Pengujian Hipotesis .1 Uji Koefisien Korelasi dan Determinansi

54 3 B 2 sebesar -1.604 menunjukkan bahwa setiap kenaikan CR sebesar 1 maka akan diikuti oleh penurunan DER sebesar 1.604 dengan asumsi variabel lain tetap. 4 B 3 sebesar 0.123 menunjukkan bahwa setiap kenaikan GS sebesar 1 maka akan diikuti oleh kenaikan DER sebesar 0.123 dengan asumsi variabel lain tetap. 5 Β 4 sebesar -1.468 menunjukkan bahwa setiap kenaikan Sz sebesar 1 maka akan diikuti oleh penurunan DER sebesar 1.468 dengan asumsi variabel lain tetap. 6 Β 5 sebesar -0.002 menunjukkan bahwa setiap kenaikan SA sebesar 1 maka akan diikuti oleh penurunan DER sebesar 0.002 dengan asumsi variabel lain tetap. 4.2.4 Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Uji Koefisien Korelasi dan Determinansi Nilai Koefisien Korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R diatas 0,5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi R square menunjukkan seberapa besar variabel dependen. Nilai R square adalah nol sampai dengan satu, apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel – variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk 55 memprediksi variasi-variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjalankan variasi-variabel dependen semakin terbatas. Nilai R square memiliki kelemahan yaitu R square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh sognifikan terhadap variabel dependen. Tabel 4.6 Koefesien Korelasi dan Determinansi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .732 a .536 .473 .60046 a. Predictors: Constant, LN_SA, LN_ROE, LN_GS, LN_Sz, LN_CR b. Dependent Variable: LN_DER Sumber: Output SPSS, diolah Peneliti Pada tabel 4.6 hasil analisis uji koefisien determinasi menunjukkan nilai R koefisien korelasi sebesar 0,732 yang berarti korelasi atau hubungan antar variabel yaitu variabel dependen struktur modal dengan variabel independennya struktur aset, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, dan likuiditas mempunyai hubungan sebesar 73,2. Koefisien korelasi R dikatakan kuat apabila nilai koefisien R berada diatas 0,5 dan mendekati 1. Nilai koefisien determinasi R-Square sebesar 0,536 berarti 53,6 struktur modal perusahaan dipengaruhi oleh profitabilitas, likuiditas, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan dan struktur aset. Sementara sisanya 46,4 dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti 56 pada penelitian ini. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,473 mengindikasikan bahwa variabel independen profitabilitas, likuiditas, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan dan struktur aset mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 47,3 dan sisanya sebesar 52,7 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.2.4.2 Uji Signifikansi Parsial t-test

Uji parsial t-test adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui hubungna antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen secara individu parsial. Apabila tingkat signifikansi probabilitas lebih besar dari 0,05 maka variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil uji parsial dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji Parsial t-test Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 5.701 4.233 1.347 .186 LN_ROE -.017 .113 -.017 -.150 .881 LN_CR -1.604 .300 -.657 -5.338 .000 LN_GS .123 .099 .150 1.246 .221 LN_Sz -1.468 1.250 -.139 -1.174 .248 LN_SA -.002 .120 -.002 -.016 .987 a. Dependent Variable: LN_DER 57 Tabel 4.7 menunjukkan hasil pengujian statistik uji-t yang menjelaskan pengaruh variabel independen secara parsial sebagai berikut : 1. Hasil uji variabel profitabilitas ROE menunjukkan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,005 yaitu 0,881 0,005. Serta nilai t hitung yang lebih rendah dari nilai t tabel yaitu -0,150 2,026. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa profitabilitas ROE tidak berpengaruh terhadap struktur modal DER. 2. Hasil uji variabel likuiditas CR menunjukkan nilai signifikansinya lebih rendah dari 0,005 yaitu 0,000 0,005. Serta nilai t hitung yang lebih rendah dari nilai t tabel yaitu -5,338 2,026. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa likuiditas CR berpengaruh signifikan terhadap struktur modal DER. 3. Hasil uji variabel pertumbuhan penjualan GS menunjukkan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,005 yaitu 0,221 0,005. Serta nilai t hitung yang lebih rendah dari nilai t tabel yaitu 1,246 2,026. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penjualan GS tidak berpengaruh terhadap struktur modal DER. 4. Hasil uji variabel ukuran perusahaan Sz menunjukkan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,005 yaitu 0,248 0,005. Serta nilai t hitung yang lebih rendah dari nilai t tabel yaitu -1,174 2,026. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ukuran 58 perusahaan Sz tidak berpengaruh terhadap struktur modal DER. 5. Hasil uji variabel struktur aset SA menunjukkan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,005 yaitu 0,987 0,005. Serta nilai t hitung yang lebih rendah dari nilai t tabel yaitu -0,016 2,026. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa struktur aset SA tidak berpengaruh terhadap struktur modal DER.

4.2.4.3 Uji Signifikansi Simultan f-test

Uji Signifikan simultan atau uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Pembuktian dilakukan dengan cara melihat nilai signifikansi dalam uji F. Data penelitian yang telah diolah ditentukan dengan kriteria pengujian sebagai berikut : • Apabila tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 sig F 0,05 maka variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap struktur modal. • Apabila nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 sig F 0,05 maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap struktur modal. 59 Tabel 4.8 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 15.384 5 3.077 8.534 .000 a Residual 13.340 37 .361 Total 28.724 42 a. Predictors: Constant, LN_SA, LN_ROE, LN_GS, LN_Sz, LN_CR b. Dependent Variable: LN_DER Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2015 Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai F hitung adalah 8.534 dan diketahui nilai F tabel sebesar 2.47. Dapat diketahui bahwa nilai F hitung F tabel 8.534 2.47, dan nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 yaitu 0.000 0.05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variable independen profitabilitas, likuiditas, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan dan struktur aset secara bersama-sama simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Aset, Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufakttur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 31 113

Pengaruh Struktur Aset, Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufakttur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 36 113

Analisis Pengaruh Struktur Aset, Modal Kerja, Pertumbuhan Aktiva, Risiko, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 45 131

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN STRUKTUR ASET DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI.

2 13 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 125

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 1 11

PENGARUH STRUKTUR ASET, PERTUMBUHAN PENJUALAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH

0 12 17

PENGARUH STRUKTUR ASET, PERTUMBUHAN PENJUALAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 2 18

Pengaruh profitabilitas , likuiditas, pertumbuhan penjualan dan struktur aset terhadap struktur Modal pada perusahaan manufaktur yang Terdaftar di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

1 2 18

Pengaruh ukuran perusahaan, struktur aset, profitabilitas, dan likuiditas terhadap Struktur modal yang terdaftar Di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 1 23