xxxi
GAMBAR II.1 KERANGKA PEMIKIRAN
Variabel independen : Konflik Peran Variabel dependen
: Stres Kerja Variabel mediasi
: Ketidakpastian dan Kepuasan kerja
J. Hipotesis
1. Pengaruh antara Konflik Peran dan Stres Kerja
Dijkstra et al., 2004 menyatakan bahwa konflik adalah perbedaan pola pikir atau pendapat atau situasi dimana terdapat ketidaksetujuan terhadap suatu
hal. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Viator dan Pasewark 2004 menyatakan bahwa konflik peran dalam organisasi dapat berdampak negatif
terhadap outcome kerja seperti meningkatnya keinginan berpindah dan stres kerja. Tidd and Friedman 2002 menyatakan bahwa konflik peran
memberikan tekanan batin bagi karyawan yang dapat berdampak pada terjadinya stres kerja pada karyawan. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis
yang diambil adalah : H1 : Konflik peran berpengaruh terhadap stres kerja karyawan
2. Pengaruh antara Konflik Peran dan Ketidakpastian
xxxii Tidd and Friedman 2002 menyatakan bahwa ketidakpastian muncul
karena ketidakjelasan peran karyawan dalam menjalankan pekerjaannya. Konflik peran menyebabkan kerja tidak optimal. Hal tersebut dapat
menyebabkan munculnya ketakutan kehilangan pekerjaan dan hilangnya rasa percaya kepada organisasi. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang
diambil adalah : H2 : Konflik peran berpengaruh terhadap ketidakpastian karyawan
3. Pengaruh antara Ketidakpastian dengan kepuasan kerja
Bockerman and Ilmakunan 2007 mendefinisikan kepuasan kerja sebagai sifat seorang individu terhadap pekerjaannya yang dipengaruhi oleh
faktor lingkungan kerja disekitarnya. Tidd and Friedman 2002 menyatakan bahwa ketidakpastian akan nasib karyawan dalam organisasi akan membuat
karyawan tidak dapat bekerja secara optimal. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis
yang diambil adalah : H3 : Ketidakpastian karyawan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan
4. Pengaruh antara Kepuasan kerja terhadap stres kerja