tersier dan saluran sekunder III yang memiliki 15 saluran tersier. Saluran sekunder ini lebih panjang daripada saluran primer sehingga efisiensinya lebih rendah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehilangan air pada saluran sekunder ini adalah evaporasi dengan nilai 10,5 x 10
-3
mmhari, rembesan pada saluran
sekunder ini diukur dari 6 bagian dinding saluran yang rusak didapat nilai rata- rata lebar permukaan air dalam saluran 2,95 m dan kedalaman air dalam saluran
0,458 m sehingga didapat nilai rembesan sebesar 12 x 10
-5
mmhari. Nilai rembesan ini semakin bertambah karena banyaknya bagian dinding saluran
sekunder yang rusak. Perkolasi juga mempengaruhi besarnya kehilangan air pada saluran
sekunder ini karena dasar saluran yang dilapisi bahan kedap air sudah rusak. Nilai perkolasi untuk daerah irigasi sungai ular yang didapat dari Dinas Pekerjaan
Umum sebesar 4 mmhari. Keadaan saluran juga mempengaruhi kehilangan air dimana semakin
panjang saluran maka semakin besar pula kehilangan airnya begitu juga dengan lebar saluran. Artinya semakin luas daerah yang terbasahi air pada saluran maka
semakin besar pula kehilangan airnya.
5. Efisiensi Tersier
Dari hasil penelitian di lapangan diperoleh hasil pada saluran Tersier sebagai berikut :
Tabel 4. Efisiensi pada saluran tersier Saluran
Debit Pangkal m
3
s Debit Ujung
m
3
s Kehilangan Air
m
3
s Efisiensi
ST13 P1 0,1479
0,1405 0,0074
94,99
Universitas Sumatera Utara
ST13 P2 0,1369
0,1136 0,0233
82,96 ST13 P3
0,1124 0,0902
0,0222 80,21
ST14 P1 0,0566
0,0498 0,0068
88,06 ST14 P2
0,0476 0,0356
0,0120 73,73
ST14 P3 0,0335
0,0246 0,0089
73,35 ST15 P1
0,0612 0,0372
0,0239 60,78
ST15 P2 0,0368
0,0286 0,0081
78,52 ST15 P3
0,0272 0,0180
0,0092 65,94
ST16 0,0366
0,0234 0,0132
64,03 ST17 P1
0,0704 0,0532
0,0172 75,57
ST17 P2 0,0468
0,0371 0,0097
79,36 ST17 P3
0,0336 0,0215
0,0121 63,88
ST19 P1 0,1133
0,0822 0,0311
72,59 ST19 P2
0,0803 0,0578
0,0225 71,97
ST19 P3 0,0592
0,0471 0,0121
79,48 ST26A P1
0,0522 0,0416
0,0106 79,78
ST26A P2 0,0389
0,0314 0,0075
81,73 ST26A P3
0,0305 0,0244
0,0061 79,75
ST26B P1 0,0630
0,0532 0,0098
84,38 ST26B P2
0,0505 0,0410
0,0095 81,09
ST26B P3 0,0398
0,0314 0,0084
78,80 ST27A P1
0,0490 0,0366
0,0154 68,66
ST27A P2 0,0309
0,0191 0,0118
61,83 ST27A P3
0,0187 0,0124
0,0063 66,16
ST27B P1 0,0410
0,0300 0,0110
73,20 ST27B P2
0,0296 0,0187
0,0109 63,30
ST27B P3 0,0179
0,0109 0,0070
60,99 ST28 P1
0,0658 0,0486
0,0242 73,92
ST28 P2 0,0428
0,0340 0,0088
79,48 ST28 P3
0,0327 0,0278
0,0049 85,18
ST29 P1 0,1491
0,1141 0,0350
76,49 ST29 P2
0,1109 0,0989
0,0120 89,17
ST29 P3 0,0921
0,0772 0,0149
83,77 ST30 P1
0,1113 0,1024
0,0089 92,00
ST30 P2 0,0965
0,0844 0,0121
87,53 ST30 P3
0,0771 0,0609
0,0162 79,05
Total 2,3406
1,8594 0,4911
Rata-rata 0,0633
0,0503 0,0133
75,89
Keterangan : ST = Saluran Tersier, P = Pengukuran
Pada saluran tersier pengukuran luas penampang dilakukan dengan menjumlahkan 2 kali luas segitiga dengan luas persegi panjang. Karena pada
saluran ini memiliki lebar yang kecil sehingga tidak cukup untuk dibagi interval pada pemakaian rumus trapezoidal. Pada penelitian ini didapat hasil rata-rata
Universitas Sumatera Utara
untuk saluran tersier dengan debit pangkal 0,063,3 x 10
-3
m
3
s dan debit ujung 0,0503 m
3
s sehingga kehilangan air pada saat penyaluran sebesar 0,0133 m
3
s. Maka efisiensinya sebesar 75,89 artinya kehilangan air disepanjang saluran
sebesar 24,11 . Pada daerah irigasi Sumber Rejo ini terdiri dari 31 saluran tersier dimana
tidak semua saluran berfungsi dengan baik sebagian saluran telah rusak sehingga tidak bisa dipakai lagi, karena lahan dialihfungsikan menjadi tanaman kelapa
sawit. Sebagian rusak karena tidak terawat dengan baik, sehingga kebutuhan air pada tanaman diambil dari petakan-petakan yang mengambil dari saluran tersier
yang lain. Adapun faktor yang mempengaruhi kehilangan air pada saluran tersier
yaitu perkolasi 4 mmhari, evaporasi 10,5 x 10
-3
mmhari dan rembesan dengan
nilai 3 x10
-5
mmhari. Perhitungan rembesan pada saluran tersier ini didapat dengan mengukur 13 bagian pada dinding saluran tersier yang rusak didapat nilai
rata-rata lebar permukaan air dalam saluran 1,08 m dan kedalaman air pada saluran 0,335 m. Nilai dari masing-masing faktor ini dapat bertambah sesuai
dengan keadaan saluran. Pada saluran tersier 15,16,17,27A dan 27 B tidak dilapisi bahan kedap air
sehingga efisiensi yang didapat rendah maka kehilangan airnya besar, sedangkan pada saluran tersier 13,14,19,26A,26B,28,29 dan 30 dilapisi dengan bahan kedap
air sehingga kehilangan airnya dapat ditekan dan menghasilkan efisiensi yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4. dapat dilihat saluran dengan efisiensi rendah sekitar 60- 75 merupakan saluran yang tidak dilapisi dengan bahan kedap air sehingga
kehilangan airnya besar karena sepanjang saluran mengalami kehilangan air. Sedangkan saluran dengan efisiensi tinggi sekitar 70 - 95 merupakan saluran
yang dilapisi bahan kedap air sehingga kehilangan airnya dapat ditekan sekecil mungkin.
6. Evaporasi