31
No. Variabel
Definisi Operasional Formula
Skala
5. Struktur Aset
SA Struktur aset merupakan
perimbangan atau perbandingan antara aset
tetap dan total aset. Rasio
Sumber : diolah Penulis, 2015
3.6 Metode Analisis Data
Metode  analisis  data  dalam  penelitian  ini  menggunakan  analisis  statistik dengan  menggunakan  software  SPSS  16.  Tahap  awal  yang  dilakukan  sebelum
melakukan  pengujian  hipotesis  yaitu  uji  asumsi  klasik.  Pengujian  asumsi  klasik yang  dilakukan  terdiri  dari  uji  normalitas,  uji  multikolinieritas,  uji
heteroskedastisitas  dan  uji  autokorelasi.  Untuk  pengujian  hipotesis,  dilakukan analisis uji t dan uji F.
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik
Penggunaan  analisis  regresi  dalam  statistik  harus  bebas  dari  asumsi asumsi  klasik.Adapun  pengujian  asumsi  klasik  yang  digunakan  dalam
penelitian ini
adalah, uji
normalitas, uji
multikolinieritas, uji
heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
1. Uji Normalitas
“Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel dalam model  regresi  variabel  pengganggu  atau  residual  memiliki  distribusi
normal”  Ghozali,  2006  :  110.  Model  regresi  yang  baik  adalah  yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Histogram atau
pola  distribusi  data  normal  dapat  digunakan  untuk  melihat  normalitas
32 data.  Uji  Kolmogrov  Smirnov,  dalam  uji  pedoman  yang  digunakan
dalam pengambilan keputusan yaitu: a. jika nilai signifikansi  0.05 maka distribusi data tidak normal,
b. jika nilai signifikansi  0.05 maka distribusi data normal. Menurut Ghozali 2006 : 112,
“pada prinsipnya normalitas data dapat  dideteksi  dengan  melihat  penyebaran  data  titik  pada  sumbu
diagonal  dari  grafik  atau  dengan  melihat  histogram  dari  residualnya”. Dasar pengambilan keputusan :
1  jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal  atau  grafik  histogramnya  menunjukkan  pola  distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, 2  jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis  diagonal  atau  grafik  histogram  tidak  menunjukkan  pola distribusi  normal,  maka  model  regresi  tidak  memenuhi  asumsi
normalitas.
2. Uji Multikolinieritas
Uji  multikolinearitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  model regresi  ditemukan  adanya  korelasi  di  antara  variabel  independen.Model
regresi  yang  baik  seharusnya  tidak  terjadi  korelasi  di  antara  variabel independen.
Erlina  dan  Mulyani  2007  : 107,  menyatakan  “Multikolinearitas
merupakan  kondisi  dimana  terjadi  korelasi  antar  variabel  -  variabel independen  suatu  penelitian  atau  dengan  kata  lain  bersifat  ortogonal”.
33 Variabel  -  variabel  independen  yang  bersifat  ortogonal  adalah  variabel
yang memiliki nilai  korelasi di  antara sesamanya sama dengan nol.  Jika terjadi  korelasi  sempurna  diantara  sesama  variabel  independen,  maka
konsekuensinya adalah: a koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir
b nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga Jika  terjadi  korelasi,  maka  terdapat  problem  multikolinearitas.
Pengujian  dilakukan  dengan  nilai  VIF  Variance  Inflation  Factor  dari model  penelitian,  jika  nilai  VIF  di  atas  2  maka  dapat  dikatakan  bahwa
telah terjadi gejala multikolinearitas dalam model penelitian. Di samping itu,  “suatu  model  dikatakan  terdapat  gejala  multikolinearitas,  jika
korelasi  di  antara  variabel  independen  lebih  besar  dari  0.9”  Ghozali, 2005 : 91.
3. Uji heteroskedastisitas