Efisiensi Primer Efisiensi Penyaluran Air Irigasi Di Kawasan Sungai Ular Daerah Sumber Rejo Kabupaten Deli Serdang

Sedangkan untuk saluran tersier tidak diukur semuanya melainkan setengah dari jumlah keseluruhannya, yaitu dengan mengukur pangkal saluran dimana air berasal dari saluran sekunder dan ujung saluran dimana air akan masuk ke petakan sawah. Kemudian dilakukan pengukuran kembali dengan mengambil pangkal saluran setelah air masuk ke petakan sawah kemudian diambil ujung saluran dimana air akan masuk ke petakan sawah dan seterusnya sampai 3 kali pengukuran untuk masing-masing saluran tersier.

3. Efisiensi Primer

Berdasarkan data sekunder yang didapat dari Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera Utara untuk Daerah Aliran Sungai Ular efisiensi di saluran primer sebesar 90 , untuk efisiensi di saluran sekunder sebesar 90 dan untuk efisiensi di saluran tersier sebesar 85 . Sehingga diperoleh efisiensi totalnya adalah 0,90 x 0,90 x 0,85 = 68,85 . Efisiensi penyaluran irigasi ini merupakan perbandingan antara debit air dari sumber dengan debit air yang masuk ke petakan. Dalam proses penyaluran air sampai ke petakan terjadi kehilangan air di sepanjang saluran sehingga air yang masuk tidak sama dengan air yang keluar. Kehilangan air ini disebabkan oleh adanya evaporasi yaitu air menguap karena adanya sinar matahari, rembesan yaitu air yang meresap ke bagian samping saluran disebabkan karena tidak dilapsi bahan yang kedap air pada dinding saluran, perkolasi yaitu masuknya air ke bawah saluran karena tanah tidak dilapisi bahan kedap air dan juga kehilangan air karena kegiatan warga setempat yang memanfaatkan air irigasi untuk keperluan rumah tangga. Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian di lapangan diperoleh hasil pada saluran primer sebagai berikut : Tabel 2. Efisiensi pada saluran primer Saluran Debit Pangkal m 3 s Debit Ujung m 3 s Kehilangan Air m 3 s Efisiensi Primer 1,7540 1,5640 0,1900 89,17 Pada saluran primer ini pengukuran luas penampang dilakukan dengan menggunakan rumus trapezoidal karena dasar saluran tidak rata dan memiliki lebar saluran yang dapat dibagi dengan interval tertentu. Diperoleh debit di pangkal 1,7540m 3 s setelah air mengalir sampai ke ujung dimana air akan masuk ke saluran sekunder sebesar 1,5640 m 3 s sehingga terjadi kehilangan air pada saat penyaluran sebesar 0,1900 m 3 s. Maka efisiensi penyaluran didapat sebesar 89,17 artinya kehilangan air di saluran sebesar 10,83 . Saluran primer pada irigasi Sunber Rejo ini sumber airnya berasal dari sungai ular, kemudian dialirkan menuju ke saluran sekunder. Untuk meningkatkan efisiensi pada saluran primer ini dinding dan dasar saluran telah dilapisi bahan kedap air tetapi ada beberapa bagian dinding saluran yang retak sehingga menyebabkan hilangnya air. Adapun faktor yang menyebabkan kehilangan air, yaitu evaporasi sebesar 10,5 x 10 -3 mmhari. Nilai evaporasi ini dapat bertambah di pengaruhi oleh luasnya permukaan air pada saluran karena evaporasi terjadi sinar matahari yang mampu menguapkan air. Rembesan sebesar 25 x 10 -5 mmhari, nilai rembesan ini dapat lebih besar jika semakin luas daerah yang terbasahi air dan juga retaknya dinding saluran. Selain itu disekitar saluran ditanami tanaman kelapa sawit yang merupakan tanaman yang banyak memerlukan air, sehingga air yang merembes dari saluran diserap oleh akar Universitas Sumatera Utara tanaman.Sedangkan perkolasi tidak mempengaruhi kehilangan air pada saluran primer karena dasar saluran dilapisi bahan kedap air.

4. Efisiensi Sekunder