15
kedua tangan rata dengan lembut, putar plasenta hingga selaput terpilih, i Lakukan penarikan secara lembut dan perlahan-lahan untuk melahirkan selaput
ketuban, alasanya melahirkan plasenta dan selaputnya dengan hati-hati akan membantu mencegah agar selaput tidak robek, j Jika terjadi robekan pada
selaput ketuban saat melahirkan plasenta dengan hati-hati periksa vagina dan serviks dengan seksama. Gunakan jari-jari tangan anda atau klem atau cunam
DTT atau steril untuk keluarkan selaput ketuban yang dapat dicapai oleh jari-jari tangan tersebut JNPK-KR, 2004.
Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penanganan tali pusat terkendali selama 15 menit maka: Mengulangi pemberian oksitoksin 10 IU IM,
Menilai kandung kemih dan mengkaterisasi kantung kemih dengan menggunakan tehnik aseptik, meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan, mengulangi
penanganan tali pusat selama 15 menit berikutnya, menunjukkan ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak kelahiran bayi JNPK-KR, 2004.
2.6.3 Rangsangan Taktil Pemijatan Fundus Uteri
Segera setelah kelahiran plasenta, lakukan rangsangan taktil pemijatan fundus-fundus uteri a Letakkan telapak tanga pada fundus uteri, b Jelaskan
tindakan ini kepada ibu, katakan bahwa ibu mungkin merasa kurang nyaman, anjurkan ibu untuk menarik nafas dalam perlahan dan berlaku tenang, c Dengan
lembut tapi mantap, gerakkan tangan secara memutar pada afundus sehingga uterus berkontraksi. Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 15 detik, lakukan
penatalaksanaan atonia uteri, d Periksa plasenta dan selaputnya untuk
Universitas Sumatera Utara
16
memastikan keduanya lengkap dan utuh, Periksa sisi maternal plasenta yang menempel pada dinding uterus untuk memastikan bahwa semuanya lengkap dan
utuh tidak ada bagian yang hilang, pasangkan bagian-bagian plasenta yang robek atau terpisah untuk memastikan tidak ada bagian yang hilang, periksa plasenta
bagian fetal yang menghadap ke janin untuk memastikan tidak ada kemungkinan loba ekstra suksenturiata, evaluasi serabut untuk memastikan kelengkapannya,
e Periksa uterus untuk memastikan kelengkapannya bahwa uterus berkontraksi dengan baik, jika uterus masih belum berkontraksi, ulangi rangsangan taktil
pemijatan uterus sehingga segera dapat diketahui jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, f Periksa kontraksi uterus setiap 15 menit selama satu jam pertama
pasca persalinan dan setiap 30 menit selama satu jam kedua pasca persalinan JNPK-KR,2004.
Universitas Sumatera Utara
17
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode pendekatan fenomenologi yaitu suatu penelitian tentang pengalaman yang bertujuan untuk
mendapatkan pemahaman dan makna tentang arti peristiwa dan kaitan-kaitan terhadap subyek dalam situasi-situasi tertentu serta menangkap pengertian tentang
sesuatu yang sedang diteliti. Fenomenologi merupakan pandangan berpikir yang menekankan pada subjektifitas pengamalan-pengamalan manusia dan interpretasi-
interpretasi dunia Moleong, 2006. Riset Fenomenologi mengamanahkan peneliti untuk akrab dengan peserta riset dan lingkungannya Davis, 1978 dikutip
Brockopp, 1999. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengalaman Bidan tentang Penatalaksanaan Manajemen Aktif Kala III di Klinik Bersalin Kec.
Delitua.
3.2 Defenisi Konseptual
3.2.1 Pengalaman berasal dari kata dasar “alami” yang mempunyai arti
mengalami, menemui, mengarungi, menghadapi, menyebrangi, menyelami, menanggung, mendapat, mengenyam, menikmati, dan
merasakan Endarmoko, 2006. 3.2.2
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai
Universitas Sumatera Utara