9
2.4.1 Tanda-tanda Pelepasan Plasenta
Tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa hal seperti: 1.
Perubahan bentuk dan Tinggi fundus Setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai berkontraksi, uterus
berbentuk bulat penuh diskoid dan tinggi fundus biasanya turun hingga dibawah pusat. Setelah uterus berkontraksi dan plasenta terdorong ke bawah, uterus
menjadi bulat dan fundus diatas pusat sering sekali mengarah ke sisi kanan. 2.
Tali Pusat memanjang Tali pusat terlihat keluar memanjang atau terjulur melalui vulva dan
vagina tanda ahfeld. 3.
Semburan darah tiba-tiba Darah yang terkumpul dibelakang plasenta akan membantu mendorong
plasenta keluar dan dibantu oleh gaya grafitasi. Semburan darah yang tiba-tiba menandakan bahwa darah yang terkumpul diantaranya tempat melekatnya
plasenta dan permukaan maternal plasenta darah retroplasenter, keluar tapi plasenta yang terlepas JNPK-KR, 2004.
2.4.2 Metode Pengeluaran Plasenta
Ada dua metode untuk mengeluarkan plasenta, yaitu dijelaskan oleh Schultze dan Matthews Duncan Widyastuti, 2002.
a. Metode Schulze
Pelepasan plasenta mulai dari pertengahan, sehingga plasenta lahir diikuti oleh pengeluaran darah Manuaba,1998.
Universitas Sumatera Utara
10
Plasenta terlepas dari suatu titik pusat dan merosot ke vagina melalui lubang dalam kantung amnion, permukaan fetal plasenta muncul pada vulva
dengan selaput ketuban yang mengikuti di belakang seperti payung terbalik saat terkelupas dari dinding uterus. Permukaan maternal plasenta tidak terlihat,
dan bekuan darah berada dalam kantong yang terbalik Widyastuti, 2002. b.
Metode Matthews Duncun Pelepasan plasenta dari daerah tepi sehingga terjadi perdarahan dan
diikuti pelepasan plasentanya Manuaba, 1998. Plasenta turun melalui bagian samping dan masuk ke vulva dengan
pembatas maternal terlebih dahulu, seperti kancing yang memasuki lubang baju. Bagian yang berada didalam kantong. Pada metode Matthernws Duncan
ini kemungkinan terjadinya bagian selaput ketuban tersebut tidak terkelupas semua selengkap metode Schutze Widyastuti, 2002.
Beberapa cara untuk mengetahui apakah plasenta telah lepas dari tempat implementasinya yaitu dipakai beberapa perasat antara lain:
1. Perasat Kustner
Tangan kanan merengangkan atau menari sedikit tali pusat. Tangan kiri menekan darah diatas simfisis. Bila tali pusat masuk kembali ke dalam
vagina, berarti plasenta belum lepas dari dinding uterus. Bila tetap dan tidak masuk kembali kedalam vagian, berarti plasenta lepas dari dinding uterus.
Perasat ini hendaknya dilakukan secara hati-hati, apabila hanya sebagian plasenta terlepas, perdarahan banyak akan dapat terjadi Prawirohardjo, 2002.
Universitas Sumatera Utara
11
2. Perasat Strassman
Tangan kanan meregangkan dan menarik sedikit tali pusat. Tangan kiri mengetok-ngetok fundus uteri. Bila terasa getaran pada tali pusat yang
diregangkan ini, berarti plasenta belum lepas dari dinding uterus. Bila tidak terasa getaran, berarti telah lepas dari dinding uterus Prawirohardjo, 2002.
3. Perasat Klien
Wanita tersebut disuruh mengedan. Tali pusat tampak turun kebawah, mengedannya dihentikan dan tali pusat masuk kembali kedalam vagian berarti
plasenta telah lepas dari dinding uterus Prawirohardjo, 2002. 4.
Perasat Crede Dengan cara memijat uterus seperti memeras jeruk agar plasenta lepas
dari dinding uterus hanya dapat di pergunakan bila terpaksa misalnya pendarahan. Perasat ini dapat mengakibatkan kecelakaan perdarahan post
partum Prawirohardjo, 2002.
2.5 Penanganan Persalinan Kala III