97
Ha : 0 Ada Masalah Heteroskedastisitas
Apabila t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada masalah heteroskedastisitas. Sedangkan jika t
hitung
t
tabel
, maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak ada masalah heteroskedastisitas
homokedastisitas Damodar Gujarati, 1991: 177-188.
Tabel 4.10. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel T hitung
t tabel Signifikansi
Keterangan
Ln harga -1.842
2.086 0.087
Tidak terjadi heteroskedastisitas Ln pajak
-0.974 2.086
0.347 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Ln kurs 0.924
2.086 0.371
Tidak terjadi heteroskedastisitas Ln GNP
-0.04 2.086
0.968 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Bunga -0.673
2.086 0.403
Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber : Hasil Print Out Komputer, 2003
Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pada tingkat
= 5, semua koefisien regresi tersebut tidak signifikan probabilitas 0,05
yang berarti tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam model tersebut.
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah keadaan dimana faktor penggangu ei pada model dalam peride tertentu berkolerasi dengan kesalahan penggangu sebelumnya.
Hal ini mengakibatkan terjadinya autokorelasi, maka kita akan memperoleh nilai bias dalam mengestimasikan
ditunjukkan adanya varian yang besar. Metode yang digunakan adalah “ Uji Durbin- Watson DW”.
98
Adapun langkah – langkah pengujian dalam autokorelasi adalah sebagai berikut :
a. Lakukan regresi OLS dan dapatkan residual ei b. Hitung nilai d
2
1
ei ei
ei d
keterangan : ei = Simpangan pada variabel independen
c. Dapatkan nilai kritis d
L
dan d
U
, yang lebih dahulu menentukan nilai k terlebih dahulu.
d. Menentukan hipotesis, yaitu : 1
Jika hipotesis Ho, tidak ada serial korelasi positif d
d
L
: Menolak Ho dd
U
: Tidak menolak Ho d
L
d d
U
: Pengujian tidak menyakinkan 2
Jika hipotesis Ho, tidak ada serial korelasi negatif d
4-d
L
: Menolak Ho d 4-d
U
: Tidak menolak Ho 4- d
L
d 4- d
U
: Pengujian tidak menyakinkan
99
3 Jika hipotesis Ho, tidak ada serial korelasi positif maupun
negatif d
d
L
: Menolak Ho. d 4-d
U
: Menolak Ho. d
U
d 4-d
U
: Menerima Ho. d
L
d d
U
: Pengujian tidak menyakinkan. 4- d
U
d 4- d
L
: Pengujian tidak menyakinkan.
0 0,82 2,162 2 1,838 3,308 4 Gambar 4.3 Statistik d- Durbin Watson
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai Durbin Watson DW sebesar 1,982. Pada tabel statistik dengan menggunakan level of
signifikan = 5 ; K= 6 ; N= 20, diperoleh nilai d
L
= 0,692 dan d
U
= 2,162. Maka nilai Durbin Watson DW terletak antara d
U
dan 4- d
U
atau 2,162 1,982
Ragu-ragu Autokorelasi
Negatif Ragu-ragu
Autokorelasi Positif
Tidak ada
Autokorelasi
100
1,838 Hal ini berarti bahwa tidak terdapat autokorelasi baik positif maupun negatif dalam model yang digunakan.
D. Interpretasi Secara Ekonomi
1. Pengaruh harga nikel terhadap jumlah investasi di PT. Aneka Tambang, Tbk Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh harga nikel terhadap
jumlah jumlah investasi di PT. Aneka Tambang, Tbk bersifat positif, artinya semakin tinggi harga nikel maka akan mengakibatkan peningkatan jumlah
investasi modal yang ditanamkan. Selanjutnya dari hasil uji signifikansi, variabel harga nikel terbukti mempunyai pengaruh nyata terhadap jumlah
investasi pada taraf signifikansi 5. Besarnya pengaruh harga nikel pasar terhadap jumlah investasi yang dilakukan oleh PT. Aneka Tambang, Tbk bisa
dilihat dari besarnya koefisien regresi variabel tersebut. Dari hasil pengolahan data telah didapatkan besarnya koefisien variabel
harga nikel sebesar 0,044769 artinya, setiap tambahanpeningkatan harga nikel sebesar 1 akan diikuti oleh meningkatnya jumlah investasi sebesar 0.04769
dengan menganggap variabel independen lainnya tetap konstan. Koefisien elesitas harganya adalah 0,0476, karena koefisien elasitas harga 1 maka
inelastis. Pengaruhnya terhadap investasi sangat sedikit karena nikel tidak mempunyai barang sibtutusi atau barang pengganti yang lebih baik.
Semakin tinggi harga nikel dipasaran internasional maka PT. Aneka Tambang, Tbk akan menikmati keuntungan yang relatif lebih besar. Berdasarkan