Suhu Salinitas Faktor-faktor Oseanografi yang Mempengaruhi Distribusi Ikan

13 suhu maupun salinitas akan mempengaruhi keadaan organisme di suatu perairan Safruddin, 2007.

2.7.1. Suhu

Suhu adalah salah satu faktor lingkungan yang paling mudah untuk diteliti dan ditentukan. Suhu air laut merupakan faktor yang banyak mendapatkan perhatian dalam penelitian-penelitian kelautan, karena suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan organisme laut. Menurut Nybakken 1988 suhu adalah ukuran energi dari suatu molekul. Suhu perairan Indonesia sangat bervariasi secara horizontal menurut garis lintang dan secara vertikal menurut garis kedalaman. Data suhu dapat dimanfaatkan bukan saja untuk mempelajari gejala- gejala fisika di dalam laut, tetapi juga berkaitan dengan kehidupan hewan atau tumbuhan didalamnya Nontji, 1993. Suhu dapat digunakan sebagai indikator untuk menentukan perubahan ekologi. Hal ini tidak saja menyangkut suhu dan daerah fluktuasinya, akan tetapi juga menyangkut gradien horizontal dan vertikalnya, variasi dari suatu tempat ke tempat lainnya. Perubahan suhu dapat menyebabkan terjadinya sirkulasi dan stratifikasi air secara langsung maupun tidak langsung yang nantinya akan berpengaruli terhadap distribusi ikan organisme perairan. Ikan-ikan akan cenderung memilih suhu tertentu untuk dapat hidup dengan baik. Aktivitas metabolisme serta penyebaran ikan banyak dipengaruhi oleh suhu air tersebut, dalam hal ini ikan sangat peka terhadap perubahan suhu walau hanya 0,03°C. Fluktuasi suhu ternyata bertindak sebagai faktor penting yang merangsang dan menentukan ruaya ikan Wahyuningsih dan Alexander, 2006. 14

2.7.2. Salinitas

Salinitas atau kadar garam merupakan jumlah garam dalam gram yang terlarut di dalam 1 liter air, biasanya dinyatakan dengan satuan derajat per-mil o. Salinitas air laut umumnya bervariasi dengan kisaran antara 30-36 permil Brotowidjoyo, 1995 in Safruddin, 2007. Sebaran salinitas di laut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pola sirkulasi air, penguapan evaporasi, curah hujan presipitasi dan masukan dari aliran sungai run off yang ada disekitarya. Perubahan salinitas pada perairan bebas laut lepas relatif kecil bila dibandingkan dengan perairan pantai. Hal ini disebabkan karena perairan pantai banyak memperoleh masukan air tawar dari muara-muara sungai terutama pada waktu hujan Safruddin, 2007. Salinitas juga erat hubungannya dengan adanya penyesuaian tekanan osmotik antara sitoplasma dari sel-sel tubuh ikan dengan keadaan sekelilingnya. Perubahan salinitas sering menunjukkan perubahan massa air dan keadaan salinitasnya. Ikan cenderung untuk memilih medium dengan kadar salinitas yang lebih sesuai dengan tekanan osmotik tubuh mereka masing-masing. Salinitas lingkungan juga berpengaruh terhadap distribusi telur, larva, juvenil dan ikan dewasa: orientasi migrasi; dan keberhasilan produksi. 15

3. METODE PENELITIAN