43
2. Benefit Proyek
Inti evaluasi proyek adalah membandingkan antara benefit pada satu pihak dengan ongkos pada pihak lain. Suatu usulan proyek adalah feasible apabila
benefitnya lebih besar dari ongkos atau pengorbanannya. Prinsip ini berlaku baik bagi proyek makro, sosial ekonomis maupun proyek mikro yang terutama
bertujuan mencari laba. Menurut Mulyadi Pudjosumarto 1995: 12 benefit proyek dapat dibagi menjadi 3 meliputi :
a. Direct benefits Direct benefits merupakan manfaat langsung yang nampak jelas dari
hasil adanya suatu proyek. Manfaat proyek ini dapat berupa : 1. Adanya kenaikkan dalam output fisik dari kegiatan yang ditangani proyek.
Dalam hal ini diadakan asumsi bahwa permintaan adalah elastis, artinya dengan turunnya harga hasil produksi, jumlah barang yang diminta
cenderung meningkat sehingga hasil penerimaan total naik. Kalau proyek tidak terlalu besar untuk dapat mempengaruhi harga pasar, maka harga
produk akan tetap, jika proyek relatif besar dibandingkan dengan pasar yang dihadapi, atau jumlah produk yang ditawarkan itu bertambah dengan
pesat maka ada kemungkinan harga produk akan turun. Manfaat kenaikkan tersebut harus memperhitungkan juga produk yang dikonsumsi
sendiri home- consumed product terutama pada produk bahan makanan.
44
2. Kenaikkan nilai output yang disebabkan karena adanya perbaikkan kualitas.
Dalam hal ini jumlah dapat tetap tetapi kualitas lebih bagus sehingga nilainya harga rata-rata naik pada akhirnya jumlah penerimaan total juga
naik. 3. Kenaikkan nilai output karena adanya perubahan lokasi dan perubahan
waktu penjualan. Proyek pemasaran dan pengangkutan marketing or transport projects
dapat mengadakan perbaikan pemasaran hasil produksi dengan jalan mengubah lokasi dan waktu penjualan produk.
4. Kenaikkan nilai output karena perubahan bentuk grading, processing dan perubahan bentuk lainnya.
Proyek-proyek seperti penggilingan padi, pengalengan buah-buahan dan sayuran, penggergajian kayu, dapat mengubah bentuk produk dengan
demikian menaikkan nilai produk dan mempermudah pengangkutan dan penyimpanan.
5. Penurunan biaya costs yang disebabkan oleh adanya mekanisasi Misalnya, penggunaan pompa listrik untuk mengairi sawah sebagai
ganti sumur timba, penggilingan padi untuk mengganti proses penumbukan padi dengan tangan, penggunaan traktor untuk mengganti
45
tenaga kerbau atau hewan lainnya, semua dapat menyebabkan turunnya biaya per unit produk.
6. Penurunan biaya costs yang disebabkan oleh penurunan biaya pengangkutan.
Penurunan biaya pengangkutan karena adanya alat pengangkutan yang lebih baik untuk mengangkat produk dari daerah produksi ke daerah
pasar. 7. Penurunan biaya costs yang disebabkan terhindar dari adanya kerugian.
Misalnya proyek pengawetan tanah untuk menghindari erosi tanah, proyek penyimpanan pergudangan strorage projects untuk
menghindari kerusakan barang. b. Indirect benefits atau secondary benefits
Indirect benefits merupakan manfaat yang secara tidak langsung ditimbulkan oleh adanya kejadian proyek tersebut. Manfaat ini biasanya akan
dirasakan oleh orang yang ada di luar proyek tersebut. indirect benefits ini dapat berupa :
1. Adanya efek multiplier multiplier effects dari suatu proyek 2. Adanya skala ekonomis economics of scale yang lebih besar.
46
3. Adanya dynamics secondary effects, misalnya berupa perubahan dalam produktivitas tenaga kerja yang disebabkan oleh perbaikan kesehatan atau
pendidikan health and education c. Intangible benefits
Intangible benefits adalah suatu manfaat yang secara tak langsung bisa dinikmati oleh masyarakat tetapi dalam penghitungannya sulit dinilai
dengan uang. Jenis manfaat ini dapat berupa : 1. Adanya perbaikan lingkungan invironments changes.
2. Bertambahnya pemandangan baru di suatu tempat, seperti temapat rekreasi.
3. Terciptanya distribusi pendapatan. 4. Peningkatan pertahanan nasional.
3. Biaya Proyek