Evaluasi Outliers Analisis Kesesuaian Model Goodness-of-Fit.

lxviii tidak terlalu terpengaruh robust terhadap data yang tidak normal Ghozali dan Fuad, 2005 sehingga analisis selanjutnya masih dapat dilakukan.

2. Evaluasi Outliers

Outliers adalah observasi atas data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi Hair et al., dalam Ferdinand, 2002. Umumnya perlakuan terhadap outliers adalah dengan mengeluarkannya dari data dan tidak diikutsertakan dalam perhitungan berikutnya. Menurut Ferdinand 2002, apabila tidak terdapat alasan khusus untuk mengeluarkan outliers, maka observasi dapat diikutsertakan dalam analisis selanjutnya. Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan  2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel indikator yang digunakan dalam penelitian Ferdinand, 2002. Jika dalam penelitian ini digunakan 14 variabel indikator, semua kasus yang mempunyai Jarak Mahalanobis lebih besar dari  2 14, 0.001 = 36,12327 adalah multivariate outlier. Tabel IV.12 berikut menyajikan hasil evaluasi Jarak Mahalanobis. Tabel IV.12 Hasil Uji Asumsi Outliers Nomor Observasi Jarak Mahalanobis Jarak Mahalanobis Kritis 14, 0.001 117 114 113 . . 32,971 28,983 . . 28,081 . Mahalanobis 36,12327 lxix . 17 8,756 Sumber: Data primer yang diolah. Dari Tabel IV.12 terlihat bahwa tidak terdapat kasus yang dikategorikan sebagai outliers, karena semua observasi memiliki jarak mahalanobis 36,12327.

F. Uji Hipotesis

Teknik pengujian hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis dan menghasilkan suatu model yang baik. Untuk mengujinya digunakan Structural Equation Modeling SEM dengan bantuan program AMOS 6.0.

1. Analisis Kesesuaian Model Goodness-of-Fit.

Sebelum melakukan teknik pengujian hipotesis, langkah yang pertama adalah menilai kesesuaian goodness of fit. Untuk mengujinya akan digunakan Structural Equation Modeling SEM dengan bantuan program AMOS versi 6.0. Hasil dari nilai-nilai goodness of fit dapat dilihat pada tabel IV.13: Tabel IV.13 Kriteria Goodness of Fit Goodness of Fit indeks Nilai yang Diharapkan Hasil Evaluasi x 2 - Chi Square Probabilitas CMINdf GFI AGFI TLI CFI RMSEA Diharapkan rendah 0,05 2 3 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≤ 0,08 90,501 0,081 1,240 0,900 0,856 0,968 0,974 0.045 - Baik Baik Baik Marginal Baik Baik Baik Sumber: Data primer yang diolah Tujuan analisis Chi-Square  2 adalah mengembangkan dan menguji model yang sesuai dengan data. Dalam pengujian ini nilai  2 yang rendah dan lxx menghasilkan tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 akan mengindikasikan tidak ada perbedaan yang signifikan antara matriks kovarian data dan matriks kovarian yang diestimasi. Chi-Square sangat sensitif terhadap ukuran sampel. Nilai  2 pada penelitian ini sebesar 90,501 dengan probabilitas 0,081 menunjukkan bahwa model penelitian yang diajukan dapat diterima. Normed Chi-Square CMINDF adalah ukuran yang diperoleh dari nilai Chi-Square dibagi dengan degree of freedom. Indeks ini merupakan indeks kesesuaian parsimonious yang mengukur hubungan goodness-of-fit model dengan jumlah koefisien-koefisien estimasi yang diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian. Nilai CMINDF pada model ini adalah 1,240 menunjukkan bahwa model penelitian ini fit. Goodness of Fit Index GFI mencerminkan tingkat kesesuaian model secara keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang diprediksi dibandingkan data yang sebenarnya. Nilai yang mendekati 1 mengisyaratkan model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik. Dengan tingkat penerimaan yang direkomendasikan  0,9, dapat disimpulkan bahwa model memiliki tingkat kesesuaian yang baik dengan nilai GFI sebesar 0,900 Adjusted Goodness of Fit Index AGFI adalah GFI yang disesuaikan dengan rasio antara degree of freedom dari model yang diusulkan dan degree of freedom dari null model. Nilai AGFI dalam model ini adalah 0,856 menunjukkan tingkat kesesuaian yang marginal. Tucker Lewis Index TLI merupakan alternatif incremental fit index yang membandingkan model yang diuji dengan baseline model. TLI merupakan indeks kesesuaian model yang kurang dipengaruhi oleh ukuran sampel. Nilai lxxi yang direkomendasikan  0,9, dapat disimpulkan bahwa model menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik dengan nilai TLI sebesar 0,968. Comparative Fit Index CFI adalah indeks kesesuaian incremental yang membandingkan model yang diuji dengan null model. Besaran indeks ini adalah dalam rentang 0 sampai 1 dan nilai yang mendekati 1 mengindikasikan model memiliki tingkat kesesuaian yang baik. Indeks ini sangat dianjurkan untuk dipakai karena indeks ini relatif tidak sensitif terhadap besarnya sampel dan kurang dipengaruhi oleh kerumitan model. Dengan memperhatikan nilai yang direkomendasikan  0,9, maka nilai CFI sebesar 0,974 menunjukkan bahwa model ini memiliki kesesuaian yang baik. The Root Mean Square Error of Approximation RMSEA adalah indeks yang digunakan untuk mengkompensasi nilai Chi-Square dalam sampel yang besar. Nilai penerimaan yang direkomendasikan  0,08, maka nilai RMSEA sebesar 0,045 menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik. Berdasarkan keseluruhan pengukuran goodness-of-fit tersebut di atas mengindikasikan bahwa model yang diajukan dalam penelitian dapat diterima.

2. Analisis Koefisisen Jalur

Dokumen yang terkait

PENGARUH KONFLIK PERAN, STRES KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN TURNOVER INTENTON

0 3 70

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN UMY DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

0 4 77

PENGARUH TASK CONFLICT PADA KEPUASAN KERJA DENGAN RELATIONSHIP CONFLICT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Pada PT. Air Mancur Karanganyar)

1 7 75

PENGARUH KONFLIK PERAN DAN AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIATOR PENGARUH KONFLIK PERAN DAN AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIATOR PADA TENAG

0 3 14

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA WANITA DI PT PELITA TOMANGMAS Hubungan Antara Konflik Peran Ganda Dengan Stres Kerja Pada Wanita Di Pt Pelita Tomangmas Karanganyar.

0 4 17

PENGARUH STRES KERJA, MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, KONFLIK KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Stres Kerja, Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Konflik Kerja, Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Pt. Bank Buk

0 3 16

PENGARUH STRES KERJA, MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, KONFLIK KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Stres Kerja, Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Konflik Kerja, Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Pt. Bank Buk

0 4 15

Pengaruh Stres Kerja pada Keinginan Berpindah ke Divisi Lain dengan Kepuasan Kerja sebagai Mediasi.

0 0 19

PERAN MEDIASI KEPUASAN DAN STRES KERJA PADA HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN DAN KOMITMEN ORGANISASI (STUDI PADA RELAWAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN SUKOHARJO).

0 0 14

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN BEBAN KERJA GURU TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN STRES KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 1 16