5
Gambar 1. Prinsip kerja metode hidroakustik Sumber: Maclennan and Simmonds, 1992
2.3. Ikan Pelagis Ikan pelagis adalah organisme yang hidup di laut terbuka, lepas dari dasar
perairan. Ikan pelagis merupakan organisme yang mempunyai kemampuan untuk bergerak sehingga mereka tidak tergantung pada arus laut yang kuat atau gerakan air
yang disebabkan oleh angin Nybakken, 1988. Ikan pelagis terdiri dari dua jenis yaitu ikan pelagis besar yang hidup di perairan oseanis laut lepas dan ikan pelagis
kecil yang banyak terdapat di perairan pantai Dahuri, 2003. Beberapa ikan pelagis melakukan migrasi vertikal harian diurnal vertical
migrations. Pada saat migrasi normal ikan naik dari dekat dasar atau dekat lapisan termoklin menuju dekat lapisan permukaan pada saat gelap, berpencar dan akhirnya
turun dan berkelompok di lapisan yang lebih dalam atau dekat lapisan dasar pada saat
6
fajardini hari. Hal disebabkan dengan kecenderungan ikan yang akan berenang menghindari suhu yang lebih tinggi dan menuju ke sebelah dalam pada waktu suhu
permukaan lebih tinggi dari biasanya Laevastu dan Hayes, 1981. Menurut Aziz et al 1987 in Wahyuningsih dan Alexander 2006 penyebaran
ikan pelagis di Indonesia merata di seluruh perairan. Jenis-jenis ikan pelagis yang terdapat di perairan Indonesia antara lain :
1 Ikan pelagis besar yaitu ikan pelagis yang berukuran besar 100-250 cm
seperti tuna Thunnus sp, cakalang Katsuwonus pelamis, tongkol Euthynnus sp, tenggiri Scomberomorini commersoni, dan lain-lain.
2 Ikan pelagis kecil yaitu jenis-jenis ikan permukaan yang biasanya bermigrasi
cukup jauh. Salah satu sifat ikan pelagis ini adalah suka bergerombol sehingga penyebarannya pada suatu kolom perairan tidak merata dan umumnya ikan ini
mempunyai ukuran yang relatif 5-50 cm seperti kembung Rastrelliger spp, lemuru Sardinella spp, layang Decapterus russet, teri Stolephorus spp.
selar Sclav spp. Umumnya densitas ikan pelagis kecil memiliki kelimpahan sangat tinggi di
daerah terjadinya pengangkatan massa air ke permukaan upwelling yang merupakan daerah subur akibat adanya pengangkatan zat hara ke daerah permukaan laut Dahuri,
2003.
7
2.4. Target Strength