7
2.3 Manajemen Aktif Kala III
2.3.1 Defenisi
Manajemen aktif adalah segera memberikan oksistoksin 10 IU segera setelah bayi lahir dan melakukan traksis terkendali pada tali pusat Controled-
Cordtraction agar separasi plasenta segera di inisiasi Prawirohardjo, 2001. Kala III persalinan adalah periode yang dimulai segera setelah bayi
lahir sampai lahirnya plasenta secara lengkap. Disebut juga sebagai kala uri, yang terdiri dari 2 fase yaitu a melepasnya plasenta dari implantasinya
pada dinding uterus, b Pengeluran plasenta dari dalam kavum uteri Prawirohardjo, 2001.
Yang dimaksud dengan manajemen aktif kala III adalah rangkaian tindakan 1 Pemberian oksitosika seperti oksitoksin 10 IU segera setelah
bayi lahir dan yakin tidak ada kehamilan kembar, 2 Tali pusat dijepit dan digantung, 3 Peregangan tali pusat terkendali, permukaan samping suatu
tangan diletakkan pada segmen bawah uterus dan dilakukan pendorongan ke arah atas sewaktu dilakukan tarikan ringan pada tali pusat ke arah bawah dan
dengan tangan lain sampai plasenta dan selaput ketuban lahir Depkes, 1999.
2.3.2 Tujuan Manajemen Aktif Kala III
Tujuan manajemen aktif kala III adalah untuk menghasilkan kontraksi uterus yang lebih efektif sehingga dapat memperpendek waktu kala III
persalinan dan mengurangi kehilangan darah dibandingkan dengan penatalaksanaan fisiologisnya JNPK-KR,2004.
Universitas Sumatera Utara
8
2.3.3 Keuntungan dan Kerugian Manajemen Aktif Kala III
Keuntungan-keuntungan manajemen aktif kala III antara lain a kala III persalinan yang lebih singkat, b Mengurangi jumlah kehilngan darah,
c Mengurangi kejadian retensio plasenta Widyastuti, 2002. Kerugian manajemen kala III adalah a Metode ini memerlukan
persedian oksitoksin, alat-alat untuk injeksi dan sterilisasi yang mungkin tidak tersedia di beberapa fasilitas, b Metode ini mengganggu proses fisiologi
normal Widyastuti, 2002.
2.3.4 Dampak Yang Mungkin Terjadi Jika Manajemen Aktif Kala III
tidak dilakukan
Dampak yang mungkin terjadi jika manajemen aktif kala III tidak dilakukan adalah a Kala III persalinan lebih panjang, b Jumlah kehilangan
darah lebih banyak, c Kejadian retensio plasenta mungkin lebih cenderung terjadi, d Komplikasi persalinan yang berkaitan dengan kala ini mungkin
lebih cenderung terjadi JNPK-KR, 2004.
2.4 Fisiologi Kala III Persalinan