24
memperlihatkan target terdeteksi pada kisaran nilai rata – rata target strength sebesar
-53,8 dB dengan densitas rata – rata sebesar 90 target1.000 m
3
Tabel 2b dan Gambar 6b.
Pada kedalaman 160 – 260 m memperlihatkan adanya target terdeteksi dengan
kisaran nilai rata – rata volume backscattering strength Sv sebesar -61,83 dB
dengan standar deviasi sebesar 4,14x10
-07
. Pada strata kedalaman ini juga memperlihatkan target terdeteksi pada kisaran nilai rata
– rata target strength sebesar -42,43 dB dengan densitas rata
– rata sebesar 30 target1.000 m
3
Tabel 2c dan Gambar 6c.
4.1.2.2. Perairan Disekitar Pulau Una-una
Secara keseluruhan visualisasi hasil seleksi nilai puncak volume backscattering strength SV perairan disekitar pulau Una-una pada kedalaman 0
– 80 m memperlihatkan adanya target terdeteksi pada kisaran nilai rata
– rata threshold sebesar -80,89 dB dengan standar deviasi sebesar 5,57x10
-09
. Pada strata kedalaman ini juga memperlihatkan target terdeteksi pada kisaran nilai rata
– rata target strength sebesar -74,55 dB dengan densitas rata
– rata sebesar 2.900 target1.000 m
3
Tabel 2a Gambar 7.
4.1.2.3. Perairan Disekitar Pulau Batu Daka
Secara keseluruhan visualisasi hasil seleksi nilai puncak volume backscattering strength SV perairan disekitar pulau Batu Daka pada kedalaman 0
– 80 m
25
memperlihatkan adanya target terdeteksi pada kisaran nilai rata – rata threshold
sebesar -81,33 dB dengan standar deviasi sebesar 1,47x10
-08
. Pada strata kedalaman ini juga memperlihatkan target terdeteksi pada kisaran nilai rata
– rata target strength sebesar -75,28 dB dengan densitas rata
– rata sebesar 2.900 target1.000 m
3
Tabel 2a dan Gambar 8.
Gambar 6a. Sebaran puncak threshold perairan T. Tomini kedalaman 0-80 meter
E S
D U
Sv
26
Gambar 6b. Sebaran puncak threshold perairan T. Tomini kedalaman 80-160 meter
Gambar 6c. Sebaran puncak threshold perairan T. Tomini kedalaman 160-260 meter
E S
D U
Sv
E S
D U
Sv
27
Gambar 7. Sebaran puncak threshold perairan P. Una-una kedalaman 0-80 meter
Gambar 8. Sebaran puncak threshold perairan P. Batu Daka kedalaman 0-80 meter
E S
D U
Sv
E S
D U
Sv
28
Sehingga dapat disimpulkan pada strata kedalaman 0 – 80 meter di perairan
Teluk Tomini, perairan disekitar pulau Una-una dan pulau Batu Daka memiliki nilai densitas target yang sama. Strata kedalaman ini menunjukan nilai volume
backscattering strength SV rata-rata tertinggi terdapat di perairan Pulau Una-una dan nilai SV rata-rata terendah terdapat di perairan Teluk Tomini namun dengan
kisaran nilai yang tidak jauh berbeda. Strata kedalaman ini juga menunjukan perairan Teluk Tomini memiliki nilai rata-rata target strength TS tertinggi dengan nilai
standar devisasi terendah sedangkan nilai rata-rata TS terendah terdapat pada perairan Pulau Batu Daka dengan nilai standar deviasi terbesar jika dibandingkan pada
perairan Teluk Tomini dan Pulau Una-una Tabel 2a. Strata kedalaman yang lebih tinggi pada perairan Teluk Tomini menunjukan
semakin bertambahnya kedalaman terjadi peningkatan nilai volume backscattering strength SV, target strength TS dan standar deviasi. Hal ini ditunjukan dari
perbandingan nilai ketiga parameter tersebut pada lapisan permukaan perairan 0 – 80
meter, lapisan tengah perairan 80 – 160 meter dan pada lapisan dalam perairan
160 – 260 meter. Perbandingan ini juga dapat dilihat nilai densitas target mengalami
penurunan semakin bertambahnya kedalaman.
29 Tabel 2a. Kisaran nilai rata
– rata volume backscattering strength strata kedalaman 0 – 80 meter pada perairan Teluk Tomini, perairan disekitar Pulau Una-una dan P Batu Daka
Kedalaman 0 - 80 meter
Lokasi SV rata-
rata dB
Max dB
Min dB
Standar Deviasi
TS rata- rata dB
ρ target
m3 Perairan T.Tomini
-82,58 -82,51
-82,65 2,81x10
-09
-74,28 2,90
Pulau Una-una -80,89
-80,86 -80,91
5,57x10
-09
-74,55 2,90
Pulau Batu Daka -81,33
-81,12 -81,56
1,47x10
-08
-75,28 2,90
Tabel 2b. Kisaran nilai rata – rata volume backscattering strength strata kedalaman 80 – 160
meter pada perairan Teluk Tomini
Kedalaman 80 - 160 meter
Lokasi SV rata-
rata dB
Max dB
Min dB
Standar Deviasi
TS rata- rata
dB ρ
target m3
PerairanT.Tomini -73,74
-73,52 -73,97
4,28x10
-08
-53,8 0,09
Tabel 2c. Kisaran nilai rata – rata volume backscattering strength strata kedalaman 160 – 260
meter pada perairan Teluk Tomini
Kedalaman 160 - 260 meter
Lokasi SV rata-
rata dB
Max dB
Min dB
Standar Deviasi
TS rata- rata
dB ρ
target m3
Perairan T.Tomini -61,83
-61,81 -61,86
4,14x10
-07
-42,34 0,03
30
4.2. Pembahasan 4.2.1. Perairan Teluk Tomini
4.2.1.1. Kedalaman 0 – 80 meter
Strata kedalaman 0 – 80 m secara keseluruhan menunjukan target terdeteksi
dengan pola mengelompok disepanjang lintasan ESDU Gambar 6a. Deteksi target pada kedalaman ini menunjukan konsentrasi tinggi, hal ini ditunjukan oleh nilai
densitas yang sama sebesar 2.900 target1.000 m
3
. Hal ini disebabkan karena nilai tersebut bukan merupakan target ikan yang sesungguhnya melainkan jumlah
sampling yang berasal dari alat. Berdasarkan nilai rata- rata target strength sebesar - 74,28 dB dapat diestimasi bahwa target terdeteksi adalah sekumpulan juvenile atau
plankton berukuran besar dengan nilai standar deviasi ukuran yang relatif tinggi sebesar 2,81x10
-09
. Topografi perairan Teluk Tomini termasuk dalam daerah perairan tubir luar yang memiliki karakter pergerakan masa air cukup kuat. Kondisi ini dapat
menyebabkan proses turbulensi yang relative kuat dan mengakibatkan terjadinya pengangkatan unsur hara. Proses tersebut dapat membantu meningkatkan
ketersediaan makanan bagi jenis plankton yang hidup didaerah permukaan strata kedalaman 0
– 80 m. Akibatnya keseragaman ukuran pada strata kedalaman tersebut relatif lebih tinggi karena proses predasi yang terjadi lebih rendah.
4.2.1.2. Kedalaman 80 – 160 meter
Strata kedalaman 80 – 160 m secara keseluruhan menunjukan target terdeteksi
dengan pola yang lebih menyebar disepanjang lintasan ESDU Gambar 6b. Deteksi