10 sinar ultraviolet matahari, sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap
tekanan dan infeksi dari luar Tranggono dan Latifah, 2007.
2.2.1 Anatomi kulit
Kulit terbagi atas tiga lapisan utama, yaitu: epidermis, dermis dan subkutis Tranggono dan Latifah, 2007.
1. Lapisan Epidermis Adalah lapisan kulit yang paling luar. Lapisan ini terdiri atas:
a. Lapisan tanduk stratum corneum Terdiri atas beberapa lapis sel yang pipih, mati, tidak memiliki inti, tidak
mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air. Lapisan ini sebagian besar terdiri atas keratin, yaitu jenis protein yang tidak
larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. b. Lapisan jernih stratum lucidum
Berada tepat di bawah stratum corneum. Merupakan lapisan yang tipis, jernih. Lapisan ini tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki.
c. Lapisan berbutir-butir stratum granulosum Tersusun oleh sel-sel keratinosit yang berbentuk poligonal, berbutir kasar,
berinti mengkerut. d. Lapisan malphigi stratum spinosum
Sel berbentuk kubus dan seperti berduri, intinya besar dan oval. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein.
e. Lapisan basal stratum germinativum Adalah lapisan terbawah epidermis. Di lapisan ini juga terdapat sel-sel
melanosit yaitu sel yang membentuk pigmen melanin.
11 2. Dermis
Lapisan dermis terutama terdiri dari bahan dasar serabut kolagen dan elastin, yang berada di dalam substansi dasar yang bersifat koloid dan terbuat dari
gelatin mukopolisakarida. 3. Subkutis
Lapisan ini merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh
darah dan saluran getah bening.
2.2.2 Fungsi kulit
Kulit memiliki sejumlah fungsi yang sangat penting bagi tubuh. Kulit melindungi bagian dalam tubuh manusia terhadap gangguan fisik maupun
mekanik, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi, seperti zat-zat kimia iritan, gangguan panas dan dingin, gangguan sinar radiasi atau sinar
ultraviolet, gangguan kuman, bakteri dan virus. Kulit juga mampu mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna sisa metabolisme dari dalam tubuh. Sisa metabolisme
ini dikeluarkan bersama dengan keringat. Kulit dapat mengatur suhu tubuh. Ketika suhu udara panas, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak
dan memperlebar pembuluh darah sehingga panas akan terbawa keluar dari tubuh dan sebaliknya. Sebagai indra peraba kulit mengandung ujung-ujung saraf
sensorik di dermis dan subkutis yang memungkinkan otak merasakan sejumlah rasa seperti panas, dingin, sakit dan beragam tekstur Achroni, 2012.
2.2.3 Jenis kulit