lima level yaitu, level individual yang melihat faktor latar belakang, pengalaman, sikap, nilai-nilai, keyakinan, peran, etika, dan kekuasaan,
level rutinitas media yang membahas kebiasaan dari suatu media dalam mengemas media berita, kemudian level organisasi yang bertujuan untuk
menghasilkan produk yang berkualitas, melayani masyarakat, dan mendapat pengakuan professional, level ekstramedia yang menyinggung
faktor yang mempengaruhi isi media yang berasal di luar lingkungan media itu sendiri, serta level ideologi yang membahas seperangkat
terintegrasi kerangka acuan dimana masing-masing dari kita melihat dunia atau realitas dan bagaimana kita menghadapinya.
13
E. Tinjauan Pustaka
Dalam melakukan penelitian, penulis melakukan penelususran literatur penelitian sebelumnya di Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta dan kampus-kampus lainnya. Dalam penelitiannya, penulis menemukan skripsi senada dalam melakukan metode analisanya di
Perpustakaan Universitas Indonesia, namun tetap memiliki perbedaan pada objek atau media dan fokus objek yang diteliti. Beberapa tinjauan pustaka
tersebut ialah:
1. Skripsi milik Dwi Syilfiriani mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik program studi Ilmu Komunikasi dengan judul
“Proses gatekeeping dalam Program Oasis Sebagai Tayangan feature
13
Pamela J. Shoemaker Stephen D. Reese, Mediating The Message: Theories of Influences on Mass Media Content 2
nd
. USA: longman 1996. Hlm 88-212
di Metro TV.” Dalam penelitiannya dwi memfokuskan pada
penelitian suatu program oasis di metro TV dengan menggunakan teroi gatekeeping dan hierarchy of influence dari pamela J.
shoemaker. Dalam penelitiannya dwi lebih memfokuskan kepada bagaimana proses dari awal produkis pra produksi, produksi, dan
pasca produksi dengan observasi dan wawancara yang dilakukannya terhadap tim dari program oasis.
2. Tesis milik Mansyur Semma mahasiswa program pasca Sarjana
bidang Ilmu Sosial program studi Ilmu Komunikasi. Dengan judul
“Studi Gatekeeping dalam Pemberitaan Surat Kabar Indonesia Analisis Isi Informasi Peristiwa Timor timur dan Situbondo di
Harian Kompas, Suara Pembaruan dan Republika.” Dalam
penelitiannya Studi tersebut diilhami suatu kegelisahan, mengapa ketika terjadi peristiwa Timor Timur, pemberitaan harian
Republika dan surat kabar nasional lainnya sangat intensif, sementara
harian Kompas
cenderung tidak
tertarik memberitakannya. Sebaliknya ketika terjadi peristiwa Situbondo,
Kompas sangat intensif memberitakannya. Secara umum studi ini membandingkan secara kuantitatif penonjolan tampilan informasi
dan isu-isu tentang kedua peristiwa tersebut dan sekaligus ingin mengetahui kecenderungan sikap obyektivitas dan keberpihakan
gatekeeper.