Evaporasi Rembesan Efisiensi Penyaluran Air Irigasi Di Kawasan Sungai Ular Daerah Sumber Rejo Kabupaten Deli Serdang

Dari Tabel 4. dapat dilihat saluran dengan efisiensi rendah sekitar 60- 75 merupakan saluran yang tidak dilapisi dengan bahan kedap air sehingga kehilangan airnya besar karena sepanjang saluran mengalami kehilangan air. Sedangkan saluran dengan efisiensi tinggi sekitar 70 - 95 merupakan saluran yang dilapisi bahan kedap air sehingga kehilangan airnya dapat ditekan sekecil mungkin.

6. Evaporasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kehilangan air pada saluran primer ini diantaranya evaporasi, yang terjadi karena adanya energi panas dari sinar matahari. Berdasarkan pengukuran dari stasiun sampali didapat pada bulan April 2009 rata-rata suhu bola kering sebesar 26,83 °C dan suhu bola basah sebesar 25,68 °C yang menghasilkan nilai evaporasi sebesar 10,5 x 10 -3 mmhari. Nilai yang dihasilkan sangat kecil hal ini sesuai dengan Lakitan, 1994 yang menyatakan laju evaporasi bergantung pada masukan energi yang diterima, semakin banyak energi yang diterima maka semakin banyak molekul air yang diuapkan. Evaporasi pada irigasi Sumber Rejo ini sangat kecil karena energi yang diterima juga kecil. Nilai evaporasi ini didapatkan dengan menggunakan persamaan hukum Dalton dengan menggunakan data yaitu : Suhu udara bola kering dan bola basah dan kecepatan angin yang diukur 2 m diatas permukaan.

7. Rembesan

Nilai rembesan pada saluran primer 25 x 10 -5 mmhari dengan kedalaman air pada saluran 0,71 m dan lebar permukaan air dalam saluran 5,7 m. Dari hasil Universitas Sumatera Utara pengukuran dilapangan di dapat data untuk perhitungan rembesan pada saluran sekunder adalah sebagai berikut : Tabel 5. Rembesan pada saluran sekunder Saluran B d Sekunder II 3,0 0,44 2,8 0,44 2,7 0,42 Sekunder III 3,5 0,55 3,0 0,47 2,7 0,43 Rata-rata 2.95 0.458 Keterangan : B = Kedalaman Maksimal Air dalam Saluran, d = Lebar Air dalam Saluran Pada perhitungan perembesan ini nilai koefisien rembesan pada irigasi Sumber Rejo ini menurut Nikken Consultant, 1981 adalah 6,8 x 10 7 − cmdetik. Dari perhitungan yang ada pada lampiran 9 didapat nilai rembesan pada saluran sekunder adalah 12 x 10 -5 mmhari. Dari hasil pengukuran dilapangan di dapat data untuk perhitungan rembesan pada saluran tersier adalah sebagai berikut : Tabel 6. Rembesan pada saluran tersier Saluran B d ST 13 1,50 0,40 ST 14 0,96 0,29 ST 15 1,25 0,24 ST 16 0,92 0,23 ST 17 1,00 0,32 ST 19 1,25 0,30 ST 26A 0,90 0,30 ST 26B 0,94 0,35 ST 27A 1,20 0,25 ST 27B 0,96 0,41 ST 28 0,76 0,24 ST 29 0,90 0,62 ST 30 1,55 0,40 Rata-rata 1.08 0.335 Keterangan : B = Kedalaman Maksimal Air dalam Saluran, d = Lebar Air dalam Saluran Universitas Sumatera Utara Pada perhitungan perembesan ini nilai koefisien rembesan pada irigasi Sumber Rejo ini menurut Nikken Consultant, 1981 adalah 6,8 x 10 7 − cmdetik. Dari perhitungan yang ada pada lampiran 9 didapat nilai rembesan pada saluran tersier adalah 3 x 10 -5 mmhari.

8. Perkolasi