Kunyit Kajian Efektifitas Pemberian Kunyit, Bawang Putih Dan Mineral Zink terhadap Performa, Kadar Lemak, Kolesterol Dan Status Kesehatan Broiler

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kunyit

Kunyit merupakan tanaman obat yang bersifat tahunan parenial yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan atau bekas kebun. Diperkirakan kunyit berasal dari Binar, ada juga yang menyatakan, bahwa kunyit berasal dari India. Pada tahun 77-78 SM, Diosacarides menyebut tanaman ini sebagai Cyperus yang menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, sedikit pedas dan tidak beracun Darwis et al. 1991. Kunyit merupakan tanaman tahunan yang tumbuh merumpun, dapat mencapai tinggi hingga satu meter. Kunyit termasuk kedalam kingdom Plantae tumbuh-tumbuhan, divisi Spermatophyta tumbuhan berbiji, subdivisi Angiospermae berbiji tertutup, kelas Monocotyledonae biji berkeping satu, ordo Zingiberales, famili Zingiberceae, genus Curcuma, spesies Curcuma domestica Val. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara dan Asia Selatan tetapi sekarang banyak dijumpai di daerah-daerah lain seperti India, Cina, Himalaya dan Indonesia Purseglove et al. 1981. Sifat Kimia, Fisika, Zat Aktif dan Khasiat Kunyit Rimpang kunyit merupakan bagian terpenting yang banyak dimanfaatkan dalam pengobatan dimana mengandung beberapa komponen antara lain minyak folatil, pigmen, zat pahit, resin, protein, selulosa, pentosa, pati dan elemen mineral. Salah satu komponen kimia dalam kunyit yang berkhasiat sebagai obat adalah kurkuminoid. Pigmen kurkuminoid merupakan suatu zat yang terdiri dari campuran senyawa-senyawa kurkumin yang paling dominan, desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin Sidik et al. 1995. Mills dan Bone 2000 mengemukakan bahwa kurkumin yang terkandung dalam kurkuminoid bekerja sebagai anti inflamasi kronis dan akut. Kurkumin dapat menghambat pelepasan asam arakidonat dari membran phospolipid sehingga sekresi enzim 5 lipoksigenase dan siklooksigenase berkurang. Berkurangnya enzim-enzim ini menyebabkan produksi leukotrien dan prostaglandin yang merupakan mediator peradangan juga berkurang Mycek et al. 1997. Berdasarkan 5 hasil penelitian dapat diketahui bahwa kurkumin mempunyai khasiat yang sama dengan kortison untuk mencegah edema pada proses peradangan Hadi 1985. Komposisi kimia kunyit dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Komposisi kimia kunyit Komponen 1 2 Kadar Air Bahan Kering Abu Protein Kasar Lemak Kasar Serat Kasar Karbohidrat Energi Bruto kal Minyak Atsiri Kurkumin Fe mg100 g 13.1 - 3.5 6.3 5.1 12.6 69.4 - 1.3-6 0.5-6 3.30 80.49 19.51 6.93 8.21 7.5 18.02 - 4250.0 - 5.4 - Sumber : 1 = Purseglove et al. 1981 2 = Hasil Analisis Laboratorium Akademi Kimia Analis Bogor 2004 Hasil Analisis Laboratorium Balai Besar Pasca Panen, Cimanggu-Bogor 2004 Hadi 1985 mengemukakan bahwa khasiat kurkumin sebagai anti inflamasi dapat dihubungkan dengan kortison yang dapat mencegah atau menekan timbulnya gejala inflamasi akibat radiasi, infeksi, zat kimia, mekanik atau alergan. Kurkumin merangsang sekresi hormon adrenokortikoid dari korteks adrenal terutama glukokortikoid yang mempunyai efek utama pada anti inflamasi. Glukokortikoid meningkatkan jumlah leukosit polimorfonuklear karena mempercepat masuknya sel-sel tersebut dari sumsum tulang ke dalam darah dan mengurangi kecepatan berpindahnya sel dari sirkulasi Ganiswara 1995. Secara mikroskopik dapat menghambat migrasi leukosit ke tempat radang dan aktivitas fagositosisnya juga menghambat manifestasi inflamasi yang lebih lanjut. Juga glukokortikoid menghambat reaksi anafilaksis dan respon jaringan terhadap pengeluaran histamin. Purseglove et al. 1981 menyatakan bahwa istilah umum pada umbi kunyit yang digunakan untuk menguraikan bentuk fisiknya sebagai berikut: 6 1 Rimpang jari fingers yaitu rimpang cabang atau anak yang dipisahkan dari induknya sebelum diolah dengan ukuran panjang 2.5–7.5 cm dan diameter 1 cm atau lebih. 2 Rimpang bulat bulbs yaitu rimpang induk, bulat panjang dan merupakan tempat menempelnya rimpang jari. Rimpang ini mempunyai ukuran diameter yang lebih besar dibandingkan rimpang jari tetapi ukurannya lebih pendek. 3 Rimpang belah splits yaitu rimpang induk yang dibelah menjadi dua atau empat sebelum dilakukan pengolahan untuk mempercepat proses pengeringan. Substansi murni kurkumin adalah bubuk kristal kuning jingga yang memiliki titik cair 180–182ºC, tidak larut dalam air, sangat larut dalam ether, larut dalam alkohol, asam asetat glasial dan juga larut dalam alkali yang memberi warna coklat kemerah-merahan. Warna kurkumin tidak stabil terhadap sinar matahari tapi stabil terhadap panas. Kandungan minyak atsiri kunyit tersusun dari 60 turmeron, 25 zingiberene, dan sedikit d-α-phellanaren, d-sabinene, cineole dan borneol Natarajan Lewis 1980. Hasil penelitian Balai Penelitian Tanaman Rempah, dan Obat seperti yang dilaporkan oleh Rukmana 1994 bahwa kandungan kurkumin kunyit rata-rata 10.92. Dinyatakan pula bahwa kandungan kurkumin rimpang bulat lebih besar dibanding rimpang jari. Kunyit dapat menambah nafsu makan Darwis et al. 1991 dan digunakan sebagai bumbu masakan karena kunyit mengandung kurkumin yang pada kadar tertentu dapat meningkatkan palatabilitas, tetapi jika diberikan berlebihan dapat menurunkan palatabilitas makanan Sambaiah 1982. Berdasarkan hasil penelitian, kunyit memiliki efek farmakologis melancarkan darah dan vital energi, antiradang anti-inflamasi, antibakteri, memperlancar pengeluaran empedu kolagogum, dan pelembab astringent. Rukmana 2004 mengemukakan bahwa kunyit juga berkhasiat peluruh empedu kolagoga, penawar racun antidota, penguat lambung dan penambah nafsu makan. Di bidang peternakan, kunyit dimanfaatkan untuk menambah cerah atau warna kuning kemerahan pada kuning telur. Disamping itu, jika dicampurkan pada ransum ayam, dapat menghilangkan bau kotoran ayam dan menambah berat badan ayam. Dalam bidang keamanan pangan, minyak atsiri kunyit memberikan antimikroba, sehingga dapat 7 mengawetkan makanan Winarto 2003. Beberapa zat aktif kunyit dengan efek farmakologis disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Efek farmakologis zat aktif yang terkandung dalam rimpang kunyit Zat aktif Efek farmakologis Caffeic acid Merangsang semangat, penyegar, mengurangi rasa lelah, antiradang, antikejang dan antioksidan L-α dan L- β curcumae Penyegar Guanicol Menurunkan kepekaan saraf peraba dan menekan batuk Protochatechuic acid Merangsang daya tahan tubuh Ukanon A,B,C dan D Merangsang daya tahan, stamina dan kekebalan tubuh Zingiberene Feromon zat pengharum obat atau tanaman Sumber : Karyasari diacu dalam Winarto 2003 Kurkumin merupakan komponen utama dalam pigmen kunyit. Rumus molekulnya adalah C 12 H 20 O 6 yang ditemukan oleh Silber dan Ciamician pada tahun 1897, yang kemudian disebut sebagai diferuloi metana oleh Molibedzka dan kawan-kawan pada tahun 1990 Purseglove et al. 1981. Komponen pigmen yang lain adalah desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin. Jitoe et al. 1992 mengemukakan bahwa aktivitas antioksidan dari kunyit lebih kuat daripada jenis rempah-rempah atau tanaman obat dari kelompok jahe- jahean Zingiberance. Model struktur kurkuminoid dari kunyit dapat dilihat pada Gambar 1. 8 Gambar 1 Struktur molekul komponen kurkuminoid Chattopadhyay et al. 2004 Pengaruh Kunyit Terhadap Penampilan Ternak Sumarasinghe et al. 2003 mengemukakan bahwa penambahan kunyit dalam ransum ayam broiler dapat memperbaiki pertumbuhan dan efisiensi pakan serta bisa digunakan sebagai alternatif penggunaan antibiotik. Pemberian tepung kunyit dan tepung daun pepaya sebanyak 1, 1.5 dan 2 dalam ransum ayam broiler yang diberi cekaman panas belum mampu menurunkan kadar kolesterol, trigliserida dan LDL dalam darah namun mampu menaikkan kadar HDL dalam darah. Campuran tepung kunyit dan daun pepaya pada level 1.5 merupakan penggunaan yang paling efisien untuk meningkatkan kadar HDL darah Nofyangtri 2007. Dewi 2007 mengemukakan bahwa pemberian campuran 9 tepung kunyit dan tepung daun pepaya sebanyak 1, 1.5 dan 2 dalam ransum ayam broiler yang diberi cekaman panas belum mampu memberikan performa yang lebih baik dibandingkan tanpa pemberian tepung kunyit dan tepung daun pepaya walaupun memiliki persentase karkas yang sama dan kualitas lemak abdominal yang lebih rendah dibanding dengan kontrol. Intania 2006 mengemukakan bahwa jangkrik dengan substitusi 0.4 tepung kunyit memiliki produksi telur dan pertambahan bobot badan tertinggi serta konversi pakan terhadap produksi telur yang terendah selama 36 hari masa bertelur. Substitusi tepung kunyit sebanyak 0.8 secara umum menghasilkan jangkrik dengan produksi telur terendah dengan mortalitas induk tertinggi. Hadian 2004 mengemukakan bahwa penambahan tepung kunyit dalam ransum berpengaruh sangat nyata terhadap pertambahan bobot badan mencit umur 35 hari dengan penambahan tepung kunyit yang terbaik sebanyak 4. Lebih lanjut dikatakan bahwa tidak ada interaksi antara penambahan tepung kunyit dalam ransum dan jenis persilangan terhadap performa mencit. Penambahan ekstrak kunyit dalam air minum berpengaruh nyata terhadap konsumsi air minum mencit jantan dan betina pada waktu bunting, semakin meningkat taraf penggunaannya, meningkat pula konsumsi air minum. Secara umum dengan penambahan ekstrak kunyit dalam air minum dapat memperbaiki penampilan produksi dan reproduksi mencit Suardi 2006.

B. Bawang Putih