetap bernilai positif Gambar 6a. Sementara TFP mengalami penurunan dengan laju pertumbuhan sekitar -0,73 persen per tahun Tabel 2 dan Gambar 6b. Laju pertumbuhan TFP yang negatif menunjukkan produktivitas faktor total masih rendah. 6a 6b Gambar 6. Pertumbuhan Tenaga Kerja dan TFP Sektor Pertanian di IndonesiaTahun 1980-2000

4.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Sektor Pertanian

Berdasarkan teori pertumbuhan endogen endogenous growth, tiga sumber pertumbuhan output terdiri dari perubahan jumlah modal kapital, perubahan jumlah tenaga kerja, dan perubahan produktivitas faktor total TFP. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan modal, tenaga kerja, dan TFP berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan PDB sektor pertanian Tabel 3. Tabel 3. Hasil Estimasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Sektor Pertanian di Indonesia Tahun 1980-2008 Variabel Parameter Estimate Standard Error t Value Pr [t] Elastisitas J. Pendek Intercept -1,11099 0,61682 -1,80 0,0838 KG t 0,32181 0,03384 9,51 0,0001 0,7494 LG t 1,00559 0,12438 8,08 0,0001 0,7425 TFPG t 0,73988 0,10541 7,02 0,0001 0,1572 Adj R-Sq = 0,9029 F hit = 0,0001 Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa pertumbuhan PDB pertanian pada periode 1980-2008 cukup responsif terhadap perubahan kapital dan tenaga kerja dengan elastisitas sebesar 0,74 tetapi kurang responsif terhadap perubahan TFP karena elastisitasnya hanya 0,16. Hal ini karena produktivitas total faktor di Indonesia masih di Indonesia Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011 345 rendah bahkan paling rendah jika dibandingkan dengan beberapa negara lain, seperti China, Australia, Vietnam, India, Thailand, dan Philipina. Demikian halnya seperti dikemukakan oleh Fuglie 2010 bahwa pertumbuhan TFP pertanian Indonesia pada periode 1961-2006 berfluktuasi tetapi cenderung menurun. Produktivitas total faktor juga dipengaruhi oleh ketersediaan infrastruktur yang merupakan salah satu komponen modal atau kapital. Infrastruktur merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan produktivitas Hagiwara dan Matsubayashi, 2010; van der Eng, 2008; Kumar et al, 2008; Fuglie, 2004; Limam dan Miller, 2004; Kalyvitis, 2002. Hasil estimasi faktor-faktor yang mempengaruhi PDB riil sektor pertanian Tabel 4 juga menunjukkan bahwa kapital, tenaga kerja, dan TFP secara signifikan berpengaruh terhadap PDB riil. Tabel 4. Hasil Estimasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi PDB Riil Sektor Pertanian di Indonesia Periode 1980-2008 Variabel Parameter Estimate Standard Error t Value Pr [t] VIF Periode 1980-2008 Adj R-Sq = 0,9905; F hit = 0.0001 Intercept 6,38563 0,22261 28,69 0,0001 Ln Kapital 0,19229 0,01915 10,04 0,0001 7,32632 Ln Labor 0,32809 0,03246 10,11 0,0001 7,62161 TFP 0,00241 0,00187 1,29 0,1049 1,34183 Periode Sebelum Krisis 1980 – 1996 Adj R-Sq = 0,9928; F hit = 0.0001 Intercept 5,12774 0,26355 19,46 0,0001 0 Ln Kapital 0,16005 0,01520 10,53 0,0001 4,10192 Ln Labor 0,46352 0,03237 14,32 0,0001 3,76265 TFP 0,00145 0,00140 1,04 0,15875 1,20408 Periode Setelah Krisis 1997-2008 Adj R-Sq = 0,9661 ; F hit = 0.0001 Intercept 6,73964 0,48085 14,02 0,0001 0 Ln Kapital 0,24070 0,02657 9,06 0,0001 1,33132 Ln Labor 0,25748 0,04524 5,69 0,0005 2, 25285 TFP 0,00796 0,00272 2,92 0,0096 1,88994 Adj R-Sq = 0,9661 F hit = 0.0001 Jika dilihat dari nilai PDB pertanian riil, terlihat bahwa pengaruh tenaga kerja terhadap nilai PDB pertanian lebih besar dibandingkan kapital dan TFP Tabel 4. Namun karena pertumbuhan tenaga kerja relatif kecil dibandingkan pertumbuhan kapital, sehingga pengaruh pertumbuhan tenaga kerja terhadap pertumbuhan PDB